Friday, May 31, 2024

OPEN BO LAGI: SEMAKIN PANAS, SEMAKIN GANAS HADIR JAUH LEBIH FRESH DIBANDINGKAN SEASON PERTAMANYA



Seorang wanita Open BO dan politisi muda terpaksa bersandiwara dalam pernikahan palsu setelah tertangkap basah di sebuah hotel oleh media. Sandiwara ini menjadi awal permasalahan yang mengubah hidup keduanya. Ini adalah premis dari sekuel Open BO yang ditulis dan disutradarai oleh Monty Tiwa, dengan Wendhy Antono sebagai Co-Director. Produksi ini dikemas dengan persiapan matang oleh Amadeus Sinemagna.


Kesuksesan Open BO pertama yang dibintangi oleh Wulan Guritno dan Winky Wiryawan, menjadikannya "Vidio Original Series dengan Perolehan Jumlah Penonton Terbanyak di tahun 2023." Keberhasilan ini menciptakan antisipasi tinggi untuk sekuelnya, Open BO Lagi, yang diharapkan bisa menyamai atau bahkan melampaui kesuksesan tersebut.


Monty Tiwa menjelaskan bahwa Open BO adalah cerita yang menyinggung realita masyarakat modern tentang pencitraan diri demi atensi dan pencarian cinta sejati di dunia politik dan industri seks online. Musim kedua ini mengembangkan cerita dengan karakter baru seperti Billy (Darius Sinathrya) dan Gina (Naomi Zaskia), sementara cerita Jaka (Winky Wiryawan) dan Ambar (Wulan Guritno) tetap dipertahankan.


Series ini menampilkan genre drama komedi yang unik dengan dialog ringan, romansa, adegan dewasa, dan realita kehidupan pekerja seks komersial. Kehadiran bintang-bintang baru seperti Darius Sinathrya dan Naomi Zaskia memperkuat cerita. Darius mengakui tantangan baru dalam peran komedi, sementara Naomi memerankan karakter tangguh yang membuat pilihan sulit demi bertahan hidup.


Selain itu, Tante Ernie berperan sebagai Mami Theresa, mucikari yang arogan, dan Fajar Nugra sebagai Soleh, karakter penghubung antara musim pertama dan kedua. Meski Open BO Lagi dikemas sebagai adult comedy, ceritanya mengandung pesan-pesan humanisme yang mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Series ini siap hadir dalam 8 episode setelah proses syuting selama dua bulan.





Tuesday, May 14, 2024

MALAM PENCABUT NYAWA, SEBUAH HORROR DENGAN BALUTAN ACTION



Jelang tayang di bioskop mulai 22 Mei mendatang, film Malam Pencabut Nyawa menggelar Konferensi Pers dan Gala Premiere di Jakarta hari ini. Malam Pencabut Nyawa adalah film horor terbaru garapan BASE Entertainment, studio yang menghadirkan film horor pencetak box office dan peraih Piala Citra sebagai Film Terbaik FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam, dan serial Gadis Kretek. Malam Pencabut Nyawa adalah film horor ambisius dari sutradara Sidharta Tata yang terinspirasi dari novel karya Ragil J.P. berjudul Respati dan skenarionya ditulis oleh Ambaridzki Ramadhantyo bersama Sidharta Tata sebagai ko-penulis.



Film horor pertama yang mengangkat tema tentang alam mimpi, Malam Pencabut Nyawa berkisah tentang remaja bernama Respati (Devano Danendra), yang selalu dihantui mimpi buruk oleh sosok mengerikan yang meneror alam mimpinya terus-menerus. Hingga suatu saat mimpi mengerikannya itu terjadi di dunia nyata. Sejak mimpi itu, semakin banyak korban nyawa berjatuhan secara misterius. Bersama Wulan (Keisya Levronka) dan Tirta (Mikha Hernan), sahabatnya, Respati harus segera mencari tahu hubungan antara mimpi dan rentetan kematian yang terjadi sebelum ia menjadi korban selanjutnya.



Narasi kisah yang kuat dan mencekam, didukung dengan special effect dan teknis yang kuat membawa Malam Pencabut Nyawa berhasil mendapatkan perhatian dan presale di lebih dari 10 negara. Selain Indonesia, negara-negara yang akan menayangkannya di bioskop adalah Malaysia, Brunei, Singapore, Cambodia, Vietnam, Taiwan, Mongolia, CIS/Baltic (Rusia dan sekitarnya) dan Amerika Serikat. "Penyutradaraan apik Sidharta Tata yang didukung jajaran kru terbaik dan aktor-aktor yang memberikan penampilan terbaiknya menjadikan film ini satu lagi karya kebanggaan kami di BASE Entertainment. Dan dalam hitungan hari, Malam Pencabut Nyawa untuk pertama kalinya akan ditayangkan publik bagi penonton Indonesia. Semoga excitement yang kami rasakan saat membuatnya juga dirasakan oleh para penonton” ucap produser BASE Entertainment, Shanty Harmayn.
Malam Pencabut Nyawa adalah kali ketiga kolaborasi BASE Entertainment dengan sutradara Sidharta Tata. “Saya bersyukur sekali mengerjakan film ini karena saya diberikan ruang eksplorasi yang luas sehingga bisa keluar dari zona nyaman dan menciptakan hal-hal yang sama sekali baru dibanding dua film saya sebelumnya,” tutur sutradara Sidharta Tata. “Sejak membaca novelnya, saya langsung mencintai cerita Respati karena ia mengangkat sebuah tema



yang unik dan jarang terjadi di genre horor. Bersama Tyo, saya kemudian mengembangkannya dengan memasukkan pikiran-pikiran liar yang saya serap dari pengalaman-pengalaman visual dan kekayaan legenda mistis lokal yang kita miliki. Visualisasi hutan alam mimpi, ruang yang berputar, dan makhluk misterius dengan gerakan yang mengerikan adalah gambaran hasil eksplorasi treatment saya untuk film Malam Pencabut Nyawa,” lanjutnya.



Dalam jajaran aktor, sutradara Sidharta Tata mempercayakan Respati, karakter utama Malam Pencabut Nyawa, kepada aktor muda berbakat Devano Danendra dan ini sekaligus menjadi pengalaman pertamanya berperan dalam film bergenre horor. “Bangga sekaligus tertantang ketika saya dipercaya untuk memerankan Respati. Tidak hanya karena karakternya yang kompleks tapi juga tuntutan fisik dari adegan-adegannya; di mana saya harus ditarik, salto, dan jungkir balik dalam pertarungan di ruangan yang berputar. Beruntung, saya didukung oleh tim yang hebat di bidangnya; dari Mas Sidharta Tata dan semua jajaran kru, juga rekan-rekan aktor yang luar biasa,” tutur Devano Danendra. “Ini adalah sebuah kehormatan, karena bagi saya, tantangan ini adalah kesempatan berproses menjadi aktor yang lebih baik lagi. Oleh karenanya, saya memberikan totalitas kemampuan saya untuk film ini. Semoga karya yang kami persembahkan dengan cinta dan sepenuh hati ini menjadi suguhan yang segar dan seru bagi penonton Indonesia.” Selain Devano, Malam Pencabut Nyawa juga dibintangi sederet aktor muda berbakat lainnya, yaitu Keisya Levronka dan Mikha Hernan, juga komedian Fajar Nugra, serta aktor-aktor ternama seperti Ratu Felisha, Budi Ros, dan Kiki Narendra.


Film Malam Pencabut Nyawa bisa disaksikan mulai RABU 22 Mei 2024 di bioskop seluruh Indonesia.









Saturday, April 6, 2024

DUA HATI BIRU MERAMAIKAN MOMEN FIM LEBARAN




Film "DUA HATI BIRU" meraih sambutan hangat dari masyarakat setelah meluncurkan trailer dan poster resminya. Pada 4 April 2024, Gala Premiere di Epicentrum XXI menjadi sorotan dengan kehadiran para produser, sutradara, penulis, dan pemeran film tersebut. Chand Parwez Servia, produser film, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme yang besar dari masyarakat terhadap kelanjutan kisah "Dua Garis Biru", sambil berharap film ini menjadi wadah refleksi dan diskusi hangat, terutama saat momen libur Lebaran.

"DUA HATI BIRU" merupakan kelanjutan kisah keluarga kecil Bima, Dara, dan Adam, yang akan mengeksplorasi berbagai tantangan dan lika-liku kehidupan berkeluarga. Produser dan sutradara, Gina S. Noer dan Dinna Jasanti, berharap film ini dapat menjadi ruang bagi banyak cerita yang membawa harapan dan mempererat hubungan keluarga. Mereka menekankan bahwa proses produksi film ini didasarkan pada kerja kolaboratif yang kuat, menghasilkan kisah keluarga yang hangat dan mengharukan.

Pemeran utama, Angga Yunanda, Nurra Datau, dan Farrell Rafisqy, akan membawa penonton ke dalam intimnya hubungan keluarga, sementara Keanu Angelo, yang memerankan sahabat Bima dan Dara, memberikan sentuhan entertaining dengan perannya yang menggambarkan pentingnya komunikasi dalam keluarga. "DUA HATI BIRU" dijadwalkan rilis pada 17 April 2024 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, dan akan melakukan tur promosi selama periode libur Lebaran, memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menikmati film ini sambil merayakan semangat kebersamaan keluarga.

Thursday, April 4, 2024

SIKSA KUBUR, FILM HORRO TERBARU JOKO ANWAR YANG SIAP MERAMAMIKAN MOMEN LEBARAN 2024

                 

Film persembahan rumah produksi Come and See Pictures dari sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan, “Siksa Kubur” akan menghangatkan keluarga Indonesia di bioskop mulai 11 April 2024, tepat di momen Lebaran. Bukan sekadar horor biasa, “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga.

Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. 


Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Niniek L Karim, Jajang C. Noer, Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, Tony Merle, Mian Tiara, Henry Manampiring, Widuri Puteri dan Muzakki Ramdhan.


“Siksa Kubur” tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor yang akan membuat kita mengingat dosa dan berzikir di bioskop tapi secara mendalam juga berbicara tentang apa yang sudah diperbuat di dalam hidup dan mempertanyakan diri sendiri tentang apa yang salah. Dengan cerita luar biasa yang berfokus pada karakter dan ceritanya, membuat “Siksa Kubur” sebagai film horor yang merasuk jiwa dan menjadi pengingat pentingnya hadir untuk anggota keluarga.


“Dengan tayangnya film “Siksa Kubur” di momen lebaran, semoga bisa memberikan bahan renungan bagi kita semua. Selama ini mungkin saja kita menormalisasi dosa, dengan menonton “Siksa Kubur” kita diajak untuk me-reset lagi. Mempertanyakan kembali, apakah benar kita beragama dan percaya dengan Tuhan, kalau masih menormalisasi dosa. Mari tanyakan pada diri kita masing-masing,” kata sutradara “Siksa Kubur” Joko Anwar.


“Selama ramadan, kita menahan hawa nafsu dan memerangi segala sesuatu yang membuat kita berdosa. Di hari kemenangan, mungkin kita lupa terhadap itu. Jadi “Siksa Kubur berupaya untuk mengingatkan kembali,” tambah Joko. Lewat konsep penceritaan yang tidak menggurui, “Siksa Kubur” juga bisa mengajak penonton setelahnya untuk berdiskusi dan ngobrol bersama keluarga. Nilai universalitas yang ada di film juga membuat “Siksa Kubur” pun bisa dinikmati oleh seluruh kalangan penonton.


Pemeran Adil, Reza Rahadian, mengatakan alih-alih menjustifikasi penonton, cara bertutur film “Siksa Kubur” justru mengajak penonton untuk bertanya terhadap diri sendiri. Ia berharap setelah menonton “Siksa Kubur” para penonton juga bisa berefleksi bersama keluarga mereka. “Film ini juga berbicara tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti. Ketika ditonton bersama keluarga saat lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif bukan saja secara personal tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orangtua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Jadi ini menjadi refleksi bagi bersama untuk keluarga,” kata Reza Rahadian.

“Siksa Kubur” tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada lebaran tahun ini, mulai 11 April 2024.



Saturday, March 23, 2024

KELUAR MAIN 1994, FILM KOMIKA DARI ARIEF BRATA DENGAN LATAR BELAKANG MAKASSAR YANG KENTAL


Film asli dari Makassar, "Keluar Main 1994", menggelar acara Pemutaran Perdana di Jakarta yang dihadiri oleh para pemain utama dan kru film. Mereka yang hadir antara lain, Arif Brata (pemeran Ibo), Arie Kriting (pemeran Kaka Frengky), Alisa Safitri (pemeran Vivi), Andi Jerni (pemeran Hanih), serta kru film seperti Liani Kawati (Produser, Eksekutif Produser), dan Mohammed Sabeq (Penulis Skenario, Casting Director & Asisten Sutradara). Usai Pemutaran Perdana bersama dengan media, para pemain dan kru terlihat antusias tak sabar menunggu penayangan film ini secara resmi di bioskop pada 28 Maret mendatang. 

Bukan sekadar menyoroti karya dari Makassar, namun film ini juga membawa suasana nostalgia yang kuat dari era 90-an, serta mengingatkan akan keseruan gelaran Piala Dunia yang diadakan pada 1994 silam. Seperti yang diungkapkan dua pemain di film ini, Arie Kriting. "Tahun 1994 itu pertama kalinya saya nonton Piala Dunia. Waktu itu masih sempat lihat dua pertandingan terakhir sang legenda Maradona. Di Indonesia sepak bola menjadi semakin populer dan penggemarnya di mana-mana. Film ini pun menggambarkan moment di masa itu. Di mana euphoria terhadap sepak bola mencapai puncaknya. Semoga dengan menonton film ini, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang pada masa itu.," ungkapnya.

Melengkapi sensasi nostalgia, bumbu drama keluarga di film ini pun menjadi poin yang tak kalah penting bagi penonton. Yaitu tentang anak yang berusaha untuk mengejar cita-citanya sebagai pemain sepak bola, meski tak direstui orangtuanya. Arif Brata, sebagai pemeran utama di film ini pun memberikan pandangannya mengenai perselisihan yang kerap terjadi antara orangtua. dan anak tentang dukungan meraih cita-cita yang bukan di bidang akademik. "Masa sekolah sangat menentukan tujuan hidup seorang anak, dan dukungan orangtua sangat penting untuk membersamai proses itu. Syukurlah di titik ini semua orang tercinta Brata mendukung Brata yang bekerja di dunia entertainment. Dan Brata pun akan melakukan hal yang sama untuk anak Brata, karena semua bakat, tidak hanya akademik, sama bernilai dan berharganya. Semoga dari Ibo, penonton bisa belajar tentang bagaimana menyelaraskan antara harapan orangtua dan cita-cita anak," ujarnya.

Bagi yang ingin menyaksikan film "Keluar Main 1994", film ini akan resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 28 Maret 2024. Film ini dapat menjadi pilihan hiburan yang tepat untuk ngabuburit sebelum berbuka puasa, yang akan menghibur dan menghadirkan tawa bagi para penontonnya. Film yang disutradarai oleh Ihdar Nur ini mengangkat tema penting mengenai dilema antara minat bakat anak dengan harapan orang tua terhadap masa depan mereka. Kisah Ibo, seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, namun harus berjuang melawan tekanan orang tua yang menginginkannya fokus pada pendidikan, akan mengundang penonton untuk merenung dan berempati.

Wednesday, February 28, 2024

BONNIE, FILM REMAJA DENGAN BALUTAN MARTIAL ART



Bonnie, film drama laga remaja, produksi perdana dari Tawang Khan Production tayang di bioskop mulai 29 Februari 2024. Film ini berkisah tentang Bonnie (Livi Ciananta), remaja perempuan berbekal kemampuan bela diri dalam menghadapi berbagai problematika di hidupnya. Ketika persoalan besar dari masa lalunya datang menghantui, ia harus berani bersuara. Ide cerita ini berawal dari sutradara Agus H. Mawardy pada 2015 untuk membuat film bertema jagoan perempuan tapi bukan superhero. Skenario kemudian ditulisnya bersama Rita D.



Bonnie yang disutradarai oleh Agus H. Mawardy dan Marsha, serta diproduseri oleh Atmi S. dan Ali Masae ini merampungkan proses shooting selama kurang lebih satu bulan di Jakarta dan meluncurkan trailer resminya pada akhir Januari lalu dan siap dinikmati oleh penonton bioskop mulai 29 Februari 2024. “Setelah development dan persiapan yang cukup panjang, bangga dan senang sekali rasanya film Bonnie akhirnya akan berjumpa dengan penontonnya. Semoga persembahan kami ini dapat memberikan warna baru dan menambah ragam film drama laga di Indonesia yang terbilang masih cukup jarang,” tutur Ali Masae, produser.



Film Bonnie dibintangi sederet aktor, antara lain Livi Ciananta, Ariyo Wahab, Nadila Ernesta, Reza Hilman, Macho Hungan, dan Max Metino. “Awalnya saya sempat menganggap enteng proses persiapannya. Ternyata sungguh sangat berat!,” ucap Ariyo Wahab tentang mempersiapkan perannya untuk film Bonnie. “Tapi saya sangat beruntung karena tim produksi menyiapkan sebuah sistem yang sangat proper. Latihan fisik yang sangat berat dengan sistem yang sangat rapi ternyata sangat membantu dalam proses saya men-deliver karakter saya dalam film ini. Tidak hanya itu, drama yang kuat dalam film ini membuat adegan-adegan laga yang dilakukan jadi punya alasan yang kuat dalam merespon drama yang sedang terjalin,” lanjutnya. Adegan-adegan laga film Bonnie disutradarai oleh Fandy Fight dan didesain oleh All Star Team Indonesia dan melibatkan 1.200 stunt performers.



Dalam pembuatannya, film Bonnie memperkenalkan sebuah kolaborasi kerja yang berbeda, khususnya dalam penyutradaraan, di mana sutradara utama bekerja berdampingan dengan sutradara laga. “Belajar dari pengalaman bersama teman-teman stunt saat kami terlibat dalam film-film laga sebelumnya, kolaborasi ini dirasa sangat penting untuk menjaga kesinambungan dan ketepatan gambar ketika mengeksekusi adegan-adegan aksi dan drama dalam sebuah film laga,” ungkap Ical Labarani, salah satu pendiri Tawang Khan Production dan produser eksekutif film Bonnie tentang sistem penyutradaraan. “Saya berharap penonton terhibur dengan film Bonnie dan ikut tergerak, tidak hanya hanyut dalam drama yang menyentuh hati tapi juga ikut merasakan empati yang dirasakan Bonnie dan karakter-karakter di film ini saat melihat ketidakadilan dan penindasan,” lanjut Ariyo tentang harapannya akan film Bonnie.








PASAR SETAN, BUKAN LAGI MITOS NAMUN INSPIRASI DARI KISAH NYATA



Film horor terbaru persembahan IDN Pictures “Pasar Setan” yang diproduseri Susanti Dewi dan disutradarai Wisnu Surya Pratama, siap meneror di bioskop pada tanggal sakral tahun kabisat, 29 Februari 2024, di bioskop. Sebagai film horor ketiga dari IDN Pictures setelah kesuksesan "Inang" dan "Qorin", "Pasar Setan" juga menandai debut penyutradaraan Wisnu dalam film panjang.



Tamara dan tim vlogger-nya memutuskan untuk menjelajahi Pasar Setan, hutan terlarang yang telah menjadi legenda urban dan kisah horor lokal. Namun, ketika mereka mendalami lebih dalam ke dalam Pasar Setan, mereka menghadapi berbagai kengerian, di antaranya adalah sulitnya keluar dari tempat itu, serta ancaman dari Nyi Salimah. Pertanyaannya, siapakah yang akan selamat keluar dari Pasar Setan, dan siapakah yang akan terperangkap di sana selamanya?



"Pasar Setan" menampilkan Audi Marissa dalam peran comebacknya setelah enam tahun absen dari layar lebar, juga merupakan debutnya dalam genre horor. Selain Audi, film ini juga diperkuat oleh Roy Sungkono, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Pangeran Lantang, Shindy Huang, Agni Pratistha, Epy Kusnandar, Fangtatis, dan Fajar Gomez. Selain itu, film ini juga menandai comeback Agni Pratistha di layar lebar. Di dalamnya, pasangan suami-istri Roy Sungkono dan Michelle Tahalea bermain bersama untuk pertama kalinya, dengan karakter yang berlawanan.



Audi Marissa, yang memerankan karakter Tamara, juga menambahkan bahwa salah satu alasan ia tertarik untuk bergabung dalam proyek ini adalah karena keunikan ceritanya, yang terinspirasi oleh kisah nyata tentang mitos yang telah menjadi legenda di kalangan pendaki gunung, serta isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. "Cerita dari film 'Pasar Setan' sangat menarik karena mengangkat kisah yang jarang dieksplorasi dalam film, dan disajikan dengan cara yang segar dan berbeda. Selain aspek horor, film ini juga membahas isu-isu sosial yang penting," kata Audi Marissa.