Showing posts with label Preview. Show all posts
Showing posts with label Preview. Show all posts

Tuesday, October 6, 2020

FILM DAN TV SERIES HORROR YANG TAYANG DI BULAN HALLOWEN INI YANG HARUS KAMU TONTON
















Oktober identik dengan halloween. Hal-hal yang berbau horror begitu melekat dengan  halloween. Bahkan hari halloween bisa jadi strategi studio film mereilis film-film bergenre horror. Beberapa film horror populer yang rilis di waktu yang berdekatan dengan halllowen diantaranya yang pertama tentu saja franchise slasher Halloween yang hampir keseluruhan filmnya rilis di bulan Oktober. Lalu ada Poltergeist franchise, The Amityville Horror dan masih banyak lagi. Untuk Oktober tahun ini sendiri dalam pengamatan Gila Film cukup banyak film-film horror yang harus diantisipasi, tertutama buat kamu-kamu yang maniak dengan film horror. Tentu saja semua list dibawah ini MinGil sendiri belum nonton. List-list film dibawah ini masuk dalam list karena sudah menarik perhatian dari premis atau trailer. Berikut film dan tv series yang rilis bulan Oktober ini yang harus kamu masukan dalam daftar tontonan.

1. Death of Me.

Sepasang suami istri yg terbangun dari tidur dan tidak mengingatkan kejadian sebelum mereka tidur. Dari hasil rekaman terlihat sang suami membunuh si istri. Yg membingungkan si suami tidak ingat melakukan hal itu dan si istri juga masih hidup. Seperti kombinasi Modus Anomali, Triangle dan The Hangover dijadiin satu. Death of Me sudah bisa ditonton di Klik Film.


2. The Curse of Audrey Earnshaw.


Sudah pernah menonton The Witch dan the Village ? Bayangkan jika dua hal itu digabungkan dalam satu film dengan balutan sekte sebuah agama. Udahlah, i'm in. Film ini juga sudah bisa ditonton melalui tontotan streaming Klik Film.


3. Welcome to the Blumhouse.


Untuk yang ini langsung 4 film. Antalogi film horror dari Blumhouse. Nama Blumhouse aja sudah jadi pemancing banget buat coba nonton. tayang di layanan streaming Amazon Prime 4 film itu Black Box dan The Lie launch tayang 6 oktober, trus Nocturne dan Evil Eye tayang 13 oktober.


4. Book of Blood.


Antalogi horror lagi, hanya saja yang membedakannya dengan Welcome to the Blumhouse adalah Book of Blood yang mempunyai 3 cerita dalam satu film yang diadaptasi cerita-cerita pendek Clive Barker. Book of Blood tayang mulai tanggal 7 Oktober dilayanan streaming Hulu.

5. The Haunting of Bly Manor.


Yang ini mini series. yang udah nonton The haunting of Hill House (THOHH) udah pasti masukin mini series ini dalam list tontotnan. Ceritanya gak berhubungan sama sekali THOHH. Seperti American Horror Story dengan seting sebuah rumah. Jadi jangan kaget kalau ada pemain-pemain THOHH yang kembali bermain dalam series ini dengan memainkan karakter yang berbeda. Dan juga tidak masalah menonton mini series ini tanpa didahului menonton THOHH. Semoga The Haunting of Bly Manor akan mempunyai yang tidak hanya meberikan pengalaman horror yang menyeramkan, tetapi juga memberikan plot drama yang kuat seperti THOHH. The Haunting of Bly Manor akan tayang mulai tanggal 9 Oktober di layanan streaming Netflix.

6. His House.


Ini yang terakhir dan ini posisi paling atas yang wajib untuk coba ditonton. Tentang satu keluarga dari negara konflik yang mendapat suaka dan pindah ke Inggris lalu mendapat bantuan tempat tinggal baru. Sebagai peraturan mreka belum bisa kemana-mana sampai mereka sudah resmi mendapatkan stastus warga baru, jikahal itu dilanggar maka mereka terancam kehilangan hak suaka mereka. Namun rumah yang ditinggali jauh dari kata nyaman. Sekarang mana yang lebih buruk, keluar dari rumah dan kembali ke negara asal yang tidak aman atau tetap tinggal di rumah yang perlahan-lahan menggerogoti kewarasan mereka ? Menarik bukan ? His House tayang mulai tannggal 30 Oktober di layanan streaming Netflix


Bagaimana ? Lebi tertarik mau nonton yang mana ? Atau mau nonton semuanya ?


Thursday, December 6, 2018

'TAUFIQ', FILM BIOPIK PERTAMA YANG AKAN DISUTRADARAI ISMAIL BASBETH






Matta Cinema bekerjasama dengan Max Pictures menutup tahun dengan menggarap proyek sebuah film biopik periodik berjudul “Taufiq”. Pernyataan mengenai berita tersebut disampaikan dalam jumpa pers Matta Cinema di Hotel Satoria, Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Cornelio Sunny, CEO Matta Cinema, memaparkan bahwa wacana mengenai proyek film ini telah berjalan selama dua tahun. Film Taufiq bercerita mengenai kehidupan masa remaja Taufiq Kiemas sebagai seorang aktivis dan perjuangannya saat berusaha keluar dari penjara. “Film ini nantinya akan bercerita tentang perjuangan seorang Taufiq Kiemas sebagai seorang aktivis”, ujar Ody Mulya, salah satu tim produksi film Taufiq yang juga terlibat dalam produksi Dilan 1990.


Film yang sudah menjalani proses syuting perdananya di Palembang ini disutradarai oleh Ismail Basbeth. Ia menyatakan bahwa ia ingin mengangkat cerita biopik ini menjadi film drama percintaan yang digandrungi anak muda namun juga menjadi sarana nostalgia para generasi lanjut usia. “Aku pengen film ini nanti bisa dinikmati siapa saja, anak muda bisa enjoy, tapi yang tua juga bisa nostalgia”, ujarnya. Film ini akan dibintangi oleh Achmad Megantara yang berperan sebagai Taufiq Kiemas. Turut pula nampak sejumlah nama dalam jajaran cast dan crew yang sudah tidak asing dalam kancah perfilman Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Ferry Salim sebagai Tjiek Agus Kiemas, Imelda Therine sebagai Hamzatun Rujida, Aghnyni Haque sebagai Megawati, Ray Sahetapy sebagai Soekarno, dan Brandon Salim sebagai Yaman. 


Ismail Basbeth juga mmenggandeng beberapa senias senior untuk terlibat dalam proyek film ini, antara lain, Ong Hari Wahyu sebagai Production Designer, Andhy Pulung sebagai Editor, dan Retno Damayanti sebagai penata kostum. Tim produksi dan sutradara Taufiq menyatakan bahwa film ini bukanlah film yang bermuatan politis. “Hidup kan memang perkara politik, tapi kami tidak menghasilkan karya ini dengan tujuan politis”, ujar Ismail Basbeth. Film Taufiq akan melanjutkan proses syuting di Yogyakarta pada bulan Desember 2018 dan akan direncanakan tayang pada bulan Maret 2019.

Friday, November 2, 2018

DRAMA SEJARAH GRESIK DALAM SERIAL HBO ASIA TERBARU 'GRISSE'




Serial drama sejarah original terbaru dari HBO Asia, Grisse (#Grisse @HBOAsia), sebanyak delapan episode berdurasi satu jam, yang mengambil setting pertengahan 1800an pada masa kolonial Hindia Belanda. Serial berbahasa Inggris ini menceritakan kisah sekelompok masyarakat yang memimpin pemberontakan melawan gubernur yang bengis dan dalam waktu singkat mengambil alih kendali di markas tentara Belanda bernama Grisse. Kisahnya berkisar pada sejumlah karakter unik, masing-masing dengan latar belakang dan keyakinan berbeda, yang bersatu untuk memperbaiki keadaan dan nasib mereka dari penjajahan. GRISSE tayang perdana pada Minggu, 4 November jam 20.00 WIB eksklusif di HBO. Episode baru selanjutnya tayang pada jam yang sama setiap Minggu. Serial ini juga dapat diakses streaming di HBO GO dan akan tersedia di HBO On Demand.



Dikembangkan dan diproduksi oleh HBO Asia bersama dengan Infinite Studios yang berlokasi di Singapura, GRISSE akan menghadirkan sejumlah pemain yang berasal dari Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Mereka antara lain Adinia Wirasti (serial HBO Asia “Halfworlds Season 1”), Marthino Lio (“Sayang You Can Dance”), Michael Wahr (“City Homicide”), Edward Akbar (“Air Terjun Pengantin”), Jamie Aditya (“Sync or Swim”), Toshiji Takeshima (serial HBO “True Blood”), Joanne Kam (“Kopitiam”), Zack Lee (“The Raid 2”), Tom Dejong (“Medisch Centrum West”), Ully Triani (“Stay With Me”), Rick Paul Van Mulligen (“A’dam E.V.A.”), Alexandra Gottardo (“Tanah Air”), Hossan Leong (“The Forbidden City”) and Jimmy T (“Robocop 3”). Pencipta dan showrunner GRISSE adalah Mike Wiluan (“Buffalo Boys”) yang juga menjadi sutradara bersama Tony Tilse (serial HBO Asia “Serangoon Road”, “Miss Fisher’s Murder Mysteries”) dan Ler Jiyuan (“Gone Case”, “The Love Machine”).



HBO Asia telah memulai produksi Original pada 2012 dan sejak itu telah mengembangkan sejumlah produksi Original Asia seperti serial, film dan dokumenter. GRISSE menandai produksi Original Asia ke tiga-belas dari hingga hari ini, dengan lebih banyak lagi serial yang dijadwalkan tayang pada tahun depan dan lebih memperkuat komitmen untuk memproduksi konten lokal yang memukau dan relevan bagi pemirsa di Asia dan dunia.



GRISSE diproduksi sebagai bagian dari kerjasama dua setengah tahun dengan Infocomm Media Development Authority (IMDA). Melalui sejumlah pelatihan dan kolaborasi dengan perusahaan dan talen lokal dalam memproduksi HBO Asia Original, kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan produksi konten dari industri media Singapura.

Monday, October 22, 2018

'DEAR NATHAN 2: HELLO SALMA' OPTIMIS BISA MELAMPAUI JUMLAH PENONTON FILM PERTAMANYA






Film terbaru dari duet romantis Jefri Nichol dan Amanda Rawles “Dear Nathan Hello Salma” akan hadir di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 25 Oktober 2018. Drama remaja produksi Rapi Films ini merupakan sekuel dari “Dear Nathan” yang berhasil meraup lebih dari 700,000 penonton di tahun 2017 lalu.




Sekuel ini kembali disutradarai oleh Indra Gunawan yang telah sukses memenangkan hati ratusan ribu penonton melalui “Dear Nathan.” Kisah cinta yang diadaptasi dari novel karya Erisca Febriani ini sangat digandrungi para remaja sehingga sekuelnya menjadi sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu.



Karisma dan kemesraan yang alami dari pasangan Jefri dan Amanda membuat cerita Nathan dan Salma hadir sebagai tontonan drama romantis yang sangat menghibur. Untuk menantang performa akting mereka, Rapi Films pun menghadirkan dua pemain baru, yakni Devano Danendra dan Susan Sameh.



Di dalam cerita lanjutan ini, Nathan (Jefri) dan Salma (Amanda) akhirnya bisa bersama karena mereka saling mencintai. Sayangnya, Ayah Salma tidak merestui cinta mereka. Perilaku Nathan yang sering keras kepala membuat Ayah Salma menjodohkan putrinya dengan Ridho (Devano).



Nathan dan Salma terpaksa berpisah. Sebuah insiden terjadi yang menyebabkan Nathan terpaksa pindah sekolah. Di sekolah barunya, ia berkenalan dengan Rebecca (Susan) yang kerap murung karena konflik perpecahan di dalam keluarganya. Nathan dan Rebecca pun berteman baik, tapi Nathan tak pernah berhenti memikirkan Salma. Demikian pula dengan Salma. Meski ia berusaha keras membiasakan diri dengan kehadiran Ridho, Nathan tetap menjadi sosok yang mengisi hatinya.




Rebecca dan Salma tak sengaja bertemu di sebuah kelompok dukungan sebaya (support group) untuk para remaja yang sedang dalam masa susah. Persahabatan di antara kedua gadis ini pun terjalin, sampai akhirnya terungkap kalau Salma adalah sosok yang selama ini masih menjadi pujaan hati Nathan. Dengan segala halangan yang menghadang, bisakah cinta Nathan dan Salma bersemi kembali?



Meskipun dikemas sebagai drama romantis untuk remaja, film “Dear Nathan Hello Salma” sangat apik dalam membahas rumitnya masalah persahabatan dan percintaan. Selain kisah cinta segitiga antara Nathan, Salma dan Ridho, cerita persahabatan antara Rebecca dan Salma juga menjadi salah satu kunci yang membuat film ini menarik,” ujar Indra.



“Di film sekuel ini, Nathan sampai harus keluar dan pindah sekolah demi mempertahankan keyakinannya. Tapi dia juga pantang menyerah memperjuangkan cintanya terhadap Salma dan terus belajar untuk jadi pribadi yang lebih baik di mata orangtua Salma,” kata Jefri. Film ini juga dibintangi oleh Surya Saputra, Gito Gilas dan Karina Suwandi. Selain itu, Devano tak hanya menyumbangkan kemampuan aktingnya saja di film ini, melainkan juga tiga lagu dari album terbarunya yang berjudul “Ini Aku,” “Lovin’ U” dan “Menyimpan Rasa.”




Jajaran pemeran “Dear Nathan Hello Salma” telah banyak kegiatan promosi dan aktivasi di berbagai sekolah dan bioskop di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Karawang dan sekitarnya. Setelah peluncuran filmnya di tanggal 18 Oktober, mereka akan mulai bergerak ke kota-kota lain seperti Bandung, Purwokerto, Yogyakarta dan Semarang. Dengan bayang-bayang kesuksesan film pertamanya, rasanya sequel ini akan menambah deretan film yang tembus satu juta penonton selanjutnya di tahun 2018 ini.

Thursday, October 18, 2018

ORANG KAYA BARU, SEBUAH KOMEDI DUET PERTAMA JOKO ANWAR DAN ODY C. HARAHAP




Screenplay Films dan Legacy Pictures akan merilis film komedi terbaru berjudl 'Orang Kaya Baru The Movie'. Film yang dibintangi oleh Raline Shah yang untuk pertama kalinya akan akan bermain dalam genre komedi. Sementara Refal Hady aktor yang angkat nama lewat 'Galih Dan Ratna'. Dan yang membuat Orang Kaya Baru The Movie (OKBTM) membuatnya menjadi salah satu film yang ditunggu-tungu adalah ada nama Joko Anwar sebagai penulis skenario, lalu untuk sutradara ana Ody C. Harahap yang sudah kenyang menelurkan film-film komedi yang sangat menarik dan menghibur (Kapan Kawin, Me vs Mami).

Selain Raline Shah dan Refal Hadi cast lainnya yang ikut meramaikan OKBTM ada Derby Romero, Cut Mini, Lukman Sardi dan pemain cilik Fatih Unru. Sesuai dengan judulnya yang unik, film ini mengangkat tema cerita 'Kaya Mendadak' yang dialami oleh sebuah keluarga yaitu seorang ibu yang diperankan Cut Mini dan ayah diperankan Lukman Sardi yang memiliki tiga orang anak bernama Tika (Raline Shah), Duta (Derby Romero) dan Dodi (Fatih Unru).



Keluarga yang sebelumnya selalu menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan serba apa adanya. Ketika sang ayah meninggal, barulah diketahui bahwa selama ini ia ternyata orang yang sangat kaya. Hartanya pun diwariskan kepada keluarga yang ditinggalkan.  Meraka yang tadinya hidup susah, kini menjadi orang kaya dadakan. Segala kenorakkan dan tingkah laku mereka menjadi orang kaya baru inilah yang akan menjadi jalan cerita menarik dalam film ini.

Proses shooting OKBTM telah usai dan kini memasuki tahap pasca produksi. OKBTM dijadwalkan rilis di awal tahun 2019.

Monday, October 15, 2018

KEIRA SEBUAH THRILLER TENTANG WANITA DENGAN TUJUH KEPRIBADIAN




Tidak mudah memahami selera penonton Indonesia. Apalagi menentukan genre, tema maupun cerita. Mencoba melawan arus genre yang sedang digemari oleh penonton-penonton Indonesia, Tu7uh Rumah Produksi mengangkat cerita tentang gadis dengan tujuh kepribadian. Beberapa kasus penyakit kejiwaan menjadi catatan dan refrensi rumah produksi sebelum memproduksi film. Sebagian merupakan cerita yang dituturkan penyandang penyakit kejiwaan ini.

Film berjudul Keira yang disutradai oleh Harry Dagoe (Pachinko, Sunya) dan dibintangi oleh Angelica Simperler yang wajahnya sangat akrab di layar kaca yang sering kita jumpai dalam FTV ini berperan sebagai Keira, sang gadis yang mempunyai tujuh kepribadian. Tetapi untuk film Keira, tujuh kepribadian masing-masing diperankan 7 aktor yang berbeda pula agar memudahkan penonton mengikuti dan memahami alur cerita dari Keira.

Harry Dagoe yang memang dikenal dengan film-film eksperimentalnya mengatakan jika Keira akan berbeda dengan film-film sebelumnya yang berjanji filmnya akan mudah dipahami oleh penonton. Dan pemilihan Angelica Simperler yang memerankan Keira bukan hanya strategi komersil semata, tetapi sang aktris memenuhi persyaratan kebutuhan untuk memerankan Keira.


Selain Angelica Simperler, pemain-pemain lainnya yang terlibat ada aktor senior Ray Sahetaphy, Djenar Maesa Ayu, Yan Widjaya, Ferly Putra Gabrielle Cecillia dan Tiga Setia Gara. Keira dijadwalkan rilis November 2018.

Friday, October 12, 2018

LAGI-LAGI ATENG, SEBUAH FILM TRIBUT UNTUK DUO LEGENDA KOMEDIAN INDONESIA





Di tengah bangkitnya semarak film Indonesia, film “Lagi Lagi Ateng” diproduksi oleh 13 Entertainment dengan Co-producer Dirgahayu Productions dan Ideosource Entertainment sebagai Executive Producer. Sesuai judulnya, film ini akan menghidupkan lagi karakter Ateng dan Iskak, komedian terkenal di masa lalu. Film yang diarahkan oleh Monty Tiwa ini adalah sebuah tribut bagi pelawak yang selalu berhasil mengocok perut penonton Indonesia melalui tingkah polosnya.



Selain mengumumkan peluncuran film, 13 Entertainment juga mengundang perwakilan keluarga Ateng dan Iskak untuk diberikan tribut khusus. Pencapaian keduanya di dunia komedi tanah air tidak perlu diragukan lagi.

Ateng adalah pelawak yang aktif dari era 60an hingga 2000an. Ia dikenal melalui grup Kwartet Jaya bersama Iskak, Eddy Sud, dan Bing Slamet. Kemudian mempunyai film-film yang dibintangi utama olehnya seperti “Ateng Minta Kawin”, “Ateng Kaya Mendadak”, “Ateng The Godfather” dan banyak lagi lainnya.



Meski sebelumnya sudah banyak komedian lawas dibuatkan filmnya, film “Lagi Lagi Ateng” dijamin berbeda. Film ini lebih bertujuan membangkitkan kenangan indah mengenai sosok Ateng dan Iskak yang dicintai di masanya. Ateng yang konyol dan menawan hati karena tingkah lakunya akan dihidupkan lagi tanpa menodai apa yang sudah dia berikan ke film Indonesia selama ini. Diharapkan film ini dapat mengenalkan Ateng kepada generasi yang lebih muda. Film “Lagi Lagi Ateng” adalah untuk semua golongan dari anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia karena ada komedinya, emosinya, harunya dan tidak ketinggalan pesan moralnya.



Sebuah proyek ambisius dari Monty Tiwa selaku penulis dan pengarah film ini, Monty dalam proyek ini berusaha membuktikan jika dengan film ini dia bisa membawa Ateng dan Iskak yang merupakan duo legenda komedian dapat kembali diingat oleh masyarakat dan diterima dengan baik oleh kalangan muda Indonesia. Film ini memadukan humor kekinian dan cerita drama yang dikemas dengan apik. Pengalaman Monty yang telah banyak menggarap film drama komedi diyakini akan membuat film terjaga kualitasnya.

Pemilihan dan kombinasi pemeran dalam film ini juga sangat dipertimbangkan matang oleh Monty. Augie Fantinus dipilih sebagai Ateng. Selain kesamaan postur, Augie dipilih karena dapat menyalurkan semangat Ateng. Augie adalah penyiar radio dan juga aktor.

Film ini merupakan kali pertama baginya menjadi pemeran utama. Untuk peran Iskak diberikan kepada kolaborator Monty yaitu Soleh Solihun. Film ini ditambah semarak pula dengan kehadiran Julie Estelle, Surya Saputra dan Unique Priscilla, Catherine Wilson, dan Rohana Srimulat.

Produser Manoj Samtani menyampaikan, “Film ‘Lagi Lagi Ateng’ adalah sebuah persembahan untuk keluarga Indonesia. Melalui sosok Ateng dan Iskak yang sudah familiar bagi masyarakat luas karena merupakan seorang legenda, film ini diharapkan dapat membawa nilai positif sekaligus menghibur penonton film Indonesia.” Ia melanjutkan, “Ini adalah film bermutu yang bukan hanya memberikan gelak tawa tapi juga mempunyai momen yang mengharukan dengan pesan moral yang bermanfaat bagi seluruh insan.”

Film “Lagi Lagi Ateng" direncanakan tayang pada 2019.

Monday, September 24, 2018

DREADOUT UMUMKAN CAST DAN LAUNCHING TRAILER PERTAMA



rumah produksi goodhouse.id yang dipercaya oleh game developer Digital Happiness untuk mengangkat game horror ciptaannya yang fenomenal dan telah mendunia DREADOUT ke layar lebar, telah merampungkan masa produksinya. Official teaser trailer DreadOut The Movie akhirnya resmi diluncurkan diacara Popcon Asia 2018 bertempat di Nusantara Room – Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, yang berlangsung pada tanggal 22 & 23 September ini.



Dalam acara tersebut sekaligus diumumkan para aktor dan aktris yang menjadi pemain dalam film DREADOUT. Caitlin Halderman dipercaya sebagai pemeran tokoh Linda yang merupakan salah satu tokoh central di dalam game DreadOut. Kemudian, Jefri Nichol, Marsha Aruan, Irsyadillah, Susan Sameh dan Ciccio Manassero juga turut meramaikan jajaran pemain dalam DreadOut The Movie. Mereka akan berperan sebagai teman-teman sekolah SMA Linda yang akan memecahkan misteri Hantu Kebaya Merah seperti di dalam gamenya. Selain bintang muda tersebut, turut terlibat juga aktor dan aktristerkenal lainnya seperti Miller Khan, Hannah Al Rashid, Salvita DeCorte dan Mike Lucock.



Kimo Stamboel, selaku sutradara, penulis merangkap produser film ini menyatakan, “proses pemilihan para cast ini gue lakukan dengan sangat selektif dan hati-hati karena gue memikul tanggungjawab yang cukup besar untuk menjaga kualitas filmnya. Guetidak mau mengecewakan pemilik & penggemar game DreadOut yang sudah dikenal diseluruh dunia sebagai salah satu game horror terbaik buatan Indonesia. Dalam film ini, gue menuntut totalitas para pemainnya, termasuk melatih stamina dan fisik mereka karena banyak adegan-adegan yang cukup berat didalamnya”.


DreadOut juga telah menggandeng CJ Entertainment (Korea), Sky Media, Nimpuna Sinema dan Lyto Datarindo (Game Publisher), untuk bisa memasarkan film DreadOut ini, tidak hanya di pasar lokal tapi juga bisa menembus pasar Internasional. Perwakilan dari CJ Entertainment Korea, Yeonu Choi (Senior VP International Production) menyatakan, “Sejak kami memproduksi film pertama di Asia Tenggarapada tahun 2014, Indonesia sudah menjadi salah satu negara yang menjadi prioritas utama kami untuk berinvestasi. Kami sangat antusias untuk melakukan kolaborasi dengan para pekerja kreatif lokal di Indonesia. Selalu menyenangkan bagi kami untuk dapat bekerjasama dengan para artist kreatif multi talenta, terutama seperti Kimo dan rekan-rekan sesama produser dari GoodHouse. Setelah Pengabdi Setan sukses, kami ingin hasil kerjasama produksi dalam film ketiga kami dengan Indonesia, dapat membuat sebuah terobosan baru yang segar untuk film horror. Kami yakin, bahwa keunikan game DreadOut dan jumlah fans-nya yang sudah sangat besar di seluruh dunia adalah pilihan yang tepat dan sesuai dengan visi kami.



DreadOut The Movie rencananya akan tayang diseluruh bioskop di Indonesia pada bulan Januari 2019.

Monday, September 17, 2018

FOLKLORE, SERIAL ORGINAL ANTOLOGI HORROR KOLABORASI ENAM SUTRADARA ASIA





Serial original antologi horor pertama HBO Asia, Folklore (#FolkloreHBO), akan mengawali debut internasional di ajang festival film Internasional ternama seperti Toronto International Film Festival (Toronto, Kanada), SITGES International Fantastic Film Festival of Catalonia (Barcelona, Spanyol) dan Fantastic Fest (Texas, AS). FOLKLORE merupakan serial enam episode berdurasi panjang yang mengambil lokasi di enam negara Asia – Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan Thailand – tiap episode mengadaptasi secara modern mitos dan takhayul yang dipercaya turun-temurun di negara setempat, menghadirkan mahluk supranatural dan kepercayaan gaib. FOLKLORE tayang perdana pada Minggu, 7 Oktober jam 21.00 WIB eksklusif di HBO. Episode baru selanjutnya akan tayang pada waktu yang sama setiap Minggu. Serial ini juga dapat diakses streaming di HBO GO dan akan tersedia di HBO On Demand.



Dimotori oleh beberapa sutradara dari berbagai negara di Asia, setiap episode difilmkan menggunakan bahasa negara tempat asal cerita. FOLKLORE berkisah tentang cerita horor Asia terkini, menggali disfungsi sosial dengan gaya khas dari setiap negara namun membawa tema yang akan bergaung ke seluruh kawasan Asia.



Ajang bergengsi 43rd Toronto International Film Festival (TIFF) akan menampilkan FOLKLORE: A MOTHER’S LOVE karya sutradara Joko Anwar (“Halfworlds”, “Pengabdi Setan”) dan FOLKLORE: POB, disutradarai oleh Pen-Ek Ratanaruang (“Samui Song”, “Last Life in the Universe”) dari Thailand. Ini merupakan pertama kalinya sebuah serial TV Asia secara resmi terpilih sejak dimulainya Primetime programme di TIFF pada 2015.



Sinopsis Episodik:

· FOLKLORE: A MOTHER’S LOVE (Indonesia) – Seorang ibu dan anaknya yang mendapati sekelompok anak berpenampilan kotor dan kelaparan tinggal di loteng rumah mewah. Ketika tengah menyelamatkan dan mengembalikan mereka ke keluarga, ia tanpa sadar telah merenggut anak-anak tersebut dari sang ibu angkat – Wewe Gombel – dan sekarang harus waspada terhadap amukan balas dendamnya.

· FOLKLORE: POB (Thailand) – Seorang jurnalis yang bertemu dengan Pob, hantu khas Thailand, yang mengaku melakukan pembunuhan. Akhirnya menemukan tempat berbagi cerita,Pob menjelaskan bagaimana pembunuhan itu terjadi dan meminta kisah tersebut dipublikasinya. Sang jurnalis menolak dan akhirnya membuat kesepakatan seumur hidup



SITGES International Fantastic Film Festival of Catalonia (SITGES) akan menampilkan FOLKLORE: NOBODY disutradarai oleh pembuat film Singapura yang juga menjadi showrunner serial ini, Eric Khoo(“Ramen Teh”, “12 Storeys”) dan FOLKLORE: TATAMI dari sutradara Jepang dan aktor, Takumi Saitoh(“Blank 13”, “Ramen Teh”).

Sinopsis Episodik:

· FOLKLORE: NOBODY (Singapura) – Sosok Pontianak yang terbangun ketika seorang mandor dan pekerja bangunan tengah mengubur jazad seorang gadis yang tewas daripada membakarnya. Serangkaian kejadian buruk mulai terjadi di lokasi bangunan tersebut.

· FOLKLORE: TATAMI (Jepang) – Seorang penulis kisah pembunuhan pulang ke rumahnya untuk menghadiri pemakanan sang ayah dan mulai mengalami kejadian-kejadian masa kecilnya secara terus menerus. Ia kemudian menemukan sebuah pintu rahasia di rumah itu yang membawanya menuju ruangan dimana tersimpan rahasia mengerikan dari masa lalu keluarganya



Festival film terbesar di A.S. khusus horor, fantasi, sci-fi dan action, Fantastic Fest, juga akan menampilkan dua episode dari FOLKLORE. FOLKLORE: MONGDAL dari sutradara Korea Lee Sang-Woo (“Barbie”, “Fire In Hell”, “Dirty Romance”) dan FOLKLORE: TOYOL disutradarai sutradara MalaysiaHo Yuhang (“Rain Dogs”, “Mrs. K”) keduanya akan tayang di festival tersebut.

Sinopsis Episodik:

· FOLKLORE: MONGDAL (Korea) – Seorang ibu berusaha menenangkan suasana hati dan tuntutan anaknya yang psikopat. Ketika seorang gadis pendatang baru hadir di kota, membuat sang anak langsung jatuh cinta pada sang gadis dan bertekad mendapatkannya meski ia menolaknya. Peristiwa ini berubah secara tragis, ibunya tak akan berhenti membuat sang anak bahagia bahkan jika harus membuat sang mempelai perempuan bersama anaknya di akhirat.

· FOLKLORE: TOYOL (Malaysia) - Seorang anggota parlemen yang berasal dari kota nelayan meminta bantuan sosok perempuan misterius yang memiliki kekuatan gaib dalam upaya menyelamatkan kotanya dari masalah perekonomian. Ia memperbaiki seluruh masalah dan keduanya menjadi kekasih. Namun, sang perempuan memiliki rahasia kelam yang akan merusak kehidupannya.



FOLKLORE juga menghadirkan sejumlah pemain dari seluruh Asia. Beberapa yang sangat terkenal, aktor Jepang, Kazuki Kitamura (“Godzilla: Final Wars”, “Kill Bill: Volumes 1 & 2”), aktor Malaysia, Bront Palarae (serial HBO Asia “Halfworlds Seasons 1 & 2”, “Pengabdi Setan”) dan aktor Korea, Lee Chae-Yeon (“Running Man”, “Please Find Her”, “Blow Breeze”) menjadi pemeran utama dalam episode asal negaranya.



FOLKLORE merupakan bagian dari kemitraan dua-setengah tahun dengan Infocomm Media Development Authority (IMDA). Melalui sejumlah pelatihan dan kolaborasi dengan perusahaan dan talen setempat untuk produksi-produksi HBO Asia Original, kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan produksi konten di kalangan industri media Singapura.



HBO Asia telah melakukan produksi Original pada 2012 dan sejak itu telah mengembangkan sejumlah produksi Original Asia seperti serial, film dan dokumenter. FOLKLORE menandai produksi Original Asia ke dua-belas dari HBO Asia, yang kebanyakan akan tayang di tahun depan.



FOLKLORE tayang perdana Minggu, 7 Oktober jam 21.00 WIB eksklusif di HBO. Episode terbaru akan tayang pada jam yang sama setiap Minggu. Serial ini juga dapat diakses streaming di HBO GO dan akan tersedia di HBO On Demand.

HALUSTIK, ORIGINAL SERIAL INDONESIA TERBARU DARI VIU



Viu mengumumkan penayangan global perdana dari Original Series terbaru 'Halustik', pemenang ajang Viu Pitching Forum 2018. Serial komedi romantis ini disutradarai oleh Nia Dinata, Lucky Kuswandi dan Andri Cung, dan dibintangi oleh Tara Basro, Richard Kyle, Lutesha dan Natalius Chendana. Bercerita tentang cinta, persahabatan dan perjuangan dua orang sahabat dalam menghadapi tantang hidup di Jakarta. Sebuah moment membangkitkan kesadaran, yang membawa mereka ke Nepal dan merubah hidup kedua sahabat ini selamanya.



Proses pengambilan adegannya sendiri selain dilakukan di Jakarta juga dilakukan di negara Nepal yang akan menjadi salah satu elemen penting dalam pengembangan ceritanya. Ditanya mengenai apakah ada kendala dari pembagian tugas tiga sutradara, Nia Dinata yang juga selaku produser di serial ini mengatakan hadirnya tiga sutradara dalam serial Halustik justru saling melengkapi, terlebih ketiga sutradara sudah menjalin hubungan persahabatan yang membuat proses produksi Halustik justru jadi jauh lebih mudah dan menyenangkan.

“Viu berkomitmen untuk terus menghadirkan tayangan-tayangan segar kepada pemirsa kami di indonesia, dan pada saat yang sama, melakukan investasi di dunia perfilman Indonesia dengan menjadikan Viu sebagai wadah berkreasi anak-anak bangsa dan kemudian membawa hasil karya anak bangsa ke dunia internasional. Dengan bangga, hari ini kami persembahkan satu lagi karya Viu Original Series, HALUSTIK. Serial yang tidak hanya tayang di Indonesia, tapi juga di 16 negara di mana Viu berada, baik di Asia dan Timur Tengah,” jelas Myra Suraryo, Senior Vice President Marketing Viu Indonesia.



Halustik karya Sally Anom Sari, juga menghadirkan Mischief Mystery, sebuah lagu berirama pop-electronic yang dinyanyikan oleh Bonita, diciptakan oleh Rayssa Amaliadynta dari Double Deer Records sebagai Original Soundtrack (OST). Hlustik akan hadir dalam 13-episode, mulai tayang perdana pada 12 September 2018 diikuti oleh episode terbaru setiap minggunya pada hari Senin & Selasa, eksklusif hanya di aplikasi Viu dan Viu.com.

Thursday, September 13, 2018

BRATA, SERIAL INVESTIGASI LOKAL YANG DITUNGGU-TUNGGU SELAMA INI




Hooq dan Maxstream bekerjasama menelurkan sebuah original serial thriller investigasi berjudul 'Brata'. Bisa dibilang ini adalah serial original lokal pertama yang diproduksi Hooq dan Maxstream yang ditayangkan secara luas oleh layanan video on demand yang popularitasnya makin meningkat ini di Indonesia. Genre yang diambil juga merupakan langkah berani dengan genre thriller investigasi yang sebelumnya tidak disentuh oleh layanan video on demand lokal lainnya seperti Viu, Tribe atau Iflix.

Brata sebuah serial thriller investigasi yang ditulis dan diarahkan oleh ES Ito. Sang penulis sendiri penulis novel yang dikenal lewat karyanya #RepublikTwitter serta novel-novel thriller laris Indonesia seperti 'Rahasia Kelima' dan 'Rahasia Meede'. Untuk serial Brata sendiri ES Ito dibantu oleh Syamsul Hadi sebagai penulis naskahnya. Sementara kursi sutradara ada nama Kuntz Agus (Republik Twitter, Surga Yang tak Dirindukan) dan Michael Pohorly (The Grey, The A-Team). Michael juga bertindak sebagai produser dalam serial ini bersama Fauzan Zidni.


Serial ini sendiri bercerita tentang seorang polisi bernama Brata (Oka Antara) yang mempunyai masa lalu hidup di jalanan mendapatkan sebuah kasus baru dengan ditemukannya potongan-potongan korban mutilasi yang berasal dari lima korban yang berbeda yang tidak diketahui identitasnya. Kasus yang tidak pernah ditemui Brata sebelumnya. Brata pun harus bekerja keras untuk memecahkan kasus ini ditengah-tengah tekanan atasan dan masalah pribadinya yang terlibat hutang dengan orang yang salah.

Serial yang pernah di produksi tahun 2014 ini lalu di produksi ulang tahun 2016 dan baru bisa tayang tahun ini dipenuhi jajaran cast yang sangat menjanjikan. Selain Oka Antara film ini juga dibintangi oleh Laura Basuki, Yaya Unru, Bisma Karisma, Ivanka Suwandi, Haydar Salishz, Brigi Putri dan Eduart Boang Manahu.

Brata sendiri terdiri dari enam episode yang setiap terbarunya akan tayang setiap hari Jumat yang dimulai dari tanggal 7 September 2018.Hadirnya Brata mengisi keberagaman genre serial original lokal yang sebelum 'Brata' lebih banyak diisi dengan genre drama, komedi dan horror. Sekaligus juga mengobati penonton-penonton Indonesia menggemari serial investigasi yang sejauh ini hanya berpatokan dari serial-serial luar negeri, terutama Amerika dan Inggris.

Friday, September 7, 2018

SUKSES DENGAN KAPAN KAWIN DAN SWEET 20, ODY C HARAHAP HADIR DENGAN FILM TERBARU SIAP GAN!


SIAP GAN! adalah Film Komedi remaja dengan tema nasionalisme yang kental namun dihadirkan dengan cair merefleksikan kehidupan sehari-hari seorang anak manusia. Mengambil setting di kota Surabaya dan penggunaan dialek khas-nya menjadikan kisah para tokoh dalam film terasa begitu nyata dan mengalir apa adanya. Diperuntukan untuk menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme pada remaja, sutradara spesialisasi drama komedi Ody C. Harahap (Kapan Kawin, Sweet 20) dipastikan dapat mengisi kekosongan peran tersebut dalam sajian penuh gelak tawa yang akan menginspirasi generasi muda Indonesia.



SIAP GAN! bercerita tentang seorang gadis putus sekolah tamatan SMP bernama Nina yang mencoba mengadu nasib di Surabaya. Terhimpit situasi ekonomi ia berniat mengikuti jejak seorang temannya, Vivi, yang bekerja sebagai seorangWanita Tuna Susila. Namun belum sempat niat Nina terwujud, ia sudah tertimpa sebuah insiden razia di lokasi pertama kali ia mencari pelanggan, yang kemudian membuatnya terjebak di sebuah asrama pelatihan PASKIBRA. Di sana Nina bertemu dengan seorang pria tua bernama Pak Sakiran, Veteran pelaku sejarah, mantan anggota tentara pelajar.



Di dalam asrama Paskibra, begitu banyak pengalaman baru untuk Nina yang mengajarkannya untuk lebih menghargai hidupnya saati ni. Nina merasakan rasa dan semangat yang berbeda. SIAP GAN! diproduksioleh PT. Muara Prima Entertaiment dan Sebagai Executive Producer adalah Ramos Sihombing, Producer Wailan Menayang, Co Producer Alex Praditya, Rudjito Setiyo Associate Producer Conrad Lamury, Sutradara Ody C Harahap. Penulis Cerita Ody C Harahap dan Radityadi dukung oleh Pemain remaja yang sedang naik daun Rini Mentari sebagai Nina, Aulia Sarah sebagai Vivi, Mentari De Marelle sebagai Arini , Qausar Harta Yudana sebagai Prabu, Yama Carlos sebagai Langga, Rudolf Puspa sebagai Pak Sakiran, Indra Birowo sebagai Bondo dan Nadya Arina sebagai Astrid. Siap Gan! dipastikan rilis mulai 13 September 2018






Thursday, August 30, 2018

MILLY DAN MAMET, SPIN-OFF AADC YANG SUDAH MULAI MASUK PRODUKSI





Setelah menyimpan rapat-rapat siapa saja jajaran aktor dan aktris yang terlibat, selain tentunya Sissy Prescillia dan Dennis Adishwara yang memerankan dua karakter utamanya, akhirnya Starvision dan Miles Films pun membuka nama-nama yang akan mengisi peran dalam film terbaru kerja sama mereka, Milly & Mamet, dalam press conference yang diadakan di Casadina Kitchen & Bakery.



Publik memang bisa dibilang dibuat penasaran dengan aktor dan aktris yang akan terlibat dalam film yang akan mulai shooting 2 September mendatang ini. Pasalnya, pihak Starvision dan Miles Films tidak membocorkan petunjuk apa pun, baik melalui akun media sosial mereka mau pun saat wawancara dengan media. Satu-satunya petunjuk hanyalah foto tampak belakang seorang gadis dengan baju biru putih garis-garis dan rambut hitam panjang tergerai. Hal ini sontak menimbulkan pertanyaan, siapakah sosok ini yang disebut-sebut merupakan tokoh kunci dalam Milly & Mamet? Kini, terjawab sudah bahwa sosok tersebut adalah Julie Estelle.



Meski terasa berat, namun Yoshi mengaku senang karena diberi kepercayaan untuk terlibat dalam Milly & Mamet. “Awalnya Ernest menghubungi saya, lalu kita ketemu untuk ngobrolin tentang konsep film ini.



Selain nama-nama tadi, Ernest juga menggaet beberapa nama besar untuk melengkapi line-up pemain Milly & Mamet seperti Eva Celia, Dinda Kanyadewi, Surya Saputra, dan Roy Marten. Tidak ketinggalan para komika seperti Muhadkly Acho, Awwe, Bintang Emon, Arafah Rianti, Aci Resti dan Ardit Erwandha. Juga penampilan seru dari Melly Goeslaw dan Isyana Sarasvati, yang akan menjajal kemampuan mereka dalam melakoni peran komedi. Selain duduk di kursi sutradara, Ernest Prakasa juga akan ikut bermain di film keempatnya ini setelah sebelumnya juga menjadi writer-director untuk film Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016) dan Susah Sinyal (2017). Seperti apa kepiawaian Ernest Prakasa dalam menggali talenta para ensemble cast-nya kali ini? Kita tunggu saja Milly & Mamet, tayang di bulan Desember!

Sunday, August 26, 2018

PETULANGAN MENANGKAP PETIR SIAP RILIS 30 AGUSTUS 2018





Rumah produksi Fourcolours Films mempersembahkan karya terbaru mereka “Petualangan Menangkap Petir” yang siap menghibur penonton film dan anak-anak Indonesia mulai 30 Agustus 2018 di bioskop.

Film karya sutradara Kuntz Agus ini bercerita tentang Sterling (Bima Azriel), seorang YouTuber ciik yang tinggal di Hong Kong dan akan berlibur ke rumah kakeknya di Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Sebagai bintang YouTube yang memiliki ribuan pengikut, Sterling enggan meninggalkan rutinitasnya membuat video. Ia menganggap, pelanggan saluran YouTube-nya adalah teman-teman sejatinya.



Setelah tiba di desa yang berlokasi di kaki gunung Merapi itu, Sterling berkenalan dengan Gianto alias Jaiyen (Fatih Unru), Neta (Zara Leola), Wawan (Jidate Ahmad), Kuncoro (Danang Parikesit) dan Yanto (Siswanto). Melalui kawan-kawan barunya, Sterling mengenal asyiknya berteman, berpetualang dan bermain. Mereka meminta Arifin dan Kriwil mengajari cara membuat film yang terinspirasi dari cerita legenda Ki Ageng Selo, kisah Sang Penangkap Petir. Lewat petualangan mereka, Sterling tahu apa arti persahabatan yang sebenarnya.

Drama dan komedi keluarga berdurasi 93 menit ini menambah deretan film anak yang berkualitas dan patut ditonton. Sutradara Kuntz Agus menjelaskan bahwa film “Petualangan Menangkap Petir” dibuat dengan semangat menghadirkan alternatif tontonan yang seru dan menarik bagi keluarga.



“Film ini ingin mendorong anak-anak Indonesia untuk tidak saja bermimpi, tapi juga berani berkarya sejak dini. Selain itu, kami juga ingin bercerita soal persahabatan. Di era digital ini, anak-anak jangan sampai terlalu sibuk beraktivitas di media sosial sampai lupa berkawan,” katanya.

Abimana Aryasatya adalah produser sekaligus aktor yang memerankan tokoh Arifin, seorang pemuda desa yang memiliki ketertarikan khusus terhadap sinema.



“FIlm ini memang menyorot kembali hiburan-hiburan dalam format lama, seperti film laga yang dulu pamornya tinggi, dan disajikan di layar tancap. Ini adalah hiburan yang nyata dan masih bisa dilihat di banyak desa-desa di Indonesia karena mereka tidak memiliki gedung bioskop sendiri,” jelas Abimana.

TIdak hanya Abimana, film ini juga dibintangi oleh Darius Sinathrya, Putri Ayudya, Bima Azriel, Fatih Unru, Arie Kriting, dan penyanyi cilik Zara Leola. Selain itu, aktor legenda Slamet Rahardjo juga ikut menyumbangkan penampilannya.

“FIlm keluarga sudah jarang bisa dinikmati di layar lebar, jadi ini kesempatan berharga untuk para penonton Indonesia yang haus akan hiburan yang bisa disimak bersama putra-putri mereka. Jangan lewatkan kesempatan menonton film ini di bioskop,” ujar Slamet.

Zara, pemeran tokoh Neta di film ini, ikut menyanyikan lagu yang menjadi official soundtrack dari film ini, yaitu “Liburan.”

“Aku senang sekali bisa ikut bergabung di film ini. Syutingnya menyenangkan karena banyak adegan seru yang kami jalani. Selain itu, lagu yang aku bawakan juga ceria karena tentang liburan,” sahut Zara.


“Petualangan Menangkap Petir” didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Ekonomi Kreatif, SiberKreasi, Pemerintah Daerah Boyolali, Alfamidi, Telkomsel dan Musica Studio. Para pemain dan kru juga akan mengadakan nonton bareng di beberapa kota, diantaranya Solo, Jogja, dan Makassar.

Wednesday, August 15, 2018

TEDDY SOERIAATMADJA KEMBALI HADIR DENGAN FILM TERBARU MENUNGGU PAGI


Sang sutradara yang terkenal dengan pilihannya yang selektif dengan pilihannya menyutradarai sebuah film beberapa tahun belakangan ini Teddy Soeriaatmadja kembali hadir dengan sebuah film yang diiisi oleh aktor-aktor muda dalam film berjudul 'Menunggu Pagi' produksi IFI Sinema. Terakhir kali kita bisa melihat menonton film sang sutradara di layar bioskop secara komersil adalah Lovely Man. Setelah itu Teddy Soeriaatmadja tetap membuat film tetapi hanya dirilis dalam pemutaran terbatas yang lebih sering terlihat di festival-festival film seperti Something In The Way, About A Woman.



Dan sekarang Teddy Soeriaatmadja sudah siap dengan 'Menunggu Pagi' yang masih membawa unsur bagian kehidupan Jakarta didalam ceritanya. Dan sekarang anak-anak muda Jakarta yang menjadi sasaran cerita yang akan digali Teddy. Menurut Teddy, “Membuat film anak muda dengan background event musik terbesar di Indonesia menjadi tantangan tersendiri apalagi event seperti ini sering dikaitkan sebagai ajang hura-hura anak muda. Tetapi sebenarnya ada banyak sekali keseruan dan emosi yang dapat diceritakan dari sisi yang berbeda. Mengemas semuanya menjadi sebuah film drama romantis yang sarat pesan yang layak ditonton pecinta film Indonesia".



Menunggu Pagi dibintangi oleh aktor-aktor muda yang sudah sangat familiar bagi mata penonton seperti Aurelie Moremans yang untuk kesekian kali nya membintangi sebuah film, lalu ada Arya Siloka yang walaupun 'Menunggu Pagi' pertama kalinya memeranka peran utama dalam film layar lebar, tapi sebelumnya cukup menarik perhatian lewat perannya di 'Night Bus' dan bermain dalam web series 'Pulang-Pulang Ganteng' yang cukup disukai penonton. Lalu ada Mario Lawalata, Arya Vasco, Bio One, Ganindra Bimo, Putri Marino, Raka Hutchison dan aktor peraih piala citra Yayu Unru.



“Pemilihan soundtrack menjadi hal yang tak kalah penting dalam proses pembuatan film. Tidak hanya lirik yang tepat, tetapi penyanyi, aransemen musik yang tentunya fun dan upbeat sesuai dengan tema film juga masuk dalam pertimbangan. Perlu seleksi yang cukup lama sampai akhirnya kami menemukan Marion Jola dengan lagu Jangan yang tepat mewakili soundtrackfilm Menunggu Pagi” jelas Teddy.



Produser IFI Sinema, Adi Sumardjono, menambahkan, “Kali ini IFI menghadirkan film yang menceritakan kehidupan anak muda dari sisi yang berbeda. Film Menunggu Pagi meng-highlightkeseruan anak muda millenials dalam sebuah festival musik kelas internasional di Indonesia. Dengan cerita yang merupakan cerminan kehidupan anak muda kota metropolitan dan hadirnya beberapa bintang pendatang baru, kami harapkan film ini dapat disambut baik dan membawa warna segar bagi perfilman Indonesia.”


Marion Jola sebagai pengisi soundtrack film Menunggu Pagi, menambahkan, “Saya sangat bangga dapat terlibat dan bekerjasama dengan Mas Teddy dan IFI Sinema dan sangat senang sekali lagu saya dapat dipercaya di film Menunggu Pagi, ini merupakan keterlibatan pertama saya di film, meskipun hanya baru sebatas soundtrack saja.” ujar Marion.

Menunggu Pagi dijadwalkan rilis antara September atau Oktober tahun ini.