Menjelang akhir tahun 2024, Starvision dan Pabrik Cerita menghadirkan Modal Nekad, film komedi-drama dari debut sutradara Imam Darto. Film ini mengisahkan tiga bersaudara, Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru), yang bekerja sama melunasi utang rumah sakit almarhum ayah mereka. Rencana pencurian televisi di rumah kosong berubah kacau ketika pemilik rumah, seorang gembong mafia, kembali. Perjalanan seru penuh kejutan ini dikemas dengan plot twist menarik yang menjadikan Modal Nekad sebagai hiburan menyegarkan untuk menutup tahun.
Friday, December 13, 2024
Tuesday, December 3, 2024
JAFF MARKET: WADAH BARU INDUSTRI FILM NASIONAL DAN GLOBAL
JAFF MARKET, Pasar Film Terbesar Indonesia Resmi Dibuka
JAFF MARKET, pasar film pertama dan terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini dengan 151 booth dan 96 perusahaan dari berbagai sektor perfilman. Acara ini diresmikan oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., bersama Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media. JAFF MARKET berlangsung pada 3-5 Desember 2024, mulai pukul 09:00 hingga 17:00 setiap hari.
Program Menarik untuk Kolaborasi Industri
Pengunjung JAFF MARKET dapat menikmati berbagai program, seperti JAFF Content MARKET, Indonesia-France Film Lab, screening khusus, hingga Future Project & Talent Day yang bekerja sama dengan Netflix. Selain itu, terdapat konferensi film, acara networking, dan aktivitas interaktif dari rumah produksi. Seluruh program dirancang untuk menciptakan ekosistem kuat bagi perkembangan sinema Indonesia.
Mendorong Industri Kreatif Nasional
JAFF MARKET menjadi wadah untuk mempertemukan pembuat film, produser, dan pelaku industri lainnya, dengan fokus pada peluang showcase, diskusi, dan networking. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia di kancah perfilman global sekaligus memajukan ekonomi kreatif nasional.
Dukungan dari Para Pemimpin JAFF
Dalam pembukaan acara, Dr. Fadli Zon turut melakukan tur area MARKET bersama para pemimpin utama JAFF, seperti Garin Nugroho, Budi Irawanto, Ifa Isfansyah, dan Linda Gozali. Mereka menegaskan pentingnya JAFF MARKET sebagai marketplace yang mendukung pertumbuhan industri film Indonesia.
Langkah Strategis untuk Keberlanjutan Sinema Indonesia
Ifa Isfansyah, Chairman JAFF MARKET, menyebut pasar ini sebagai jawaban atas kebutuhan Indonesia akan platform representasi industri film. Sementara Linda Gozali menambahkan, JAFF MARKET melengkapi perayaan sinema dengan fokus pada aspek bisnis, menghubungkan pembuat film, produser, dan investor demi keberlanjutan sinema Indonesia. Informasi lebih lanjut tersedia di jaff-market.com/newsletter.
Sunday, December 1, 2024
HUJAN TAK HALANGI ANTUSIASME DI MALAM PEMBUKAAN JAFF KE-19
Dalam sambutannya, Garin Nugroho, pendiri JAFF, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk membangun ekosistem film yang kuat di Indonesia dan Asia. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian insan perfilman Indonesia di tingkat internasional, sekaligus menyatakan komitmen pemerintah dalam mendukung distribusi karya-karya film lokal ke pasar global. Menurutnya, film adalah medium untuk menyuarakan pesan universal dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
Acara pembukaan semakin semarak dengan penampilan band Lomba Sihir dan prosesi potong tumpeng sebagai simbolis pembukaan JAFF ke-19. Momen ini juga disertai penyerahan Honorary Awards kepada tokoh-tokoh besar perfilman, seperti Hendrick Gozali, Aruna Vasudev, dan Kim Dong-Ho. Penutupan prosesi diwarnai pemutaran film bisu hitam putih karya Garin Nugroho berjudul Samsara sebagai film pembuka.
Tuesday, November 26, 2024
TRAILER DAN SINOPSIS RESMI "1 IMAM 2 MAKMUM" RILIS, SIAP MENGGUGAH EMOSI
Base Entertainment dan Cahaya Pictures merilis trailer, poster, dan sinopsis film “1 Imam 2 Makmum” yang akan tayang pada 16 Januari 2025. Film ini merupakan kolaborasi dengan Ratih Kumala, yang dikenal sebagai penulis novel dan serial "Gadis Kretek." Disutradarai oleh Key Mangunsong dan diproduseri oleh Fauzar Nurdin serta Aoura Lovenson Chandra, film ini mengusung drama romantis yang terinspirasi dari kisah nyata, dengan skenario ditulis oleh Ratih Kumala.
“1 Imam 2 Makmum” bercerita tentang Anika (Amanda Manopo) yang menikah dengan Arman (Fedi Nuril), seorang duda yang belum bisa melupakan mendiang istrinya, Leila (Revalina S. Temat). Dalam pernikahannya, Anika menghadapi banyak kekecewaan, termasuk tidur terpisah dan Arman yang enggan menjadi imam shalat. Ia juga mendapati kamar Arman masih dipenuhi kenangan akan Leila, membuatnya merasa tak dianggap meski setia dan mencintai Arman.
Key Mangunsong, sang sutradara, menyampaikan bahwa film ini menggambarkan cinta dan kesetiaan yang penuh tantangan. Trailer yang baru dirilis memperlihatkan berbagai konflik emosional antara Anika dan Arman, dimulai dari pertanyaan "Bisakah seorang suami mencintai dua istri?" dan diakhiri dengan ungkapan menyentuh dari Anika, “Kamu berhak berduka, tapi aku berhak bahagia.”
Pemeran utama, Fedi Nuril, merasa perannya sebagai Arman membawa tantangan baru dalam menggambarkan kesetiaan. Di film ini, ia berusaha setia pada seseorang yang sudah tiada sambil menghadapi desakan untuk melanjutkan hidup. Film ini mengisahkan tentang menerima cinta baru di tengah duka yang masih membayangi.
Film “1 Imam 2 Makmum” diproduksi oleh Base Entertainment, Cahaya Pictures, dan beberapa mitra lainnya, di antaranya PT Surya Citra Media Tbk (SCM) dan Legacy Pictures. Film ini diharapkan dapat menyentuh penonton Indonesia dengan tema cinta dan ketabahan yang universal.
Sunday, November 24, 2024
CGV RESMIKAN AUDITORIUM SCREENX TERBESAR KEDUA DI DUNIA DI GRAND INDONESIA
PT. Graha Layar Prima (CGV Cinemas Indonesia) terus berinovasi untuk memberikan pengalaman berbeda kepada para pecinta film di Indonesia. Setelah memperkenalkan format ScreenX dari Korea Selatan pada 2017, CGV kini meresmikan auditorium ScreenX terbesar kedua di dunia di CGV Grand Indonesia. Auditorium ini memiliki kapasitas hingga 460 penonton dengan layar panoramik 270 derajat yang membentang dari depan hingga sisi kanan dan kiri auditorium, menciptakan pengalaman menonton yang lebih imersif melalui teknologi layar lebar dan proyektor laser 4K.
Selain visual yang memukau, auditorium ScreenX ini juga dilengkapi dengan teknologi Dolby Atmos yang menghadirkan kualitas audio terbaik. Dengan lebih dari 60 speaker tersebar di seluruh auditorium, penonton dapat merasakan suara yang bergerak dinamis dan realistis, meningkatkan sensasi dari setiap adegan dalam film. Kombinasi antara teknologi layar lebar dan kualitas audio terbaik ini membuat CGV Grand Indonesia menjadi pilihan utama untuk pengalaman menonton yang imersif.
Auditorium ScreenX di CGV Grand Indonesia juga menawarkan kenyamanan premium dengan pilihan kursi seperti Regular, Satin, dan Gold Class yang ergonomis dan memiliki fitur reclining. Dengan kapasitas luas serta adanya panggung dan pencahayaan yang memukau, auditorium ini cocok tidak hanya untuk menonton film, tetapi juga untuk acara kreatif dan pertemuan khusus, memberikan pengalaman yang lebih fleksibel bagi para pengunjung.
Pada acara pembukaannya, film terbaru dari Universal Pictures Indonesia, "Wicked," diputar dalam format ScreenX. Beberapa film lain seperti "Kraven the Hunter," "Mufasa: The Lion King," dan "Sonic the Hedgehog 3" juga dijadwalkan untuk hadir di ScreenX CGV. CGV Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai film dalam format ScreenX untuk memberikan suasana menonton yang lebih menarik dan menyenangkan bagi para pecinta film di Indonesia.
Saturday, November 23, 2024
UTUSAN IBLIS: DIA YANG BERADA DI ANTARA KITA, FILM HOROR TERBARU DENGAN SENTUHAN MISTERI DAN PSIKOLOGI
Film horor terbaru DLK Pictures, "Utusan Iblis: Dia yang Berada di Antara Kita", merilis poster dan trailer resminya. Dalam poster, tampak seorang perempuan dengan bayangan hitam besar di belakangnya, memberikan kesan horor yang mencekam. Film ini tidak hanya menawarkan horor biasa, tetapi juga menghadirkan elemen misteri, investigasi, psikologi, dan drama keluarga yang mendalam.
Cerita film ini berfokus pada Olivia (Shareefa Daanish), seorang psikiater yang menangani Cantika (Cindy Nirmala), pasien yang diduga membantai keluarganya sendiri. Saat menyelidiki kasus ini, Olivia bekerja sama dengan Rendy (Dimas Aditya), seorang polisi yang pernah menangani kasus serupa. Perbedaan pandangan pun muncul antara Olivia, yang menganggap Cantika mengalami gangguan jiwa, dan Rendy yang percaya bahwa ada kekuatan jahat di balik kasus tersebut.
Investigasi mereka diwarnai teror psikologis dan pengalaman ganjil yang mengarah pada rahasia masa lalu Olivia. Film ini terinspirasi dari kasus pembunuhan nyata, di mana pelaku mengaku mendapat bisikan gaib yang menyuruhnya untuk membunuh keluarganya demi menyelamatkan mereka. Hal ini menjadikan film "Utusan Iblis" berbeda dengan horor biasa karena kengerian yang dihadirkan berasal dari tekanan psikologis dan ketegangan misterius, bukan sekadar jump scare.
Penulis skenario Gerald Mamahit dan sutradara Dyan Sunu Prastowo mengungkapkan bahwa film ini mengutamakan rasa cemas dan tidak nyaman sebagai unsur horor. Produser Diana Limbong juga menegaskan bahwa film ini menyajikan horor yang unik, di mana Shareefa Daanish berperan sebagai tokoh yang ditakut-takuti, bukan sebagai sosok yang menakutkan seperti biasanya.
"Utusan Iblis: Dia yang Berada di Antara Kita" adalah film kedua DLK Pictures setelah "Trah 7." Diana Limbong berharap film ini bisa menarik perhatian penonton horor Indonesia dan mengembangkan kreativitas DLK Pictures dalam berbagai genre ke depannya. Film ini akan tayang di bioskop mulai 2 Januari 2024, dan informasi lebih lanjut dapat diikuti di akun media sosial mereka.
CINTA DALAM IKHLAS: KISAH PERJUANGAN DAN KEIKHLASAN MENEMUKAN CINTA SEJATI
Film drama religi "Cinta dalam Ikhlas" produksi Starvision akan tayang di bioskop mulai 27 November 2024. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia, film ini diadaptasi dari novel best seller karya Abay Adhitya. Film ini menceritakan perjalanan Athar (diperankan oleh Abun Sungkar) yang mengalami kehilangan sejak kecil dan perjalanan hidupnya dalam menemukan jodoh sejati. Karakter-karakter dalam film ini, termasuk Ara yang diperankan oleh Adhisty Zara, memiliki lapisan emosi yang mendalam terkait cinta, ikhlas, dan perjuangan mereka.
Sutradara Fajar Bustomi menegaskan bahwa film ini tidak hanya berkisah tentang cinta tetapi juga tentang keikhlasan dalam menghadapi takdir. "Cinta dalam Ikhlas" menggambarkan bagaimana manusia harus berusaha menjadi yang terbaik di hadapan Tuhan, sambil berikhtiar dan menerima takdir dengan lapang dada. Film ini juga merupakan kolaborasi antara Fajar Bustomi dan Adhisty Zara setelah sukses bersama dalam film "Mariposa".
Bagi Zara, perannya dalam film ini mengajarkan banyak hal, termasuk tentang sikap ikhlas dan refleksi diri. Berperan sebagai Ara, Zara tampil dengan mengenakan hijab, memberikan pengalaman baru baginya dalam mendalami karakter yang memiliki dialog-dialog inspiratif. Menurutnya, "Cinta dalam Ikhlas" mengajarkan untuk selalu berbaik sangka kepada Allah dan menerima takdir dengan ikhlas.
Abun Sungkar, pemeran Athar, awalnya merasa khawatir memerankan karakter nyata yang diawasi langsung oleh penulis novel, Abay Adhitya, selama proses syuting. Namun, kehadiran penulis di lokasi justru memberinya banyak panduan dan kesempatan berdiskusi mendalam. Abun berharap film ini mampu menjadi refleksi bagi penonton tentang ikhlas dalam menghadapi takdir dan pentingnya usaha serta doa.
Film ini juga menghadirkan deretan pemain lain seperti Omar Daniel, Zoe Abbas Jackson, dan Dude Harlino. Produser Chand Parwez berharap bahwa "Cinta dalam Ikhlas" menjadi tontonan yang menyentuh hati, mengajarkan nilai keikhlasan dan cinta sejati kepada penonton. Film ini diharapkan tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pembelajaran bermakna bagi anak muda dan keluarga yang menyaksikannya di bioskop.