Friday, July 18, 2025

REVIEW FILM: SORE: ISTRI DARI MASA DEPAN – PUISI VISUAL TENTANG CINTA DAN KOMITMEN

Sutradara Yandy Laurens kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menyentuh sisi emosional penonton lewat film panjang terbarunya, SORE: Istri dari Masa Depan. Diangkat dari webseries kampanye produk kesehatan, film ini berhasil melompat jauh menjadi karya sinematik yang puitis, mengharukan, dan penuh kontemplasi. Ini bukan sekadar cerita cinta, tapi sebuah renungan tentang waktu, komitmen, dan arti kebersamaan dalam kehidupan berpasangan.

Meski kamu belum menonton versi webseries-nya, film ini tetap bisa dinikmati sepenuhnya. Namun, ada sedikit catatan: pastikan kamu dalam kondisi segar saat menonton. Kenapa? Karena SORE punya alur yang berjalan lambat dengan dialog bernada pelan—semuanya sengaja diatur untuk membangun atmosfer yang tenang namun menghantam batin di momen-momen krusial. Elemen waktu dan magical realism yang dipilih Yandy mungkin tidak masuk akal secara logika, tapi justru di situlah letak magisnya. Penonton diajak bukan untuk menganalisis, melainkan untuk merasakan.

Judulnya saja sudah menyiratkan unsur fiksi ilmiah dengan kata “Dari Masa Depan,” jadi jangan kaget kalau kamu menemukan repetisi adegan yang cukup sering. Tapi bersabarlah, karena setiap repetisi itu akan mengarah pada klimaks emosional yang sangat menggugah di akhir film. Dibanding karya Yandy sebelumnya seperti Satu Kata Tapi Penuh Makna (SakaTupo), film ini terasa lebih dewasa dan berani dalam eksplorasi emosinya. Walau sempat terasa berbelit di bagian tengah, semuanya akan terbayar tuntas di penghujung film.

Sheila Dara mencuri perhatian dengan performa terbaiknya sejauh ini—halus, dalam, dan penuh jiwa. Dion Wiyoko juga tampil solid meskipun karakternya tidak diberi ruang eksplorasi sebanyak Sheila. Keduanya tetap berhasil menghidupkan dinamika relasi yang kompleks namun menyentuh.

Kesimpulan

SORE: Istri dari Masa Depan adalah perpaduan magis antara seni bercerita dan perasaan manusia. Bukan film yang mengedepankan logika, melainkan rasa. Dan rasa itu, ditumpahkan habis-habisan dalam 90 menit yang tak akan mudah dilupakan.

🎬 Sudah tayang terbatas di bioskop. Jika ingin merasakannya langsung di layar lebar, segera tonton sebelum kehabisan kesempatan!

Rating: 9,5/10

Subscribe to this Blog via Email :