Thursday, June 26, 2014

ULASAN : TRANSFORMERS " AGE OF EXTINCTION "

Bersemangat ketika menantikan Dark of The Moon segera rilis pada 2011 lalu. Installment terakhir dari sebuah trilogi robot berkelahi? Mengetahui soal "terakhir", dengan mudahnya terkesima seperti, wow, Michael Bay pasti tidak akan tanggung-tanggung bermain dengan yang kali ini. Memang, pada akhirnya film tersebut menyuguhkan aksi yang berlipat ganda ditambah seorang ikon cewek baru yang digaet dari model pakaian bikini. Terlepas dari bagaimana kritik menghujat film tersebut, toh tetap pasar yang berbicara. Film merauk keuntungan yang seperti sudah diduga, sangat besar. Menyadari antusiasme penonton yang masih tinggi - terlalu tinggi untuk disudahi hanya dengan 3 film saja,  Michael pun seperti mendapat hidayah agar tidak meninggalkan franchise secepat itu, maka jadilah film ke-4 ini, Transformers: Age of Extinction. Judul yang keren, yeah, tapi setelah menyaksikan kisah filmnya langsung saya pikir itu pemilihan kata yang kurang tepat. mestinya, Transformers: Once Upon A Time In China!




Mengambil set waktu tiga tahun sejak Dark of The Moon, kini manusia tidak lagi sebagai spesies yang hanya bisa ternganga ketika menyaksikan sebuah mobil berubah menjadi robot, tidak mau lagi membiarkan kotanya dihancurkan para alien. Didorong rasa takut sekaligus parano akan kejadian yang sama, para Transformers pun kini diburu, ditangkap, dimutilasi, dijadikan bahan penelitian riset. Tidak hanya dari kubu Decepticon, para Autobots yang dulu berpihak pada manusia juga diburu. Optimus Prime terus berjuang hingga sekarat, ia harus menyelamatkan diri dalam persembunyian, hingga akhirnya ia ditemukan sebagai barang rongsokan oleh sebuah keluarga di Texas. Dengan premis dasar seperti itulah para filmakers memiliki kesempatan untuk "me-reboot" franchise ini dengan mengganti tokoh utama manusianya. Ya, Paramount sekarang punya alasan untuk melupakan Shia Labeuf yang sudah tidak terkenal lagi. Jadi tidak ada lagi remaja berlari terbirit sembari berteriak "no no no no no no!".

Lalu siapa yang hendak menemani petualangan kita kali ini? Michael Bay baru saja membuat film tentang bodybuilder Pain And Gain dan merasa jodoh dengan salah satu bintang utamanya, ialah si tegap Mark Wahlberg, akan berperan sebagai Cade Yeager, seorang mekanis dan penemu sekaligus seorang single parent. Kita tau ia merupakan aktor dengan track record yang lumayan bagus. Oke, ini adalah pilihan yang baik. Sekarang bagaimana dengan muda mudi pemanis? Aktris Nicola Peltz direkrut untuk mengisi karakter sang anak, Tessa Yeager. Nicola sebelumnya bermain dalam The Last Airbender garapan M Night Shyamalan dan juga di serial TV Bates Motel. Kemudian untuk si pemuda, sekaligus sebagai pasangan si gadis cantik, dipilihlah aktor Irlandia Jack Reynor yang sebelumnya berakting bagus dalam film What Richard Did. 
Berbicara mengenai film dengan skala produksi sebesar Transformers ini, sudah menjadi harga mati apabila akan banyak pihak yang menginkan ini . Li BingBing di film ini, hanya yang jelas terngiang oleh saya, ia bermain terlalu memaksakan diri. Berbeda dengan penampilan Fan BingBing (tidak ada relasi keluarga dengan Li) dalam film X-Men teranyar, meskipun mendapat porsi lebih sedikit hanya melempar-lempar lobang portal dimensi, namun ia sukses meninggalkan kesan yang cukup menarik di film itu. Lain lagi dengan Jack Reynor, saya hanya berharap film ini bakal membuka pintu yang luas baginya untuk mengukuhkan karier, ia aktor berbakat, hanya saja bahaya juga apabila nanti malah terus-terusan menerima peran yang tidak mengasah kemampuan seperti di sini.

Sebagai informasi, Age of Extinction ini merupakan film featured pertama yang menggunakan kamera digital IMAX 3D versi paling mutakhir, dan memuat IMAX footage mencapai 60% penuh dari total durasi film. Ini jelas akan menjadi sajian visual yang fantastis, sebagai perbandingan, The Hunger Games: Catching Fire yang visualnya sudah epik itu saja hanya menggunakan 48 menit IMAX footage dari total durasi film 148 menit, itu artinya hanya 32,9%, kemudian The Dark Knight Rises pun hanya menggunakan 43,6%. IMAX footage dari keseluruhan film. Tidak cukup dengan urusan visual, divisi audio film juga dipersenjatai dengan teknologi Dolby Atmos yang mampu mengeluarkan suara mendetil dari seluruh penjuru studio. Jadi, menyaksikan film ini dalam teater IMAX 3D merupakan sebuah keharusan! Tentu dengan segala teknologi mutakhir yang menyokong film ini akan membuat kita, sesuai dengan apa yang sudah diharapkan sejak sebelum memasuki ruang studio, dijamin akan dibuat puas ketika menyaksikan segudang adegan aksi super keren, apalagi pada momen ketika Optimus Prime menunggangi seekor robot Tyrannosaurus Rex, berlari menerobos jalanan di tengah kota sembari membasimi para robot jahat dengan semburan api dan sebilah pedang. Pecinta film action mana yang tidak akan orgasme menyaksikan itu? Tidak ada seorangun sutradara di dunia ini yang mengemas adegan aksi seperti yang dilakukan oleh Michael Bay. Ia adalah sang ahlinya!
Transformers Age of Exticntion tayang serentak di Indonesia mulai hari ini, 25 Juni 2014.


 (by Ipan)

Subscribe to this Blog via Email :