Sunday, September 11, 2016

ULASAN: CAPTAIN FANTASTIC (2016)

Dalam era dimana banyak film yang didasarkan pada buku komik, dengan mudah berpikir bahwa "Captain Fantastic" masuk dalam genre tersebut. Tetapi film ini tidak ada dalam bayangan film beranggaran blockbuster tersebut. Melainkan film ini lebih kelihatan seperti versi keluarga dari film sejenis yaitu Into The Wild garapan Sean Penn dan film Wild yang diperankan Reese Witherspoon.
Dibesarkan di hutan, jauh dari jangkauan teknologi dan media sosial, anak-anak Ben(Viggo Mortensen) lebih banyak membaca sehingga cerdas melebihi umur mereka dan memiliki tingkat kebugaran seperti atlet. Ayah mereka mengajarkan bahwa hutan adalah rumah mereka. Ketika tragedi pada akhirnya menganggu kehidupan indah sehari-hari, mereka dipaksa untuk meninggalkan rumah dan melakukan perjalanan jauh demi sebuah misi.
Upaya Matt Ross dibantu oleh sinematografi Stéphane Fontaine, berhasil membuat pertunjukan film dengan durasi yang cukup tanpa membosankan. Ketika film dimulai dengan lanskap hutan peggunungan di daratan Amerika, saya merasa diajak menonton salah satu episode David Attenborough.
Mortensen hebat melakoni Ben, memberikan cahaya karismatik dan meyakinkan pada karakternya serta dapat menjalin kedekatan bersama aktor muda lainya sebagai anaknya. Demikian pula dengan aktor muda George MacKay. Sepanjang 15 menit pertama saya mencoba mengingat-ingat aktor muda ini pernah berperan dimana. Dengan muka ekspresi yang sama, akhirnya saya ingat dia pernah berperan dalam film Pride, raut wajah yang penuh kesan rasa ingin tahu dan tak bersalah MacKay mencuri perhatian setiap adegannya. Itu juga deiperkuat dengan dukungan handal dari Kathryn Hahn dan Steve Zahn sebagai bibi dan paman mereka. Apalagi dengan emosi dan rasa sayang yang Hahn luapkan walaupun hanya beberapa adegan, sayapun sampai lupa dia aktris yang dikenal dengan film-film komedi.
Frank Langella juga melakukan pekerjaan yang baik sebagai ayah mertua Ben, terlihat keras tapi bisa dengan mudah menjadi karakter melembutkan.
Ada beberapa adegan kejam dimana anak-anak membunuh binatang yang mereka buru yang mungkin mengganggu. Serta dialog 'cerdas' yang tidak layak diperbincangkan dengan anak-anak, tapi membuat plot yang terlihat berat menjadi ringan. Sayapun kadang terseyum dan kadang tertawa mendengarkanya.
Pada akhirnya meskipun judul tampak seperti film superhero, Captain Fantastic memiliki cerita berbeda; ini cerita menakjubkan tentang hubungan seorang ayah dan keluarganya.
Review oleh Pasko

Subscribe to this Blog via Email :