Sunday, November 6, 2016

ULASAN: HACKSAW RIDGE (2016)



Kita sangat mengenal Mel Gibson sebagai aktor yang tidak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya. Dan bahkan Mel Gibson punya standard yang luar biasan film yang dia hasikan di kursi sutradara, yang justru sudah mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik di ajang oscar dipercobaannya menyutradarai fillm untuk kedua kalinya lewat Braveheart. Tetapi masalahnya dengan alkohol membuat citra negatif yang sering diangkat media yang membuat produser-produser dari rumah produksi besar berpikir berkali-kali jika ingin memakai jasanya karena citra buruknya itu. Lewat Hacksaw Ridge film yang diangkat dari kisah nyata ini adalah semacam pelampiasan dari Mel Gibson jika dirinya masih bisa memberikan hasil yang terbaik untuk film yang dia sutradarai setelah terakhir kali menyutradarai film lewat Apocalypto 10 tahun yang lalu.

Desmond Doss adalah dua bersaudara yang dibesarkan oleh kedua orang tua bermasalah yang terletak pada sang ayah Tom Doss (Hugo Weaving) yang belum bisa lepas dari depresi dan trauma pasca kembali dari perang dunia pertama. Lewat sebuah kejadian disebuah rumah sakit yang juga mempertemukan Desmond dengan calon istrinya Dorothy (Teresa Palmer), Desmond tergerak ingin menolong orang di medan perang lewat jalur medis. Setelah mendaftarkan diri, dimulailah pelatihan militer yang mempertemukan Desmond dengan rekan satu timnya dan pimpinan Sersan Howell (Vince Vaughn) dan Kapten Glover (Sam Worthington). Disinilah perjuangan sebuah prinsip dan idealisme atas nama Tuhan dari seorang Desmond Doss dimulai. Desmond menolak menyentuh senjata yang mana itu menjadi salah satu kewajiban pelatihan militer dalam segi apapun, termasuk untuk tim medis sekalipun. Prinsip dan idealisme yang dipegang teguh oleh Desmond membawanya dalam kesulitan dimulai yang puncaknya dibawa dalam pengadilan militer karena dianggap membangkang. Lewat sebuah adegan yang sangat menyentuh (setidaknya menurut saya) lewat pertolongan sang ayah, Desmond pun dapat melanjutkan keinginannya bisa terjun di medan perang untuk menolong orang.


Hacksaw Ridge seperti ingin membagi film ini menjadi dua babak, yang mana di babak pertama perjuangan Desmond mengahadapi negerinya sendiri, di babak kedua inilah sebuah tujuan hati nurani Desmond benar-benar diuji ketika menghadapi realita perang sebenarnya. Lewat sebuah adegan perang yang sangat luar biasa hampir 20 menit yang disuguhkan yang akan membuat penonton menahan nafas dan bergidik. Sebuah adegan terbaik yang pernah ada yang bisa disandingkan dengan adegan perang 'Saving Private Ryan.


Inilah Mel Gibson, ketika sudah diberi kepercayaan untuk menyutradarai sebuah film, hasil yang sangat maksimal yang bisa kita tonton yang akan memuaskan. Tentunya film sebagus apapun tidak akan maksimal tanpa pemeran-pemeran dalam film ini. Andrew Garfield lah bintangnya yang mampu menyampaikan poin utama cerita Hacksaw Ridge. Adapun pemeran pembantu, favorit saya ada pada Hugo Weaving, yang memerankan seorang ayah sangat keras korban dari perang yang tidak ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya dalam bidang militer.


Dengan hasil seperti ini, selanjutnya kita sejauh apakah film ini bisa melangkah dalam ajang-ajang penghargaan. Setidaknya untuk saat ini, Hacksaw Ridge sudah berhasil memenangkan hati penonton.


Subscribe to this Blog via Email :