Wednesday, November 1, 2017

ULASAN: SECRET SUPERSTAR




Apa sih yang dilakukan oleh anak jaman sekarang untuk mengisi waktu luang mereka? Dahulu petak umpet, gobak sodor, kelereng bahkan layang-layang adalah permainan yang sangat digemari.Saat ini ketika teknologi sudah maju, internet sudah menginvasi, anak-anak sudah tidak mengenal permainan tersebut, yang mereka kenal adalahvideo game dan media sosial. Terutama fenomena media sosial yang makin banyak bentuknya memberikan wadah bagi anak-anak / remaja jaman sekarang untuk mengekspresikan diri mereka dimulai dari hanya memberikan ‘status’ berupa text berkembang menjadi gambar hingga menjadi video unjuk diri. Perkembangan jaman ini tentunya memiliki 2 sisi yang berlawanan, apakah mampu dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak / remaja jaman sekarang, atau justru menjadikan mereka lupa diri, tidak ingat waktu bahkan kebablasan. Alih-alih untuk mencari popularitas, begitu banyak hal yang dilakukan anak-anak / remaja jaman sekarang dengan menggunakan media soial mereka mulai dari cara yang baik bahkan cara yang tidak terpuji.



Hal inilah yang ditangkap oleh Secret Superstar. Film ini memberikan pesan yang positif bagaimana memaksimalkan media sosial sebagai wadah mengekspresikan diri dengan cara yang baik. Walaupun tema standar dan penonton akan berdalih, “jelas dia menjadi superstar, karena suaranya bagus”, tetap saja bagaimana cara Insia yang cukup terbatas berinteraksi dengan media sosialnya digunakan sebaik mungkin tanpa kebablasan.



Insia (dimainkan sangat apik oleh bintang Dangal Zaira Wasim) adalah gadis remaja muslim yang tinggal di kota kecil bernama Vadodara (Baroda) di Gujarat, India. Dia dilahirkan dengan budaya islam yang cukup ketat dan kuno, bahwa anak perempuan hanya belajar saja dan pada waktunya kelak dia akan dijodohkan oleh pria pilihan orang tuanya. Hal yang sudah terjadi pada Najma (Meher Vij) ibu Insia, ketika Najma remaja, dia dijodohkan oleh Farookh Malik (Raj Arjun) ayah Insia.Merasa terjebak, ayah Insia yang tidak mensyukuri mendapatkan Najma karena keluguannya dan kebodohannya (Najma masih buta huruf) sering melakukan kekerasan pada Najma yang membuat Insia geram, marah dengan keadaan terutama pada ayahnya.



Walaupun Najma lugu, dia adalah ibu terbaik bagi Insia dan Guddu (Kabir Sajid Shaikh) adik Insia. Najma yang tau akan masa depan Insia seperti apa memberikan kebahagiannya dari sejak kecil, membuat Insia menjadi gadis yang tidak seperti dirinya kelak. Najma memberikan gitar pada saat Insia berusia 6 tahun, dan dimulai saat itu Insia sangat menyukai musik, bahkan Insia memiliki suara yang sangat indah ketika Insia beranjak remaja.



Kebahagiaan Insia masih sangat terbatas, ayahnya begitu banyak memberikan larangan padanya, terutama karena Insia bukanlah gadis yang jenius dalam hal akademik.Apalagi mereka bukanlah keluarga yang berkecukupan, mereka tinggal di rumah susun yang kecil di mana Insia tidur di lantai yang ada di ruang tamu.Tetapi yang membuat hidup Insia lebih menderita karena Insia sadar bahwa kecil kemungkinan Insia mengejar mimpinya, menjadi penyanyi, menjadi seorang superstar dan terlebih lagi membahagiakan ibunya.



Sadar akan mimpi Insia yang begitu besar, Najma nekat memberikan laptop pada Insia agar Insia bisamengejar mimpinya. Dari sinilah Insia mampu mengekspresikan dirinya, tetapi dengan batasan tertentu, hal ini tidak boleh diketahui oleh ayah Insia. Insia bertekad bahwa dia ingin dunia tahu akan suaranya, akan bakatnya terhadap musik. Ibunya memberikan saran agar Insia menggunakan Burkhasaat Insia menyanyi membuat video di media sosial yang mampu mengeskpresikan dirinya kepada dunia.Karena mimpi Insia adalah agar dunia mengenal suaranya bukan dari wajahnya.Apakah Insia berhasil menjadi superstar?Lalu apakah Insia mampu mebahagiakan ibunya, membuat ayahnya berhenti menggunakan kekerasan terhadap ibunya?



Aamir Khan lagi-lagi ingin mengulang sukses film sebelumnya yang ingin menunjukkan bahwa di India, suara wanita juga harus diperjuangkan. Seperti dalam film “Dangal”, “Secret Superstar” juga memiliki pesan yang serupa, tetapi lebih kompleksnya kali ini sang bintang utama benar-benar menggunakan suaranya, suara yang sebenarnya. Penunjukkan sutradara baru dalam film ini sebenarnya cukup riskan, tetapi Advait Chandan mampu memberikan sajian manis, sederhana namun kompleks dalam film ini. Terutama bagaimana dia mampu mengarahkan Zaira untuk menjadi Insia yang pemberani namun juga memiliki pahit getirnya kehidupan di usia belia.

Zaira sudah pasti sangat bersinar di film ini.Dia mampu menggambarkan Insia sebagai murid yang tidak pintar.Dia kesulitan dengan sains dan trigonometri, mendapat nilai 30 dari 100 dalam tes kelas.Dia bahkan membentak pada satu anak laki-laki Chintan (Tirth Sharma) yang baik padanya di sekolah.Dia juga bukan kakak yang hebat, sering berkhayal untuk melarikan diri dari ayahnya dan meninggalkan adiknya karena ayahnya lebih mencintai adiknya.Insia juga terkadangmemarahi dan mengolok-olok ibunya yang lugu walaupun Insia sangat menyayangi Ibunya.Zaira mampu menunjukkan Insia yang tidak tampak seperti putri ideal.



Begitu juga dengan Meher Vij yang menjadi Najma, ibu Insia. Dia mampu membuat semua penonton iba padanya, semua penonton menjadi orang yang sudah pasti akan melindunginya apabila bertemu dengannya. Rasa sayangnya terhadap ke dua anaknya dapat digambarkan begitu tulus bahkan dia tidak segan menjadi teman curhat Insia.Benar-benar penggambaran kasih sayang ibu yang tak dapat diukur. Kehadiran Aamir Khan adalah salah satu hal yang membuat kita santai sejenak dari drama yang mampu menguras emosi. Dia menjadi produser, penyanyi dan sutradara vokal yang punya banyak kasus, seakan dunia superstar yang dimilikinya sudah mulai redup.Kehadirannya mampu mengundang tawa, bagaimana tidak, kalau di “Dangal” dia begitu serius, dalam film ini dia begitu norak. Pakaian ketat yang memperlihatkan ototnya serta bagaimana cara dia berbicara sangatlah norak. Tapi jelas sekali chemistry antara Aamir Khan sebagai Shakti Kumar dengan Insia sangatlah nyata seperti seorang mentor kepada muridnya layaknya dalam kehidupan nyata mereka, Zaira sangat mengidolakan Aamir Khan yang sudah menjadi mentornya di 2 film mereka.

Tidak afdol apabila membahas film India yang berfokus kepada kemampuan bernyanyi tanpa membicarakan musik dan soundtrack-nya.Penyanyi utama dalam film ini adalah debut penyanyi remaja Meghna Mishra, kemampuan suaranya untuk mengisi 6 lagu dari keseluruhan soundtrack film ini sudah tidak diragukan lagi. Film dibuka dengan lagu “Sapne Re” yang terasa sangat segar dan muda, lagu yang pas untuk membuka film. Lalu dilanjutkan dengan lagu pengenalan siapa itu Insia yang berjudul “Main Kaun Hoon”.Kemudian lagu yang sangat kuat dengan lirik yang mampu membuat pendengar mengingat ibu mereka dan betapa besar kasih sayangnya, “Meri Pyaari Ammi” dengan alunan gitar dan mandolin (alat musik tradisional India) yang sangat syahdu.“Nachdi Phira” adalah lagu yang menyajikan suara rock dan blues dari Meghna Mishra, kemampuan mencapai nada-nada sulit yang tinggi menjadikan lagu ini mampu disandingkan dengan penyanyi senior di Bollywood. Dan masih banyak lagu lainnya termasuk lagu “I Will Miss You” yang dinyanyikan sangat ajeg dan sopan oleh Kushal Chokshi. Sebagai lagu penutup film ada lagu “Sexy Baliye” yang menggambarkan kehidupan Shakti Kumar yang norak dan penuh foya-foya mampu ditransferkan secara apik oleh penyanyi senior Bollywood Mika Singh.

Film ini memang sajian yang bagus untuk ditonton bersama keluarga, tetapi tetap saja ada beberapa kelemahan.Kelemahannya adalah begitu banyaknya moral kehidupan yang disajikan dalam sebuah film sederhana sehingga terasa ngat penuh dan terkadang tidak fokus cerita mau dibawa kemana.Belum lagi penyajian cerita yang dibilang klise dengan adegan penutup film yang sangat tertebak.Memang sebuah ciri khas film keluarga, apalagi film ini diputar saat hari raya Diwali. Sebuah hari perayaan umat Hindu untuk mempererat hubungan antar keluarga, saudara dan juga teman.



Aamir Khan Production bisa dibilang adalah sebuah production house yang terbilang masih berusia remaja (berdiri pada tahun 1999, baru 18 tahun) dan hanya menghasilkan 1 film dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun. Pemilihan film yang tepat untuk diproduksi adalah sebuah strategi cerdas bagi production house yang masih belia ini.Kesuksesan Dangal menjadikan Aamir Khan Production mengeluarkan strategi serupa (tapi tak sama) untuk mengulang kesuksesan, yaitu suara wanita. Bagaimana kasih sayang dan didikan seorang ibu dengan keterbatasannya mampu membuat seorang anak gadisnya menjadi superstar dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.Adanya kemajuan teknologi dan didikan yang tepat, membuat Insia menjadi remaja yang tau bagaimana caranya menggunakan media sosial dengan baik dan benar.Dari sanalah dia menjadi superstar dari sanalah dia mendapatkan keberanian dan kekuatan yang untuk mendobrak ketidakbahagiannya dan menyuarakan keinginannya.Dari sanalah dia merefleksikan kecerdasan remaja masa kini yang mampu mengejar impiannya.


(By Ibnu Akbar)

Subscribe to this Blog via Email :