Tuesday, March 27, 2018

ULASAN: HURRICANE HEIST




Pernah menonton film 'Hard Rain' yang dibintangi oleh Cristian Slater dan Morgan Freeman yang rilis tahun 1998 lalu ?. Film yang bercerita tentang sebuah penyergapan dan perampokan yang memanfaatkan cuaca buruk untuk menjalankan aksinya. Kurang lebih seperti itu jugalah yang coba ditawarkan oleh Hurricane Heist. Film terbaru dari sutradara Rob Cohen (The Fast & The Furious, Stealth). Dibintangi oleh Toby Kebbel (Rock N Rolla, Kingkong: Skull Island), Maggie Grace (Taken, Lost) dan Ryan Kwanten (True Blood Series)



Will (Toby Kebbel) berkunjung kembali ke kota asalnya untuk menyelidiki kemungkinan kembalinya badai 'Tammy' yang lebih besar dari pada serangan badai 25 tahun lalu yang telah merenggut nyawa Ayah-nya dan membuatnya sering berselisih paham dengan sang kakak Breeze (Ryan Kwanten). Disaat bersamaan kantor departemen keuangan yang berada di kota yang sama akan segera memusnahkan pecahan uang lama sebanyak 600 juta dollar yang dikawal oleh perwakilan FBI Casey (Maggie Grace). Tanpa diduga ekelompok penjahat berniat merampok uang yang akan dimusnahkan tersebut. Namun karena terjadi badai, rencana yang sudah disusun dengan baik menjadi kacau. Dan pertemuan Will dan Breeze dengan Casie yang tidak direncanakan tersebut membuat mereka ikut terlibat dalam bahaya besar. Bertiga mereka bahu-membahu mencoba menggagalkan aksi kejahatan tersebut ditengah-tengah badai besar yang juga mengancam nyawa mereka.



Plot cerita seperti itulah yang coba disajikan oleh Hurricane Heist. Meskipun premis ceritanya hampir sama persis dengan yang ada dalam film 'Hard Rain', tetapi apa visual action Hurricane Heist jauh lebih besar dibandingkan pendahulunya itu. Lalu bagaimana dengan faktor lainnya selain action ? Jawaban itu kembali pada penonton, jika mengharapkan sebuah film disasster/action dengan mempunyai cerita yang kuat, maka film ini bukanlah film yang tepat. Jadikan film-film Rob Cohen sebelumnya sebagai refrensi.



Tidak tanpa alasan kenapa menjadikan film-film Rob Cohen sebelumnya juga kamu masih mempertimbangkan ingin menonton film ini apa tidak. Hal yang sangat terasa adalah pada dialog-dialog karakternya yang sangat hambar dan klise. Itu belum termasuk chemistri antara Will dan Breeze yang seharusnya menjadi daya pikat film ini sama sekali tidak terasa. Semuanya diperburuk dengan joke atau adegan komedi yang tidak pada tempatnya.



Jika kamu bisa menghiraukan plot cerita yang solid, chemistri yang kuat antar pemain dan joke yang garing, percayalah kamu akan bisa menikmati film yang satu ini seperti yang saya lakukan. Cukup duduk manis dan habiskan popcorn-mu. Jadikan film-film Rob Cohen sebelumnya sebagai refrensi adalah 'kunci'.

Subscribe to this Blog via Email :