Saturday, June 30, 2018

ULASAN: LOVING PABLO




Mungkin benar kata Agnes Monica, bahwa cinta kadang-kadang tak ada logika.Bukan kadang, tapi sering. Di dunia asmara, sudah umum dikatakan kalau cinta itu buta. Orang yang sedang jatuh cinta punya pola pikir yang berbeda dengan orang kebanyakan.Itu juga sebabnya mungkin kita sering tidakhabis pikir dengan sikap teman kita yang sedang jatuh cinta.Mereka seolah-olah buta karena tidak bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk, atau sebenarnya apakah pasangannya it pantas dipertahankan oleh tidak.



Inilah yang terjadi pada Virginia Vallejo (Penélope Cruz) yang langsung jatuh cinta pada Pablo Escobar (Javier Bardem) karena pengaruh dan kekayannya. Saat itu Vallejo melihat Pablo Escobar adalah pahlawan Medellin yang membantu rakyat miskin Medellin dengan membuatkan rumah persinggahan bagi gelandangan secara suka rela. Virginia yang saat itu sudah menikah tetapi terkekang dengan pernikahannya yang tidak beres akhirnya dibantu oleh Escobar untuk ‘menyelesaikan’ masalah suami Vallejo.Al hasil makin kepincutlah wanita ini pada Escobar.Bahkan dia rela dijadikan gundiknya karena tau, bahwa Pablo Escobar sudah beristri dan mempunyai seorang anak.Pertemuan pertama Virginia Vellejo dan Pablo Escobar terjadi di tahun 1981 di pekebunan Pablo Escobar.



Lama kelamaan Vallejo menyadari banyaknya kejahatan yang dilakukan Escobar. Bukan hanya drug cartel tetapi juga pembunuh tanpa ampun, apa pun yang menghalangi keinginan Escobar maka akan dibunuhnya.Bahkan Escobar berani menyuap dan menjadikan dirinya masuk kedalam anggota senat kepemerintahan Kolombia. Escobar pun lama ke lamaan melupakan apa sebenarnya yang dibutuhkan dari masyarakat Medellin? Karena dia hanya mementingkan urusannya saja.



Obat terlarang produksi Escobar dari Kolombia ternyata sudah menyebar luas sampai ke Amerika, hal ini membuat pemerintahan Amerika geram.Agen DEA Shepard (Peter Sarsgard) diminta untuk menyelesaikan masalah kokain yang disebarkan oleh Escobar.Agen Shepard berhasil mengusut hubungan / kedekatan antara Vallejo dengan Escobar.Dia berusaha mendekati Vallejo untuk menangkap / menghukum Escobar atas semua kejahatannya.Tapi apakah semudah itu menangkap Escobar? Apakah Vallejo mau bekerja sama dengan Agen Shepard untuk menangkap Escobar?



Loving Pablo adalah film berdasarkan buku autobiography/ memoaryang ditulis oleh Virginia Vallejo atas permintaan Pablo Escobar.Buku yang bernama “Loving Pablo, Hating Escobar” ini ditulis berdasarkan pertemuan pertama kali Vallejo dengan Escobar sampai mereka terpisah pada tahun 1993. Maka dari itu film ini dinarasikan oleh Penélope Cruz walaupun pusat dari kisah di film ini adalah Pablo Escobar. Banyak sekali kutipan-kutipan dalam buku yang sebenarnya tidak perlu dinarasikan karena sudah digambarkan dalam adegan-adegan, sehingga cukup mengganggu penonton.



Pasangan suami isteri ini memang tidak diragukan lagi aktingnya, Bardem sebagai Pablo Escobar mampu memberikan karisma bengis nan kejam namun sayang keluarga. Sedangkan Cruz yang menjadi Virginia Vallejo tidak perlu banyak berakting, karena perannya sudah cukup lekat dengan keseharian Cruz, sehingga sangat natural sekali terlihat.Chemistry kedekatan mereka pun sangat baik sekali terjalin dan tertangkap kamera. Kekurangannya hanya dari segi make up khusus untuk pemeran Pablo Escobar, perut prostetiknya sangat mengganggu. Sang sutradara León De Aranoa seakan-akan mengekploitasi perut buncit prostetik Pablo Escobar, terlihat sekali perut itu perut palsu dan sangat mengganggu.

Lalu bagaimana dari segi cerita? Karena berdasarkan buku autobiografi, tidak banyak yang dapat disanggah dari cerita di film ini, kecuali bagaimana pemaparan sang Sutradara dalam bentuk film dari buku tersebut. Hasilnya cukup mengecewakan.Ada beberapa selipan adegan humor yang sebenarnya menggangu, dan juga terutama dalam penggunaan Bahasa Inggris.Hanya sesekali mereka menggunakan bahasa Spanyol (Bahasa Ibu, negara Kolombia).Belum lagi banyak adegan cepat hanya beberapa detik tanpa mementingkan kedalaman karakter dari mimik para pemain.Membuat film ini terasa penuh sekali bercerita, terlalu banyak informasi yang diberikan dalam durasi yang kurang lebih 123 menit.Efeknya pun, film ini terasa begitu lama. Awal dan akhir film, cukup mencekam dengan suguhan soundtrack yang eerie tetapi sangat cepat dan bernuansa latin. Selebihnya ada beberapa back song yang dirasakan tidak cocok dengan suasana yang digambarkan.



Apabila membandingkan, Doug Liman di tahun yang sama pernah membuat film American Made. Film yang bercerita gambaran bagaimana Pablo Escobar mampu menyelundupkan kokain-nya ke Amerika melalui Barry Seal (Tom Cruise). American Made dan Loving Pablo menyajikan penuturan cerita dengan konsep yang hampir sama, tetapi American Made masih jauh lebih menghibur dan lebih mendapatkan apa yang dirasakan oleh para karakter.

Atau sebagai referensi kisah Pablo Escobar yang lebih menyeluruh, Netflix telah menyajikan serial "Narcos" tanpasentuhan rasa telenovela, tentunya dengan konsep yang berbeda.Dengan penyajian yang sangat menarik kebrutalan dan kesadisan Pablo Escobar dalam serial “Narcos” dapat digambarkan sangat baik sekali oleh Wagner Moura. Bahkan mungkin para penggemar Narcos akan sangat kecewa sekali dengan pendekatan Javier Bardem sebagai Pablo Escobar.

Cinta Vallejo memang buta pada awalnya bahkan berlebihan, tetapi dia akhirnya sadar bahwa semua yang Pablo Escobar lakukan adalah salah.Meskipun dia mau bekerja sama dengan Agen DEA Amerika dan pemerintah Amerika, kenyatannya adalah Vallejo melakukan ini bukanlah murni sebagai penebusan kesalahan yang pernah dia perbuat karena mendukung Escobar. Melainkan rasa keterpaksaan dan keterpojokan dirinya yang sudah hancur dan ingin selamat dari jeratan Escobar.Vallejo mulai membuka matanya dan melihat logika, walaupun dia mungkin dalam lubuk hatinya masih mencintai Pablo Escobar.



Sama seperti halnya “Loving Pablo”, tim produksi film baik dari segi penulisan cerita sampai penyutradaraan terlihat sekali sangat mencintai “Loving Pablo”. Cinta buta tersebut membutakan mereka yang berakibat fatal dan membahayakan, sehingga memberikan terlalu banyak hal (berlebihan).Efeknya penonton banyak yang jenuh dan jengah ketika menonton film ini bahkan bega, se-bega melihat perut buncit prostetik Pablo Escobar.


Subscribe to this Blog via Email :