Monday, July 16, 2018

DREADOUT, FILM INDONESIA PERTAMA YANG DIADAPTASI DARI GAME




DreadOut merupakan game bergenre survival horror buatan Digital Happiness, sebuah perusahaan game developer yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Game DreadOut tidak hanya sukses di Indonesia, tapi juga negara lainnya seperti Jepang, Amerika, Australia, Malaysia, Singapura dan masih banyak negara lainnya.



Menariknya, game DreadOut merupakan game lokal pertama yang sukses di platform international crowdfunding. Bahkan youtuber terkenal PewDiePie juga merupakan salah satu supporter dan backer aktif DreadOut kala itu. PewDiePie sendiri memiliki subscriber lebih dari 64 Juta orang dari seluruh dunia.

Rachmad Imron yang bertindak sebagai founder dari Digital Happiness menyatakan, “Saya tertarik bekerjasama dengan GoodHouse.ID untuk mengadaptasi DreadOut menjadi sebuah film dikarenakan kesamaan visi antara GoodHouse.ID dengan Digital Happiness. DreadOut sengaja dirintis sebagai salah satu bisnis berdasarkan Kekayaan Intelektual/Intelektual Property (IP), yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah entertainment franchise dalam berbagai format salah satunya adalah melalui media film layar lebar. Apalagi film ini akan disutradarai oleh Kimo Stamboel dari Mo Brothers. Saya dan partner saya Dito sudah lama nge-fans dengan film-filmnya Kimo. Seperti yang kita ketahui bersama, Kimo sudah banyak menyutradarai beberapa film yang sudah masuk ke kancah industri film internasional, seperti Rumah Dara, Headshot dan Killers”



Kimo Stamboel, sutradara dan penulis skenario yang sekaligus menjadi produser film ini mengungkapkan alasan ketertarikannya untuk menyutradarai film DreadOut, “Ketika pertama kali saya mencoba memainkan game ini, seketika itu juga saya mengetahui bahwa game ini memiliki potensi yang sangat besar untuk diangkat ke layar lebar. Sebagai penggemar film horror, saya melihat banyak sekali ruang untuk saya mengkeksplor dan mengembangkan genre ini lebih jauh. Apalagi cara mengalahkan hantu dengan menggunakan gadget handphone sangat keren sekaligus menjadikan konsep ceritanya sangat related to the audience masa kini”.

Salah satu keunikan dari game DreadOut adalah game horor ini mengangkat hantu-hantu lokal Indonesia, seperti pocong, kuntilanak, tuyul, sundel bolong, sampai dengan babi ngepet. Karena itu keseraman dan kengeringan game ini sangat terasa kuat sekaligus menegangkan sekali. Selain itu, DreadOut mengangkat kisah petualangan anak SMA bernama Linda bersama teman-temannya, menyelamatkan diri dari serangan para hantu tersebut.



Wida Handoyo yang bertindak sebagai salah satu produser film ini mengatakan, “Suatu kebanggaan bagi saya berkolaborasi dengan Kimo Stamboel dan Edwin Nazir dibawah bendera goodhouse.id dipercaya oleh Digital Happiness untuk turut menjadi bagian pengembangan IP DreadOut, dengan memproduksi filmnya untuk diangkat ke layar lebar”.

“Kami dari goodhouse.id mempersiapkan film ini dengan sangat serius. Pengembangan script-nya sendiri memakan waktu hampir 4 tahun, ditambah fase pra-produksi 6 bulan untuk memastikan bahwa semua sudah siap dan sempurna sebelum masuk ke fase produksi. Melihat besarnya komunitas penggemar film horror ditambah komunitas gamers di Indonesia, kami sangat optimis bahwa project film DreadOut memiliki potensi yang sangat besar untuk sukses dipasaran. Demi menjaga kualitas brand dari IP DreadOut, GoodHouse.id telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk memproduksi film ini dengan bekerjasama, dengan studio besar dari dalam dan luar negeri”, ungkapnya.

Edwin Nazir menambahkan, “Selama ini kita bisa melihat telah banyak film-film adaptasi dari game yang diproduksi studio besar di Amerika maupun Jepang, sukses di pasar Internasional, contohnya: Resident Evil, Silent Hill, Tomb Raider, Rampage, Angry Bird dan lainnya. Inilah saatnya sineas Indonesia berkarya menciptakan sebuah film yang diadaptasi dari salah satu game terbaik bertaraf Internasional buatan anak bangsa”.

Subscribe to this Blog via Email :