Thursday, October 11, 2018

ULASAN: FIRST MAN


Kalian tergabung dalam tim yang mana? Apakah tergabung dalam tim yang masih meragukan bahwa manusia pernah mendarat ke Bulan (the Great Moon Hoax)? Atau percaya bahwa Neil Armstrong dkk telah mendarat di Bulan mulai dari pesawat luar angkasa Apollo 11 – 17 (1969 – 1972)? Perdebatan ini sampai sekarang masih belum ada penyelesaiannya? Membutuhkan sebuah lompatan iman yang kuat untuk mempercayai bahwa manusia pernah mendarat ke Bulan. Seperti halnya apakah dahulu di Bumi benar ada Dinosaurus? Apakah Benua Atlantis itu ada? Apakah Alien nyata dan UFO pernah menunjukkan dirinya di Bumi? Dan yang paling krusial, apakah Tuhan itu ada?



First Man adalah sebuah film biopik yang menceritakan kisah Neil Armstrong (Ryan Gosling) mulai dari dia menjadi pilot yang berkali-kali gagal untuk dapat menembus luar angkasa sampai dia menjadi pilot Apollo 11 bersama Buzz Aldrin (Corey Stroll) yang akhirnya mendaratkan Apollo 11 ke Bulan. Menjadikannya sebagai manusia pertama yang mendarat ke Bulan.



Armstrong mulai goyah dan dapresif akan hidupnya ketika dia harus menghadapi kenyataan kehilangan anak perempuannya, Karen. Trauma dan depresif menjadi sumber kekuatan Armstrong mengimpikan dirinya mampu menembus luar angkasa. Janet (Claire Foy) sebagai isteri tau akan betapa sedih dan depresifnya Armstrong atas meninggalnya Karen, dia pun mendukung 100% suaminya agar mengikuti program baru di NASA (The National Aeronautics and Space Administration) untuk mencari pilot dengan mimpi yang sangat besar, mendarat di Bulan. Selama perjalanan karirnya sebelum Armstrong mendarat di Bulan, dia bertemu dengan 2 pilot yang menjadi sahabat karibnya, Ed White (Jason Clarke) dan Elliot See (Patrick Fugit). Tetapi nasib naas mendekati Ed dan Elliot. Pada masa ujicoba Elliot tewas ketika mengendarai Gemini 9, percobaan untuk menyelesaikan misi Gemini 8 (docking test) yang sebelumnya dilakukan oleh Armstrong. Ed tewas pada masa ujicoba pertama Apollo 1, yang direncanakan sebagai pesawat luar angkasa Amerika pertama menuju Bulan.



Lalu bagaimana dengan perjuangan Neil Armstrong? Kita sudah tau bahwa sejarah mencatat Armstrong menjadi manusia pertama yang mendarat ke Bulan, tetapi membutuhkan sebuah kekuatan kepercayaan yang sangat kuat, sangat nekat dan bahkan posesif untuk mencapai impiannya tersebut. Begitu banyaknya pro dan kontra atas misi yang sangat ambisius dan disetujui oleh Presiden John F. Kennedy karena kegagalan yang begitu masif yang berimbas banyaknya dana yang terbuang percuma. Armstrong tetap gigih untuk mengikuti rentetan latihan untuk membalas kematian teman-teman dekatnya yang gagal. Sudah terlambat untuk mundur, dia bertekad untuk tetap maju dan menuju Bulan.



Damien Chazelle kembali berkolaborasi dengan Ryan Gosling setelah keberhasilan La La Land tahun 2016 lalu. Dia pun mengajak kembali beberapa teman dekatnya yang pernah bekerja sama dalam film Whiplash dan Lala Land, seperti Justin Hurwitz di posisi penata musik dan soundtrack, Linus Sandgren di sinematografi dan Tom Cross sebagai editor. Tidak lupa Steven Spielberg kali ini menjadi Executive Producer karena kerjasamanya dengan Dreamworks Pictures dan Amblin Entertaiment.



Sudah dapat dipastikan dengan jajaran dibelakang layar yang ciamik menyuguhkan hasil film kelas Academy Award. Dari segi visual, Linus mampu memberikan sebuah sajian yang depresif –traumatik – indah dan bahkanclaustrophobic yang dilihat dari sisi Armstrong. Linus banyak melakukan close-up ekstrem yang mampu memperlihatkan pori-pori dan kerutan wajah, terutama untuk menampilkan emosi yang mendalam dari setiap karakternya, terutama bagi para pilot luar angasa. Serta Linus memberikan detail seperti penggunaan kamera yang tampaknya seperti kamera yang sudah jadul (karena visual yang terlihat seperti ada bintik-bintik doff), apakah entah disengaja oleh Linus agar memberikan kesan yang dekat dengan era tahun 60-an.

Justin Hurwitz sebagai jawara musik di film Whiplash dan Lala Land kembali memberikan suguhan yang megah, signifikan namun sangat dalam. Salah satu lagu pada saat Apollo 11 mendarat ke Bulan, Justin menyuguhkan ‘The Landing’ sebuah lagu yang sangat indah, thrilling namun megah sekali. Lalu Tom Cross sebagai editor yang sudah banyak wara-wiri di berbagai macam film, tampaknya tidak kesulitan untuk mengkesekusi film sesuai arahan Damien Chazelle.

Bagaimana dengan Ryan Gosling? Dia sangatlah menakjubkan. Mungkin dalam waktu beberapa periode ke depan, Ryan akan kesulitan mendapatkan peran semenantang ini. Seorang Neil Armstong yang tampaknya sangat stabil dan normal, tetapi ternyata sangat ringkih, takut, dan bahkan traumatis, dengan sikap yang tetap kaku (menjaga emosinya) cenderung robotik serta sangat posesif seperti memendam sebuah perasaan bahwa dia ingin segera menyelesaikan semua ini tanpa penyesalan. Misi ke Bulan adalam misi penebusan atas banyaknya kematian yang mendatangi orang-orang terdekatnya.

Claire Foy, walaupun kemunculannya tidak sebanyak Gosing, dapat tetap memukau penonton dan menyedot animo sebagai seorang isteri yang tabah dan selalu mendukung keinginan suaminya yang berbahaya. Claire Foy mampu membendung semua jiwa gelap Neil Armstrong, keobsesiannya akan luar angkasa sebagai penebusan akan kematian orang disekitarnya. Bisa jadi Ryan Gosling adalah sang bintang, tetapi Claire Foy adalah sang pahlawan di film ini. Jason Clarke pun bermain baik dalam film ini, sebagai teman dekat, patner kerja dan juga tetangga Neil Armstrong dia selalu berusaha untuk mengerti sikap-sikap Neil Armstrong yang kaku dan dingin.

Kekurangan dalam film ini adalah banyaknya istilah-istilah dalam dunia ke-antariksa-an dari NASA yang membuat penonton kebingungan. Belum lagi paruh film pertama dengan drama datar tanpa emosi disertai percakapan-percakapan yang cukup membosankan. Bagi yang tidak suka akan tema yang agak berat, film ini bisa membuat penonton sedikit mengantuk. Kelemahan yang lainnya adalah (walaupun ini agak aneh) potongan rambut dari setiap karakter, dari tahun 1962 hingga tahun 1969, setiap karakter memiliki potongan rambut yang sama, sangat terlalu sama, sehingga aneh sekali dilihat. Terutama untuk karakter Janet, cukup mengganggu dan bisa jadi sebuah kesalahan yang akan terus diingat.

First Man adalah sebuah gambaran penyampaian betapa stress, berbahaya dan sekaligus betapa tidak menyenangkannya saat menguji sebuah prototipe pesawat luar angkasa. Perjuangan yang melelahkan di awal tetapi berbuah manis di akhir. Seperti filmnya, sebuah perjalanan yang melelahkan bagi penonton yang menontonnya tetapi dibalas dengan kisah yang menegangkan setelahnya.



Damien Chazelle kembali berhasil menyuguhkan sebuah kisah yang memberikan pengalaman baru untuk para penonton. Dapat dipastikan setelah menyaksikan film ini, beberapa penonton akan merasa kagum akan detail-detail yang klimaks dan berbeda dari film-film sebelumnya. Dia sangat yakin bahwa langkah yang dia ambil untuk menyutradarai First Man sangatlah benar dan juga berani, seberani Neil Armstrong yang yakin bahwa dia akan berhasil mendarat ke Bulan.



Neil Armstrong adalah salah satu contoh manusia yang memiliki keyakinan tinggi dan membawa keyakinan itu menjadi sebuah kesuksesan yang bersejarah. Dia banyak mengalami konflik batin dan kesedihan atas meninggalnya Karen dan teman-temannya, tetapi dia masih tetap memiliki keyakinan yang sangat kuat, seperti sebuah bisikan dari yang Maha Agung untuk menjelajah dan melihat kekuasaanNya. First Man adalah sebuah kisah lompatan iman bagi Neil Armstrong yang percaya manusia dapat menjelajah ke luar angkasa. Memberikan impian bagi banyak manusia bahwa ruang angkasa sebagai Perbatasan Terakhir (The Final Frontier). Tidak saja menjanjikan prestise, tetapi juga masa depan, dan keyakinan bahwa, dengan bisa hadir di sana, ada banyak perkara di Bumi yang akan bisa ikut dibantu penyelesaiannya.

Rate overall 8/10

(By Ibnu Akbar)

Subscribe to this Blog via Email :