Sunday, October 21, 2018

ULASAN: HALLOWEEN (2018)




Untuk franchise film, sebuah kegagalan hanya seperti peluang baru untuk membangkitkannya dalam bentuk remake atau reboot. Pasar penontonnya akan selalu ada yang didasari rasa nostalgia. Termasuk franchise Hallloween. Thriller horror yang sudah muncul pertama kali 1978 hasil kreasi John Carpenter dan hingga sekarang sudah ada 11 film. Dan untuk seri terbaru ini, kisah pembunuh berantai Michael Myers ini kembali hadir dengan membawa Jamie Lee Curtis, cast yang juga membintangi film pertamanya di tahun 1978 yang saat itu masih berumur 20 tahun. Dan perlu dketahui, Halloween versi terbaru ini adalah sequel langsung dari film pertamanya yang berarti film-film sebelumnya dianggap tidak ada.



Mengambil settting dari event film pertamanya, 40 tahun setelah kejadian pembunuhan berantai yang terkenal dengan sebutan  1978 Haddonfield murders. Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) masih hidup pasca traumanya yang tidak berkesudahan. Laurie sangat yakin sang adik Michael Myers akan kembali dan Laurie tidak bisa tenang selama Michael Myers benar-benar mati. Hal yang membuat hubungan Larie dengan anak satu-satunya Karen (Judy Greer) yang sudah berkeluarga dan mempunyai satu putri ini memburuk dan membatasi hubungannya dengan sang ibu.



Semua yang ditakutkan Laurie selama 40 tahun terbukti ketika Myers benar-benar melarikan diri tahanan. Dan satu-satunya tujuan Myers melarikan diri hanya satu, menyelesasikan tugasnya yang belum selesai, yaitu membunuh sisa anggota keluarganya Laurie. Tetapi Laurie tidak tanpa persiapan, paranoidnya selama 40 tahun telah membuatnya mempersiapkan kejadian seperti dan sudah menunggu-nunggu hari itu tiba.



Menghilangkan semua seri sebelumnya kecuali film pertama bisa dibilang langkah cerdik, yang membuat penonton bisa memasang eksptasi lebih setelah kecewa pada seri-seri sebelumnya. Terlebih Halloween versi terbaru ini adalah sequel langsung dari film pertamanya yang tidak hanya membawa penonton yang sangat menyukai film pertamanya, tetapi penonton yang baru mengenal franchise Halloween. Meskipun ini adalah sequel langsung dari film pertamanya, tapi pendekatan cerita yang disuguhkan tidak harus membuat kamu yang belum menonton film pertamanya harus menonton film yang rilis tahun 1978 itu. Penonton akan bisa meresap sendiri apa yang terjadi 40 tahun lalu dari 40 menit pertama durasi film.



40 menit pertama benar-benar menjadi tiang utama film ini, alurnya sedikit lambat tapi bertujuan untuk memberi informasi apa yang sudah terjadi 40 tahun setelah pembantaian. 40 menit pertama yang akan mengingatkan kita dengan Silence Of The Lambs atau serial Mindhunter. Hal yang sangat jarang kita temui lewat film sejenis. Tetapi itu hanya 40 menit awal, setelah itu pastikan jantung kamu tidak akan berhenti berdetak kencang karena adrenalin yang terpacu.



David Gordon Green sang sutrdara sangat pintar memberi momentum-momentum yang akan membuat penonton berteriak. Banyak sekali adegan jumpscare yang sangat mudah ditebak dan penonton sudah mempersiapkan itu, tetapi dugaan itu salah yang membuat penonton harus menahan lebih lama lagi sebelum benar-benar dilepaskan karena efek kejut. Hal yang memang sering dijumpai di film-film sejenis Halloween, hanya untuk film ini terasa berlebih yang membuat kamu yang malas berolahraga bisa menonton film karena jantung kamu akan terus bekerja.



Saya sendiri bukanlah penggemar film thriller slasher, tetapi menonton Halloween versi terbaru ini sangat menekankan atau lebih dominan horror. Jadi dijamin kamu akan sering menutup mata ketika adegan-adegan tertentu. Selain 40 menit pertama yang memnang seidkit jadi pembeda film ini mungkin sama saja dengan film sejenis, hanya saja untuk Halloween terbaru ini momen-momen efek kejutannya tidak bisa kamu duga yang memberikan pengalaman horror tersendiri.

Overall: 7,5/10

(By Zul Guci)

Subscribe to this Blog via Email :