Wednesday, January 2, 2019

ULASAN: MASTER Z 'THE IP MAN LEGACY'



Ingat master Wing Chun yang menantang Ip Man di akhir Ip Man 3? Rupanya dia cukup populer sebagai karakter di film tersebut sehingga dia mendapatkan film spin-off sendiri.


Master Z: The Ip Man Legacy ditetapkan setelah pertarungan yang mendebarkan di akhir Ip Man 3, tentu saja bercerita mengenai kisah hidup Master Wing Chun Cheung Tin Chi (Zhang Jin) setelah dia dikalahkan oleh grandmaster Wing Chung Yip Man. Dia menutup akademi Wing Chun lalu meninggalkan dunia seni bela diri untuk menjalani kehidupan yang tenang sebagai penjaga toko kelontong. Dia bahkan memutuskan untuk menyerah menggunakan Wing Chun sama sekali, menurunkan boneka pelatihan kayunya menjadi gantungan baju belaka.



Tentu saja, bahkan ketika dia tidak mencarinya, masalah tentu saja datang kepadanya. Saat mengirimkan barang pesanan orang lain, ia terseret ke dalam pertarungan. Dia tak sengaja membantu pecandu opium Nana (Chrissie Chau) dan sahabatnya, Julia (Liu Yan), melarikan diri dari sekelompok gangster yang dipimpin oleh Kit (Kevin Cheng).



Setelah itu, Kit memutuskan untuk membuat hidup Master Cheung Tin Chi bagaikan di neraka. Bersama putranya, Master Cheung Tin Chi berusaha mencari perlindungan, lalu kembali bertemu dengan Julia dan saudara lelakinya Fu (Shi Yanneng), seorang pemilik bar.


Namun, kehidupan barunya sekali lagi terganggu oleh Kit. Sebagai bentuk kemarahan Kit yang muak diabaikan oleh kakak perempuannya Kwan (Michelle Yeoh) pemimpin triad Lok Cheung karena selalu merendahkannya. Kit dan kroconyamemutuskan untuk menjual narkoba di daerah Bar Street. Master Cheung Tin Chi mengetahui hal ini dan dilandasi oleh keinginan mendasar untuk saling menjaga satu sama lain dia pun kembali memakai jubah Wing Chun-nya dan membela kebenaran. Lalu bagaimana nasib Master Cheung Tin Chi beserta anaknya? Akankah mereka menemukan kehidupan damai di tempatnya yang terbaru?



Dari segi plot cerita, tidak ada yang terlalu spesial di film ini. Mantan seniman bela diri melepaskan kehidupan pertempuran untuk kehidupan yang normal, tetapi dipaksa kembali beraksi untuk bertahan hidup? Kami telah melihat itu di banyak film kungfu Hong Kong sebelumnya. Tetapi jelas sekali tujuan kita menonton film Ip Man (bahkan tanpa Ip Man itu sendiri) bukan karena jalan ceritanya, terutama ketika disutradarai oleh sutradara plus koreografi bela diri terbaik satu-satunya Yuen Woo-ping.



Seperti yang diharapkan, aksi bela diri adalah tujuan utama dari menyaksikan Ip Man, dan hasilnya Zhang Jin yang diarahkan oleh Yuen mampu menjaga pertarungan yang menegangkan. Kita akan dibuat terpana dan menahan napas begitu adegan pertarungan bela diri berlangsung. Salah satu adegan baru dalam dunia bela diri adalah pertarungan sengit di atas papan merek neon Hong Kong yang dieksekusi dengan apik tanpa canggung. Sementara itu harus diakui puncaknya adalah perkelahian langsung di kantor Kwan karena kita akan melihat duel langsung antara Zhang Jin dengan Michelle Yeoh yang menawan. Adegan laganya mengingatkan kita kembali ke film-film laga tua Hong Kong yang sangatbagus pada 1980-an.



Sangat menyenangkan melihat Michelle Yeoh kembali beraksi dalam film seni bela diri Hong Kong yang baik, dan dia jelas tidak kehilangan sentuhan kungfu-nya. Michelle Yeoh memang bagaikan Meryll Streep Asia (dengan tambahan mampu bela diri sangat baik), karena selain melakukan sendiri bela diri melawan Zhang, beliau juga memancarkan charisma dan akting yang sangat kuat sebagai pemimpin dari mafia Hongkong dan mencoba untuk melegalkan bisnisnya.



Lalu bagaimana dengan Zhang? Kita tentunya sudah tau bahwa Zhang bisa bertarung, dia tunjukkan dalam film Ip Man 3bahwa dia bisa melakukan peran master seni bela diri yang tersiksa dengan sempurna (bahkan melawan Donnie Yen). Diamemang bukan Donnie Yen, tetapi dia memiliki karisma tertentu yang menjadikannya pahlawan (idola) baru di dunia bela diri.



Perhatian khusus juga harus ditujukan kepada Dave Bautista, yang melakukan yang terbaik dengan peran stereotip yang diberikan kepadanya. Pertarungan satu lawan satu dengan Zhang adalah salah satu sorotan utama film ini, dan ia bahkan dapat melakukan gerakan WWE yang khas, yaitu Bom Batista. Sungguh menarik melihat mereka berduel bagaikan melihat duel Daud melawan Goliath.



Film ini diproduksi oleh Donnie Yen, dengan naskah oleh tim yang sama yang menulis trilogi Ip Man sehingga eksekusinya mulus dan tidak pernah ada momen yang membosankan, namun sederhana. Kesederhanaan adalah yang terbaik, dan memungkinkan aksi beladiri yang sangat natural sehingga penonton dibuat percaya dan terkesima bahkan dapat dinikmati sepanjang masa.



Master Z: The Ip Man Legacy membuktikan bahwa franchise Ip Man masih jauh dari selesai. Di tahun 2019, akan ada kisah Ip Man selanjutnya, tentunya dengan cerita dan pertarungan epik untuk menghibur penonton. Lalu apakah Franchise ini akan semakin besar lagi dan semakin dicintai oleh pecinta film bela diri?


Overall: 9/10

(By Ibnu Akbar)

Subscribe to this Blog via Email :