Sunday, June 23, 2019

ULASAN: MEN IN BLACK 'INTERNATIONAL'



Tidak pernah yang namanya benar-benar mati untuk sebuah franchise film yang pernah berjaya di masa lalu. Terlebih memang franchise tersebut mempunyai sebuah universe yang luas dan menjadikannnya mempunyai potensi yang banyak pula yang tidak tergantung pada satu karakter. Hal itu bisa kita lihat di franchise Men in Black yang sudah mempunyai 3 film sebelumnya yang dibintangi duo Will Smith dan Tommy Lee Jones. Kegagalan film ketiganya dijadikan sebuah asa baru bagi studio agar franchise ini harus hadir dengan sesuatu yang fresh dan kembali menarik banyak penonton. Maka jadilah Men in Black: International, tujuh tahun setelah film ketiganya di tahun 2012 lalu.



F. Gary Gray didapuk sebagai sutradara. Sukses besarnya lewat The Fate of the Furious (2017) diharapkan menular ke seri terbaru Men in Black ini. Lalu Chris Hemsworth dan Tessa Thompson menempati posisi karakter utama. Chemistri mereka berdua sebagai partner lewat Thor 'Ragnarok (2017) yang menonjol akan menjadi daya tarik tersendiri pada seri Men in Black ini. Turut meramaikan nama-nama  Liam Neeson, Emma Thompson, Rebecca Ferguson dan Kumal Nanjiani.



Bukan reboot ataupun remake, Men in Black: International adalah spin-off sequel dari tiga film sebelumnya. Seperti yang kita tahu Men in Black adalah sebuah organisasi resmi pemerintah yang tidak bolehdiketahui keberadanya yang mana tugas utamanya melindungi Bumi dari ancaman alam semesta. Dalam petualangan baru ini, Agen H (Chris Hemsworth) dan rekannya yang masih dalam masa percobaan yang dipanggil agen M (Tessa Thompson) menangani kasus terbesarnya saat spesies maut bernama Hive mengancam organisasi Men in Black.


Salah satu ciri khas dalam tiga film Men in Black sebelumnya yang kembali dipakai pada seri terbaru ini adalah plot cerita menitikberatkan pada dua tokoh yang berpasangan sebagai partner yang mempunyai dua karakter yang sangat berbeda pula yang pada film ini dimainkan oleh Chris Hemsworth dan Tessa Thompson. Chemistri mereka seperti yang diduga tak perlu dipertanyakan, tetapi sayangnya hal itu terasa kurang dimaksimalkan dari naskah untuk dua karakter ini yang menjadikan tidak sehidup duet Will Smith dan Tommy Lee Jones.


Lalu pada plot cerita kembali sama halnya seperti di tiga film sebelumnya, meskipun mencakup universe yang cukup luas, kamu yang sudah menonton film-film sebelumnya akan merasakan repetitif pada plot cerita yang mengakibatkan cerita sangat mudah ditebak. Untungnya ditengah-tengah plot cerita hanya seperti pengulangan dari film-film sebelumnya tetapi karakter-karakter pembantu cukup mencuri perhatian seperti karakter Pawnee, alien bertubuh kecil dengan bentuk bidak catur yang diisi suaranya dengan komikal oleh Kumal Nanjiani. Lalu Riza (Rebecca Ferguson) yang muncul sebagai karakter pendukung terasa jauh lebih hidup dibandingkan villain utama film ini.


Men in Black: International akan jauh mendapatkan respon positif dari penonton yang belum pernah menonton seri ini sebelumnya. Sedangkan untuk penonton yang sudah menonton tiga film sebelumnya dan tidak terlalu memasang ekspetasi tinggi akan masih terhibur dengan nostalgia di tiga film sebelumnya dan visual CGI yang layak diacungi jempol ditengah-tengah repetisi plot cerita. Perlu usaha keras menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru jika film ini nanti memiliki sequel yang menjadikannya tidak hanya sekedar film yang dilupakan setelah menontonnya.

Overall: 7/10

(Zul Guci)



Subscribe to this Blog via Email :