Friday, July 26, 2019

ULASAN: DETECTIVE CONAN 'THE FIRST OF BLUE SAPHIRE



Detective Conan merupakan salah satu manga terlaris di dunia yang telah diadaptasi ke dalam film, seri anime, video games, bahkan di-crossover dengan serial lain, Lupin III. Penggemarnya sendiri di Indonesia cukup banyak karena statusnya yang terbilang veteran di dunia manga dan anime, tak heran jika film animasi terbarunya selalu dinantikan. Film Detective Conan: Fist of The Blue Sapphire (Metantei Konan: Konjō no Fisuto) merupakan film ke-23 dari Case Closed Series, yaitu film yang memiliki cerita original yang bukan merupakan adaptasi cerita dari manganya. Film Detective Conan yang termasuk Case Closed Series selalu dirilis setiap bulan April dimulai dari tahun 1997. Film Detective Conan yang terbaru ini dirilis di Jepang pada 12 April 2019 dan baru tayang resmi di Indonesia pada 24 Juli 2019, sementara film ini sudah tayang lebih dahulu di Singapura pada 13 Juni, dan Malaysia pada 26 Juni. Film ini merupakan kelanjutan dari film Detective Conan: Zero The Enforcer yang rilis pada 2018 lalu. Film ini juga merupakan Film Case Closed Series terakhir di era Heisei sebelum transisi kekaisaran Jepang yang juga terjadi di tahun 2019 ini. Film ini mendapat perolehan Box Office domestik di Jepang yang cukup fantastis yaitu ¥ 9,1 milliar pada 7 Juli 2019, menjadikannya salah satu dari 50 film terlaris sepanjang masa di Jepang bahkan sempat mengalahkan posisi Avengers: Endgame di posisi puncak Box Office Jepang selama beberapa minggu.



Dalam Film Fist of The Blue Sapphire ini diceritakan dengan prolog khas cerita Conan umumnya yaitu terjadinya kasus pembunuhan di Singapura yang disertai ledakan bom. Cerita berlanjut ke Conan yang ingin kembali menjadi Shinichi Kudo dengan berusaha membujuk Ai Haibara agar dapat pergi ke Singapura untuk menyaksikan pertandingan karate Kyogoku. Karena tidak dikabulkan akhirnya Conan pulang, tetapi dalam perjalanan pulang Conan tanpa diduga bertemu dengan Kaito Kid yang menyamar sebagai Ran. Conan dibuat tertidur dan kisah berikutnya menampilkan Conan sudah berada di Singapura. Setelah sadar, Conan kembali dikejutkan oleh pemandangan yang ia lihat, yaitu Ran bersama dengan seorang yang mirip Shinichi, saat itulah ia sadar selama ini ia telah terlibat dalam rencana Kaito Kid. Kaito Kid menjelaskan pada Conan bahwa ia sengaja menyelundupkan Conan ke Singapura untuk memecahkan kasus pembunuhan yang ada dalam adegan pembuka film ini. Kaito Kid membutuhkan bantuan Conan karena dirinya dituduh sebagai pembunuh akibat ada kartu dirinya tertinggal di lokasi kejadian. Conan akhirnya berura-pura sebagai turis Jepang bernama Arthur Hirai. Conan harus mematuhi Kid agar bisa pulang kembali ke Jepang karena ia pasti akan kena cekal akibat masuk ke Singapura lewat cara ‘diselundupkan’ oleh Kid. Kid tentu saja masih mengincar permata Blue Sapphire yang disematkan dalam sabuk juara karate yang akan diperebutkan di mana Kyogoku menjadi salah satu kontestan. Leon Lowe bertindak sebagai kepala firma keamanan yang disewa untuk mengamankan Blue Sapphire tersebut. 


Seiring berjalannya cerita, terjadi pembunuhan lain yang ternyata adalah jebakan Leon Lowe untuk Kaito Kid ketika akan mengambil Blue Sapphire dari brankas tempat penyimpanan sabuk juara. Hal ini membuat Kid menjadi tersangka. Akankah Conan dapat membantu Kid menguak kasus pembunuhan yang ada sekaligus membuktikan bahwa Kid tidak bersalah? Premis ini coba dibawakan dengan plot yang berlapis dan diselubungi teka-teki pembunuhan khas cerita Conan. Di Fist of Blue Sapphire ini, Chika Nagaoka duduk sebagai sutradara sementara naskah cerita dipegang oleh Takahiro Okura. Untuk Scoring musiknya ditangani kembali oleh Katsuo Ono. Lagu Tema yang berjudul “Blue Sapphire” dinyanyikan oleh vokalis Hiroomi Tosaka, yang juga merupakan vokalis grup vokal dan dance Sandaime J Soul Brothers. Para Seiyuu (voice cast) utamanya juga kembali dalam film ini, seperti Minami Takayama (Conan Edogawa), Wakana Yamazaki (Ran Mouri), Rikiya Koyama (Kogoro Mouri), dan Kappei Yamaguchi (Kaito Kid). Tampil juga seiyuu tamu, yaitu Ikusaburo Yamazaki (Leon Lowe), dan Makuyo Kiwakita (Rachel Cheong).



Film Conan ini menjadi satu-satunya film yang setting tempatnya berada Di luar Jepang, yaitu Singapura. Aoyama Gosho, sang kreator, mendapat ide memakai Singapura sebagai Latar tempat sehabis ia mengunjungi negara tersebut pada acara Singapore Writers Festival di tahun 2016 lalu. Alkisah Aoyama langsung memikirkan cerita tentang harta Karun terpendam Di dekat selat Malaka dan muncullah ide cerita Blue Sapphire ini. Chika langsung menghubungi Singapore Tourism Board untuk berdiskusi dan meminta sejumlah saran. Hal ini juga menjadi kelebihan film ini Karena menampilkan tempat-tempat dan suasana yang berbeda. Banyak landmark terkenal di Singapura ditampilkan persis mendekati aslinya, seperti patung Merlion, Marina Bay Sands, Maxwell Food Centre, dan Fountain of Wealth di Suntec City sehingga membuat Singapura dalam film ini terasa seperti Singapura dalam dunia nyata.



Selain itu, keistimewaan cerita dalam film ini dibanding film lainnya adalah Conan harus bekerja sama Dalam banyak hal dengan rivalnya Kaito Kid untuk menguak kasus pembunuhan. Selain itu film ini juga mempertemukan Kid dengan Kyogoku yang dalam serial komiknya memang pernah berduel. Kedua faktor ini tentu menjadi daya tarik utama film ini selain teka-teki pembunuhan yang harus dipecahkan. DalamDalam Fist of Blue Sapphire, Kita seakan sudah diberitahu siapa sebenernya tokoh antagonisnya, namun Leon Lowe digambarkan sebagai seorang ahli psikologi kriminal Yang cekatan dan sanggup menjebak Kid. Sangat seru melihat dinamika Conan dan Kid bahu-membahu dalam memecahkan misteri pembunuhan sekaligus menguak motif Leon. Namun di penghujung film Kita diberi twist yang cukup mengejutkan bahwa ada dalang intelektual lain di balik kekacauan yang terjadi di Marina Bay Sands. Dalam cerita ini juga terdapat kisah Kyogoku dan Sonoku yang juga menjadi benang merah cerita ini. Masing-masing karakter mendapat porsi dan waktu yang proportional untuk 



memperlihatkan aksi dan cerita pengembangan karakternya. Kid yang mendominasi adegan kejar-kejaran dan pencurian melawan polisi maupun bekerja Sama dengan Conan yang diselingi gaya komedi yang sukses membuat penonton terhibur, lalu Conan yang seperti biasa berusaha keras memecahkan kasus namun kadang terganggu akibat Kid yang menyamar sebagai Shinichi dan terus didekati Ran. Kyogoku digambarkan memiliki konflik batin dalam dirinya dan hubungannya dengan Sonoko serta perjuangannya untuk bangkit meraih kembali kepercayaan dirinya. Alur cerita berjalan cukup cepat dan diperlukan konsentrasi cukup tinggi agar dapat memahami penjelasan pemecahan misteri pembunuhan dan kenapa Leon melakukan itu semua. Ran dan Kogoro walau hanya tampil sebagai pendukung namun mampu memberikan warna tersendiri dan suasana komedi Di beberapa adegan. Penonton akan dibuat terhibur dengan aksi Kid yang terpaksa bermesraan dengan Ran Di kolam yang ada di atas Marina Bay Sands dan bagaimana situasi tersebut dihadapi Conan. Adegan final dalam film ini adalah sesuatu yang spektakuler dan sangat menegangkan karena melibatkan Marina Bay Sands dalam posisi terancam akan ditabrak kapal tanker di saat banyak orang berada di dalamnya. Kekurangan film ini hanya baik Conan maupun Kid dengan mudahnya dapat menyamar dan tidak dikenali padahal mereka tidak melakukan perubahan apapun pada wajah mereka. Namun nampaknya ini menjadi logika yang harus diterima oleh penonton. Penutup film ini menampilkan video beberapa lokasi di Singapura dengan lagu penutup Blue Sapphire menjadikan film ini begitu dekat dengan kita warga negara Asia Tenggara pada khususnya.



Dalam Fist of Blue Sapphire terkandung pesan dualisme bahwa bela diri selain berfungsi melindungi orang yang Kita sayangi dan orang terdekat Kita namun apa Yang harus Kita lakukan jika Bela diri teesbut juga membahayakan orang yang menguasainya termasuk orang-orang yang disayangi. Dalam film ini juga terdapat penjelasan untuk hal tersebut. Film Fist of The Blue Sapphire ini adalah film animasi Conan terbaik karena dinamika cerita dan tokoh-tokohnya serta intrik yang menarik menjadikan film ini begitu asyik ditonton. Jangan lupa end credit scene untuk teaser film Detective Conan Di tahun 2020

Overall: 8/10

(By Camy Surjadi)  




Subscribe to this Blog via Email :