Sunday, August 11, 2019

ULASAN: DORA AND THE LOST CITY OF GOLD







Apa sih yang pertama kali melintas dipikiran sobat-sobat Gila Film ketika pertama kali mendengar serial animasi anak-anak 'Dora the Exploler' diangkat menjadi film layar lebar live action ? Tanpa bermaksud mengambil kesimpulan secara keseluruhan rasanya hampir sebagian besar kita tidak ada yang menyambut positif berita itu. Meskipun dalam versi animasinya serial ini komunikatif dengan penonton anak-anak, tetapi animasinya tidak mempunyai unsur atau plot cerita tertentu. Dan sepertinya hollywood tetap tidak mau melewatkan hal itu. Malah pihak studio memanfaatkan situasi itu dengan tidak adanya struktur cerita yang kuat di animasinya membuat para kreator live actionnya mempunyai jangkauan yang luas untuk menciptakan kisah Dora. Dan salah satunya adalah mengubah umur Dora yang pada serial animasinya masih anak-anak, maka untuk versi live action Dora akan menjadi seorang remaja.



Dora (Isabela Moner) yang mempunyai orang tua arkeolog tumbuh dalam lingkungan hutan belantara karena tuntutan pekerjaan kedua orang tuanya. Bukan sesuatu yang disesali oleh Dora. Tinggal di hutan tidak pernah membuat Dora kesepian. Dora sering berkeliling hutan yang dia anggap sebagai petualangan bersama monyet bernama Botts yang merupakan satu-satunya sahabat dia di hutan. Dan sampai akhirnya kedua orang tua Dora menemukan petunjuk mengenai situs yang sedang dikerjakan yang mengharuskan mereka harus pergi dari hutan dan tidak bisa membawa serta Dora dalam ekspedisi mereka. Sempat keberatan akhirnya Dora setuju untuk tinggal sementara dengan keluarga mereka di kota.



Di kota Dora tinggal bersama sepupunya Diego (Jeff Wahlberg) yang sudah lama tidak pernah ditemuinya. Disaat Dora sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya yang sangat jauh berbeda dengan keadaanya ketika di hutan, Dora termasuk 3 teman lainnya termasuk Diego diculik oleh kelompok penjahat yang mengincar penemuan yang selidiki oleh orang tua Dora. Petualangan Dora dan teman-temannya pun dimulai, dari memecahan teka-teki yang memberi mereka petunjuk ke situs sekaligus menyalamatkan diri dari sekelompok penjahat tersebut.



Karena serial animasinya yang memang untuk anak-anak tentu penonton dewasa tidak mempunyai bayangan versi live actionnya akan seperti apa. Mengubah usia Dora menjadi remaja mungkin bisa dimaksudkan untuk menggaet penonton remaja dengan nama Isabela Moner sebagai pemeran Dora yang sebelumnya sudah tampil lewat film-film besar seperti franchise Transformers dan sequel Sicario. Dan ternyata penampilan Isabela sebagai Dora diluar dugaan cukup menghibur. Penampilannya yang sangat ekspresif dan ceria sangat mewakili Dora versi animasinya.



Ceritanya dibuat seringan mungkin yang memang targetnya penonton remaja dan anak-anak. Jadi jangan kaget untuk penonton dewasa akan lebih banyak bersabar dengan tipikal cerita yang sangat klise. Beberapa bagian cukup mengundang tawa, seperti adegan salah satu ciri khas Dora the Exploler yang mangajak interaksi penontonnya juga dimasukan versi live action ini. Tetapi hanya sebatas itu, selebihnya hanya menemui plot yang sangat mudah ditebak.



Dengan cerita yang tidak berbelit-belit tetapi juga tidak istimewa Dora and the Lost City of Gold mungkin hanya menghibur sesuai target penonton remaja dan dibawah umur. Jadi sangat disarankan jika kamu tidak ingin merasa bosan ketika menontonnya, mengajak adik atau anak saat menontonnya adalah pilihan tepat.

Overall: 6/10

(By Zul Guci)

Subscribe to this Blog via Email :