Tuesday, October 22, 2019

ULASAN: ZOMBIELAND 'DOUBLE TAP'





Apa arti rumah? Apakah rumah adalah tempat di mana kita hidup dalam lingkup orang-orang yang sedarah dengan kita? Atau justru rumah adalah rasa kebersamaan bersama orang-orang yang kita cintai dan juga mengerti akan diri kita dan menerima kita apa adanya? Pengertian rumah sendiri adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Dalam artian khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain



Tema keluarga memang tak ’kan pernah lekang oleh waktu. Sudah banyak film yang mengambil tema keluarga sebagai landasan cerita utama. Entah film keluarga dengan balutan komedi romantis, keluarga dengan kisah perang, keluarga dengan nuansa horror, bahkan keluarga dengan latar belakang dunia distopia melawan zombie yang tak pernah berakhir.



Zombieland adalah salah satu film yang nyeleneh karena memadukan tema disfungsional keluarga (hanya Wichita dan Little Rock yang sedarah) dengan latar belakang dunia yang sudah hancur karena serangan zombie. Terlebih bukan film aksi serius dengan adegan yang heroik, melainkan aksi melawan zombie plus komedi segar antar interaksi para karakter. Sepuluh tahun berikutnya, munculah sekuel dari Zombieland dengan judul Zombieland: Double Tap. Para karakter utama Zombieland Double Tap masih sama dengan sebelumnya, bahkan tetap dimainkan oleh peran yang sama. Termasuk si kecil nan imut Abigail Breslin yang sudah beranjang remaja dengan segala keinginannya mencari jati diri, seperti tingkah remaja pada umumnya.



Film dimulai saat Columbus (Jesse Eisenberg), Tallahassee (Woody Harrelson), Wichita (Emma Stone) dan Little Rock (Abigail Breslin) pindah ke Gedung Putih yang ditinggalkan di dunia yang dipenuhi zombie pasca-apokaliptik yang disebut oleh Columbus sebagai Zombieland. Segala sesuatunya tampak menjadi tenang bagi mereka sampai Columbus membuat Wichita takut dengan lamaran pernikahan yang mendorongnya untuk mengambil adiknya Little Rock dan meninggalkan Columbus dan Tallahassee. Setelah beberapa minggu berlalu, Columbus tampaknya telah ‘move-on’ dengan seorang gadis baru yang lucu bernama Madison (Zoey Deutch), tetapi baik dia dan Tallahassee ditarik kembali ke dunia petualangan ketika Wichita kembali dan memberi tahu mereka bahwa Little Rock telah melarikan diri dengan seseorang hippie yang baru saja ditemuinya dan disukai oleh Little Rock bernama Berkeley (Avan Jogia). Mengingat Berkeley adalah orang pasifis dan hippie yang benci akan peperangan, maka dari itu Wichita, Tallahassee dan Columbus berniat mencari Little Rock yang dibantu oleh Madison.



Seperti film "Zombieland" pertama, daya tarik film yang satu ini benar-benar berpusat pada tiga hal: Banyak adegan aksi melawan zombie yang berdarah (gore) dengan visualisasi yang ajib dialog-dialog cerdas antar pemain, dan momen istimewa ketika Columbus mencoba berbicara / bernarasi dengan para penonton dalam pembentukkan peraturan –peraturan agar bertahan hidup di Zombieland atau (sebagai twist baru dalam sekuel ini) Columbus juga mengidentifikasi berbagai jenis zombie yang mungkin akan mereka dihadapi.



Dari segi penyutradaraan, tidak dapat dipungkiri tidak ada perubahan krusial dari film pertama, hal ini justru menjadi daya tarik sendiri mengingat betapa eksentriknya film Zombieland. Dalam kurun waktu 10 tahun, Ruben Fleischer telah membuat berbagai macam film aksi atau komedi yang berbeda dan cukup fenomenal. Selain Zombieland dan Zombieland: Double Tap, Fleischer telah membuat 30 Minutes or Less yang sangat lucu dan satir, Gangster Squad aksi gangster yang sangat stylish, serta aksi antihero Venom yang sangat sukses secara komersil dan menjadi film guilty pleasure bagi banyak pecinta superhero film. Fleischer sudah membuktikan bahwa sangat film Zombieland: Double Tap, tidak akan mudah dilupakan dan akan tetap setia dengan ciri-khasnya.



Tidak ada hal yang diragukan lagi dari segi akting, semua bermain sangat prima sesuai dengan perannya. Walaupun bisa dibilang, peran-peran mereka memang identikal dengan peran di film-film lain. Contoh: Woody Harrelson selalu menjadi tokoh sok tau (serta sok tua) yang cuek dan sedikit alpha male, tetapi memang dia adalah orang yang sangat sayang dengan keluarganya dan akan selalu melindunginya. Karakternya tidak jauh berbeda dari film-filmnya yang lain, seperti The Hunger Games series, Now You See Me series, The Duel atau Wilson. Pun begitu juga dengan Emma Stone yang selalu berperan menjadi wanita cerdas, cantik, pemberontak, sarkastik, mandiri dan tau dengan apa yang dia mau, seperti peran Emma Stone di film-film Easy A, Crazy Stupid Love, The Amazing Spider-Man series, La La Land, The Favourite dll. Jesse Eisenberg juga sama dan Abigail Breslin pun serupa (walaupun Breslin masih muda). Sehingga mungkin kita sedikit bosan melihat mereka dengan karakter yang sama di film-film mereka lainnya. Tidak ada yang baru dari segi penokohan di empat pemeran utama, melainkan sebuah penegasan saja.



Walaupun begitu, Zoey Deutch yang berperan menjadi Madison adalah karakter penyegaran yang membuat kita terpana dengan segala kelucuan, kepolosan, dan betapa bodohnya Madison dengan segala tipikalnya. Tipikal dari wanita cantik, berkulit putih, rambut pirang dengan tubuh yang seksi. Zoey mampu membawakan Madison jadi scene stealer bahkan saat bersanding dengan senior-seniornya di Zombieland Double Tap. Jangan lupa penyegaran lainnya dari karakter Luke Wilson dan Thomas Middleditch serta di credit scene Bill Murray akan tampil menjadi cameo yang membuat kita tertawa terpingkal-pingkal.



Bagian paling istimewa dari film ini adalah, bagaimana ke 4 pemain utama benar-benar memberikan momen momen yang membahagiakan di film, seperti layaknya keluarga pada umumnya. Walaupun tidak berhubungan satu sama lain, kemistri antara mereka berempat tidak dipungkiri lagi sangat dekat dan seakan mereka sudah menjadi keluarga dalam waktu 10 tahun. Belum lagi sempilan love interest Tallahassee bernama Nevada (Rosario Dawson) makin jadilah keluarga ini dengan kedatangan sosok seperti ‘Ibu’ yang absen di film pertama.



Konsep genre aksi komedi – road movie – paska apokalips memungkinkan film ini adalah film bertema keluarga dengan adanya kebersamaan dari ke empat tokoh utama. Mereka membentuk hubungan – ikatan yang tak nyata tetapi sangat erat sekali satu sama lain. Mereka sangat nyaman dengan hubungan aneh mereka, mejadikan mereka keluarga yang akan saling mengerti. Ending dari film ini jelas menyatakan kepastian dari sebuah keluarga baru di Zombieland termasuk tambahan satu anggota keluarga yang melengkapi kejanggalan keluarga mereka. Columbus pun menyadari, bahwa walaupun tidak beratap, hidup di alam bebas, melawan para zombie, asalkan dia bersama mereka (yang sudah menjadi keluarganya) adalah rumah paling nyaman yang selalu dia inginkan. Dia meyakini, bahwa rumahnya adalah di mana keluarganya berada.

Overall: 8/10

(By Ibnu Akbar)

Subscribe to this Blog via Email :