Friday, November 15, 2019

ULASAN: FORD V FERARRI





James Mangold sedang dalam jalur yang tepat dalam memilih film-film untuk dia sutradarai selanjutnya. Setelah Logan tahun 2017 yang sukses besar, lalu sekarang James Mangold beralih dengan film adaptasi kisah nyata pertamanya dari total 11 film yang pernah dia sutradarai dalam kariernya, yang mana film dari kisah nyata ini bertema otomotif berjudul 'Ford v Ferrari' yang menceritakan persiangan nama besar 2 brand otomotif dalam ajang lomba balap selama 24 jam dengan nama '24 Hours of Le Mans' pada tahun 1966.



Di film yang dimana James Mangold juga menjabat produser ini membawa dua nama besar sebagai pemeran utamanya yang menjadi pusat plot cerita film ini Matt Damon (Good Will Hunting, Interstellar) dan Christian Bale (The Dark Knight, The Fighter). Lalu didukung oleh nama lain seperti Jon Bernthal (Fury, The Wolf of Wall Street), Caitriona Balfe (Now You See Me, Money Monster), Josh Lucas (Hulk, Poseidon) dan Tracy Lets (Lady Bird, Indignation).


Ford v Ferrari berkisah tentang Carrol Shelby (Matt Damon) yang harus pensiun lebih awal sebagai pembalap karena masalah kesehatan jantung pada tahun 1959. Berselang 5 tahun kemudian Shelby dikunjungi oleh Lee lacoca (Jon Bernthal) yang mendapat mandat dari Henry Ford II (Tracy Lets) untuk membetuk tim otomotif yang bisa mengalahkan tim Ferrari setelah Ford merasa dipermalukan setelah ajakan kerjasamanya ditolak oleh Ferrari. Shelby sendiri ditawari untuk memimpin tim dan diberi kebebasan untuk mengkreasi design mobilnya sendiri untuk bisa mengalahkan Ferrari. Sebuah hal yang mustahil dimana Ferrari adalah dewanya kecepatan pada saat itu. Tetapi tantangan itu diambil oleh Shelby dan tidak berapa lama mengajak sahabatnya Ken Miles (Christian Bale) seorang driver yag sangat berbakat tetapi mempunyai masalah temperamental. Shelby, Miles dan tim pun memulai misi tidak mungkin ini yang tidak hanya berjuang mengalahkan Ferrari, tetapi juga  menghadapi campur tangan perusahaan, hukum fisika, dan masalah pribadi mereka sendiri ketika membangun mobil balap revolusioner bagi Ford Motor Company.



Sebagai salah satu orang yang tidak terlalu melek dengan dunia otomotif, saya sama sekali mempunyai bayangan Ford v Ferrari akan seperti apa meskipun filmnya diangkat dari kisah nyata. Dan untungnya James Mangold memvisualisasikan film ini dengan cara yang mudah dipahami oleh penonton yang awam dengan otomotif. Memang ada bagian dialog-dialog yang masih berhubungan dengan teknis lebih detail mengenai otomotif. Tapi hal itu tidak terlalu membuat kening kita yang tidak mengerti menjadi berkerut, karena hampir sebagian besar teknis yang ada dalam dialog itu divisualisasikan dalam bentuk scene yang membuat kita penonton awam menjadi mengerti maksud dari dialog tersebut.



Meskipun berjudul Ford v Ferrari, tetapi jangan mengira plot utamanya menceritakan dua karakter utama persaingan dari brand tersebut seperti contoh yang kita temui dalam film 'Rush' (2013) yang disutradarai oleh Ron Howard. FvF lebih memfokuskan  ceritanya pada perjalanan hubungan Shelby dan Miles dalam tujuan mereka mengalahkan Ferrari. Bahkan musuh dalam film ini bukan pada pihak Ferrari, tetapi dalam Ford sendiri yang diwakili oleh Josh Lucas yang berperan dengan baik sebagai Leo Beebe yang menjabat wakil dan tangan kanan dari Henry Ford II yang mempunyai misi tersendiri. Selebih dari hal itu kita akan melihat hubungan surut-pasang antara Shelby dan Miles dalam bekerjasama. Dan disinilah letak kekuatan utama FvF, 152 menit benar-benar tidak melihat kemistri mereka berdua dalam memaikan perannya. Dialog-dialog humor ataupun yang serius dari kedua karakter ini adalah sajian terbaik yang bisa kita nikmati.



Lalu beralih kepada bagian-bagian adegan ajang balapnya. Jika kamu merasa 'Rush' versi Ron Howard menjadi patokan memvisualisasikan balapan mobil yang seru, maka siap-siap saja kamu akan mendapatkan hal lebih seru lewat FvF yang sinematografi dipegang oleh Phedon Papamichael (The Descendants, Nebraska). Saya tidak akan terkejut lagi jika nanti nama Phedon Papamichel akan banyak muncul dalam nominasi-nominasi di musim award ini dalam kategori sinematografi terbaik tentunya.



Rilisnya FvF dipenghujung tahun ini sepertinya sangat beralasan untuk bisa bersaing dengan film-film lainnya dalam ajang award yang akan diselanggarakan 4-5 bulan kedepan. Dan melihat hasilnya merilisnya bulan ini adalah keputusan yang tepat. Dan saya sangat berharap ada James Mangold bisa muncul dalam salah satu nominasi sutradara terbaik pada ajang penghargaan itu.

Overall: 9/10

(By Zul Guci)



Subscribe to this Blog via Email :