Friday, February 28, 2020

ULASAN: THE INVISIBLE MAN



Sebagian besar dari kita pasti masih ingat dengan sebuah proyek ambius dengan nama  'The Dark Universe' yang diumumkan tahun 2016 lalu. Yang mana dalam universe tersebut mempertemukan monster-monster klasik dibawah bendera Universal Studio yang mana Dracula, Frakeinstein, The Invisible Man, The Mummy, The Wolfman dan bahkan Van Helsing dipertemukan dalam universe yang sama. Sayang 'proyek itu dibatalkan setelah pembuka universe tersebut yang dimulai dari 'The Mummy'yang dibintangi oleh Tom Cruise tersebut gagal total. Awalnya jika The Mummy sukses, The Invisible Man akan menyusul diproduksi dengan Johnny Depp yang akan memerankan karakter tersebut. 4 Tahun berselang The Invisible Man tetap hadir yang mengambil reboot atau modernisasi versi 1933 yang merupakan film yang berdiri sendiri tanpa terkait dengan 'The Dark Universe' yang disutradarai oleh Leigh Whannel (Insidious Chapter 3, Upgrade), orang dibalik suksesnya franchise Saw dan Insidious dandiproduseri oleh Jason Blum, sang produser film-film horror dengan rumah produksi Blumhouse.


Cecilia Kass (Elisabeth Moss) melarikan diri dari dari suaminya Adrian Griffin (Oliver Jackson-Cohen). Pelarian diri ini dilakukan karena Cecilia menjalani hubungan toxic dengan Adrian yang sangat posesif dan temperamental dengan latar belakanya seorang ilmuwan kaya dan brilian. Cecilia mencoba kabur ketika Adrian sedang terlelap akibat obat penenang yang secara sengaja dicampur dalam minumannya. Dibantu saudara perempuannya Emily (Harriet Dyer), Cecillia berhasil melarikan diri dan bersembunyi di rumah James (Aldis Hodge), teman Emily yang berprofesi sebagai seorang polisi dan orang tua tunggal dari anak perempuan usia remaja bernama Sydney (Strom Reid).



2 minggu setelah kabur kondisi Cecilia tidak membaik dan justru dihantui kekhawatiran dan paranoid jika Adrian akan menemukan persembunyiannya. Ia terus menerus dibayangi kegelisahan, hingga tak berani keluar rumah. Sampai pada akhirnya sebuah kabar menyatakan bahwa Adrian telah meninggal dunia. Adrian diduga melakukan bunuh diri. Kabar bunuh dirinya Adrian itu dilanjutkan dengan kejutan lainnya yang ternyata Adrian mewariskan seluruh hartanya yang sangat besar pada Cecilia. Namun, ketenangan dan kelegaan yang didapatkan oleh Cecilia itu hanya bersifat sementara. Cecilia merasakan ada keanehan yang mulai mengkuti sejak kabar Adrian meningal dunia. Cecillia yakin Adrian masih hidup dan masih terus menguntitnya karena teror demi teror yang diterimanya dari sosok yang tak terlihat. Hal yang mebuat kewarasan Cecilia dipertanyakan oleh orang-orang sekitarnya. Berbekal rasa keyakinan, Cecilia bertekad membuktikan jika Adian masih hidup karena keberadaan sosok yang tak terlihat itu mulai mengancam orang-orang yang dia sayangi.


10 menit awal adalah kunci. 10 menit pertama yang dengan vokal saya bisa katakan salah satu best opening scene film yang pernah saya tonton. Rasanya sudah lama tidak merasakan momen opening seperti ini. Kejeniusan Leigh Whannell sebagai sutradara layak dipuji. Disaat kita belum diberi kesempatan untuk mengenal karakter utama film ini, tapi kita sudah dibawa dalam momen yang menegangkan yang dialami karakter Cecilia yang dimainkan dengan apik oleh Elisabeth Moss. Kepiawaian Whannell menempatkan adegan kegelisahan dan ketidaknyamanan Cecilia sangat bisa dirasakan penonton. 10 menit pertama adalah awal dari banyak memen-momen menegangkan yang membuat penonton senam jantung. Percayalaaahhhh.


Salah satu yang unik dari The Invisible man mengganungkan 3 genre sekaligus dalam satu film dari sci-fi, thriller dan horror yang ketiganya diramu dengan pas oleh Whannell yang juga menulis naskahnya sendiri. Meskipun horror atau thriller dalam film ini tidak bersifat supranatural, tetapi unsur efek merinding dan menyeramkan yang kita temui dalam Insidious terasa sangat kuat. Dengan plot erita yang tidak luar biasa Whannell tahu dengan jelas film ini mempunyai kelebihan dimana. Yaitu menciptakan suasana tidak nyaman ruang atau merasa diawasi seperti kita temui dalam film-film Insidious.


Lalu untuk pemain, melihat  penampilan Elisabeth Moss yang apik yang mengikuti serial The Handmaids Tale saya yakin tidak akan kaget lagi melihat peformanya di film ini. Kebetulan dua karakter yang diperankan oleh Elisabeth Moss menceritakan wanita yang terjebak pada situasi yang kontrolnya dipegang oleh orang lain. Melihat Cecilia disini semacam pengembangan dari karakter June Osborne di The Hanmaids Tale yang sangat mudah membuat penonton ikut terlibat merasakan yang dirasakan karakter tersebut. 


Buat saya The Invisible Man adalah salah satu film yang mempunyai adegan pembuka terbaik yang pernah saya tonton. Keputusan Universal menggandeng Blumhouse dengan Jason Blum sebagai kepalanya seakan menjadi keputusan yang mereka buat setelah rencana monster-verse gagal total. Tanpa dibebani dan harus menghubung-hubungkannya dengan film lainnya, duet Blum dan Whannell sudah melakukan tugas mereka dengan baik dalam film ini.

Overall: 8,5/10

(By Zul Guci)



Subscribe to this Blog via Email :