Tuesday, April 14, 2020

ULASAN: THE BATTLE 'ROAR TO VICTORY



Penonton Indonesia bisa dibilang cukup beruntung. Menjamurnya layar bioskop juga membawa angin segar lewat film-fim luar yang tayang makin beragam. Salah satu negara yang sudah sangat sulit untuk dipisahkan dari penonton Indonesia dengan film-filmnya adalah Korea yang dari semua genre sudah pernah tayang di layar bioskop kita. Untuk film bertema sejarah perjuangan rakyat Korea saat penjajahan Jepang juga sudah banyak yang tayang. Yang paling kita ingat salah satunya Battleship Island yang sempat menduduki posisi pertama film Korea terlaris sepanjang masa di Indonesia sebelum akhirnya digeser oleh Parasite. Dan saat ini ada lagi film bertema sejarang perjuangan berjudul The Battle: Roara to Victory. Film yang disutradarai oleh Won Shin-yun yang membuat kita terpukau lewat film action yang dia sutradarai berjudul The Suspect (2013) dan dibintangi Gong Yoo.


The Battle: Roar to Victory yang dibintangi Yu Hae-jin, Ryoo Joon-yeol, dan Jo Woo-Jin yang
Jumlah penonton film The Battle: Roar to Victory berhasil memecahkan rekor box office di Korea Selatan  The Attorney dan Ode to My Father bercerita tentang penjajahan Jepang di Korea pada 1920an di kawasan Bongo-dong dimana saat itu Korea tunduk pada Jepang. Kelompok-kelompok perlawanan mulai muncul untuk memperjuangkan kemerdekaan. Kelompok-kelompok dengan bermacam stastus sosial berbeda tetapi mempunyai satu keinginan yang sama yaitu kemerdekaan.



Salah satu kelompok perjuangan yang dipimpin Hae-chul (Yoo Hae-jin) bersama bawahannya melakukan operasi pengiriman dana kepada Pemerintahan Sementara Korea di Shanghai. Dalam operasi itu, Hae-chul bertemu dengan Jang-ha, seorang komandan pasukan muda dan merupakan ahli penembak jitu yang misinya membela kawasan Samdunja. Pertemuan tersebut membuat mereka bekerja sama untuk menjebak tentara Jepang di Samdunja. Sebuah strategi yang sepertinya menjadi sebuah strategi jitu untuk menyudutkan Jepang itu ternyata harus banyak mengorbankan banyak hal dan makin terlihat mustahil berhasil. Satu-satunya misi itu bisa berjalan adalah yang mengancam nyawa semua pasukan.



Lewat adegan pembuka yang yang sudah berhasil menarik perhatian, berlanjut penonton akan dibawa mengenali karakter-karakternya ditengah plot cerita yang sedang berjalan. Tetapi pastikan perhatian kamu tidak teralih, karena pengenalan karakter ini cukup berjalan cepat karena akan lebih banyak adegan pertempuran yang akan memacu adrenalin penonton. Kita akan banyak menyaksikan visual bagaimana kekejaman Jepang dan bagaimana keterbatasan dan tersudutnya para pejuang dalam pertempuran. 


Tipikal film perjuangan kemerdekaan dari negara manapun, antagonis yang ada pada penjajah digambarkan sangat tidak manusiawi. Untuk yang sudah banyak menonton film sejenis ini akan sangat mudah menebak plotnya akan ke arah mana. Tetapi untungnya film lebih fokus pada visual pertempuran ala David vs Goliath. Hampir satu jam lebih kita disajikan pertempuran demi pertempuran dan kejar-kejaran antar pejuang dan Jepang yang membuat penonton banyak menahan nafas. Jika kamu menyukai film-film sejenis Taegukgi, Battleship Island atau My Way, maka The Battle: Roar to Victory salah satu yang tidak boleh dilewatkan.

Overall: 7,5/10

NB: The Battle: Roar to Victory bisa ditonton secara streaming memalui aplikasi Klik Film











Subscribe to this Blog via Email :