Friday, October 29, 2021

ULASAN: CANDYMAN (2021)


Salah satu horor yang paling menakutkan di awal 90-an Candyman akhirnya mendapat versi terbarunya. Dengan banyaknya tren reboot/remake film horor populer terutama film-film horor tahun 80-90an, memang hanya tinggal menunggu waktu saja Candyman juga mendapat versi terbarunya. Tidak tanggung-tanggung, Candyman versi terbaru ini membawa nama Jordan Peele (Get Out, Us) sebagai produser dan penulis naskahnya. Ada nama Jordan Peele dibalik layarnya rasanya sudah cukup membuat kita penasaran dengan versi terbaru Candyman ini. Untuk kursi sutradara ada nama Nia DaCosta. Candyman merupakan film panjang keduanya sebagai sutradara. Yang mana setelah menyutradarai Candyman, Nia DaCosta akan menyutradarai sequel dari Captain Marvel yang akan tayang tahun 2023.

Candyman versi terbaru ini bisa disebut reboot sekaligus sequel dari film pertamanya. Disebut sequel karena masih memakai asal-usul yang ada pada film pertamanya, namun juga bisa disebut reboot karena mengubah plot atau motivasi cerita yang sudah kita kenal dalam 3 film sebelumnya. Dibintangi oleh Yahya Abdul Mateen II dan Tayonah Parris, Candyman versi terbaru yang bersetting tahun 2019 kita akan memasuki dunia baru makhluk yang hanya bisa dilihat oleh orang yang menyebutnya sebanyak 5 kali di depan cermin ini.

Alur cerita yang berjalan secara naratif ini kita akan sangat merasakan pengaruh Jordan Peele dalam naskah film ini. Alih-alih film akan memvisualisasikan tentang para survivor-survivor yang ingin coba selamat dari kutukan Candyman, kita akan akan mendapatkan pesan isu sosial yang sangan jelas tersirat.Pesan isu sosial yang masih sama yang pernah kita temukan dalam film-film yang ditulis dan disutradarai oleh Jordan Peele. Namun hal itu disampaikan dengan cara berbeda lewat Candyman. Nia DaCosta sebagai sutradara dapat menangkap hal itu dan cukup berhasil mevisualisasikannya. Tapi sayangnya, terlalu fokusnya ingin mengantarkan pesan isu sosial yang ingin disampaikan membuat kadar horor dalam film ini tidak semenyeramkan versi originalnya. 

Yahya Abdul Mateen yang menjadi poros utama cerita layak diberi kredit lebih. Penampilannya dalam film ini mampu membuat penonton bersimpati pada karakternya. Transformasinya dari karakter yang tidak tahu apa-apa dan hingga menjadi mengetahui rahasia yang membalikan cerita direfleksikan dengan sangat baik. Jadi jangan kaget bagaimana aktor yang satu ini bisa mendapat proyek-proyek film yang besar dengan kualitas aktinya seperti itu.

Dengan ide baru yang cukup kontras dari versi originalnya yang dimasukan dalam plot cerita memang cukup berhasil untuk sebagian. Namun hal itu juga mengorbankan pada sisi horornya yang tidak sekental versi originalnya. Berhasil menyampaikan pesan isu sosialnya? Iya. Bagimana dengan horornya? Tidak terlalu. Mungkin respon yang berbeda akan didapatkan kamu tidak menonton versi originalnya sebelumnya.

Subscribe to this Blog via Email :