Wednesday, March 16, 2022

ULASAN: AMBULANCE



Michael Bay kembali. Sang Bayhem yang mempunyai ciri khas dengan adegan ledakan yang sebagian besar filmnya mendapat sentimen buruk dari para kritikus. Dari total 14 film yang pernah dia sutradarai sejak tahun 1994, hanya satu film yang mendapat respon fresh di situs rottentomatoes.com. Namun bagaimana dengan penonton umum? Walalupun sering mendapat kritik pedas, namun sebagian besar film-film dia meninggalkan kesan tersendiri bagi penonton. Dan sekarang 5 tahun sejak Tranformers: The Last Knight yang dia sutradarai tayang di bisokop (6 Underground hanya tayang di OTT), Bay kembali dengan film terbaru action-thriller berjudul Ambulance yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, Yahya Abdul-Mateen II dan Eiza Gonzalez.

Will (Yahya Abdul-Mateen II) seorang veteran perang yang mengalami kesulitan ekonomi untuk biaya operasi sang istri. Atas dasar desakan secepatnya mendapatkan dana tersebut Will menemui saudara angkatnya Danny (Jake Gyllenhaal), saudara yang sudah lama tidak dia jumpai. Tanpa diketahui Will, di hari yang sama Danny sudah merencanakan perampokan bank yang melibatkan Will dalam rencana tersebut. Dan kemudian cerita berjalan cukup cepat saat perampokan itu berubah menjadi kacau. Danny dan Will melarikan diri dengan sebuah mobil ambulance yang di dalamnya ada seorang polisi yang kritis karena tertembak dan Cam (Eiza Gonzalez), perawat yang sedang bertugas. Dan kejar-kejaran ambulance dengan polisi sepanjang film pun terjadi.

Ambulance mempunyai tempo cerita yang cukup cepat. Sekitar 5 menit pertama setelah pengenalan karakter Will (Yahya Abdul-Mateen II) kita akan langsung dibawa menuju konflik utama film ini. Tanpa perlu banyak basa-basi. Adegan berganti dengan cepat yang diselingi adegan-adegan ciri khas Michael Bay seperti slow motion, kamera berputar, sampai terik matahari. Lalu adegan kejar-kejaran yang memacu adrenalin terjadi hampir seluruh durasi film. Pengenalan karakter yang minim di awal justru terjadi dalam sequence action sedang naik-naiknya. Dan disinilah Bay cukup piawai menyelipkan drama. Kita bisa memahami kenapa Will mau ikut terlibat dalam perampokan yang lebih dari sekadar kebutuhan ekonomi.

Saya mengakui jika saya adalah salah satu fans Michael Bay, namun saya juga salah satu yang berpendapat bahwa tidak ada yang menarik atau daya lebih dari premis cerita ataupun judul Ambulance. Semua terkesan biasa saja. Premis yang ditawarkan oleh Ambulance sudah sering kita temui. Namun ini Bay. Tidak mungkin ini film yang biasa-biasa sja, dan itu terbukti. Bay seperti sangat bersenang-senang dalam film ini. Selain action yang seru, elemen-elemen komedi yang dimasukn di tengah-tengah ketegangan juga berjalan dengan efektif. Komedi receh yang tidak terduga. Hampir setiap komedi yang muncul dalam Ambulance membuat saya tertawa. 

Secara keseluruhan memang tidak ada yang luar biasa dari sisi cerita, bahkan dramanya juga sangat tipis-tipis. Tapi ini Bay yang mempunyai jejak rekam menytradarai film-film action penuh ledakan yang menguatkan pada sisi hiburannya. Dan buat saya sendiri itu berhasil.  Ambulance buat saya sendiri adalah sebuah perayaan sinema, Kita datang di bioskop untuk dibuat takjub dan lupa realita sesaat. Inilah pengalaman sinema.

Subscribe to this Blog via Email :