Thursday, September 15, 2022

ULASAN: WHERE THE CRAWDADS SING













Bisa dibilang film bertema romansa-thriller misteri sebuah film yang mempunyai genre yang unik. yang mana 2 genre yang bertolak belakang disatukan dalam satu plot cerita. Beberapa film populer yang bertema seperti ini ada Rebecca, Original Sin,Crimson Peak atau yang baru-baru ini ada Decision to Leave arahan sutradara watak asal Korea Park Chan-wook. Kali ini tema film tersebut dihadirkan oleh Where the Crawdads Sing. Film adaptasi novel berjudul sama karya Della Owen yang dibintangi oleh aktris yang sedang naik daun Daisy Edgar-Jones.



Kya (Daisy Edgar-Jones), seorang gadis terlantar yang membesarkan dirinya sendiri hingga dewasa di rawa-rawa berbahaya di North Carolina. Selama bertahun-tahun, desas-desus tentang “Gadis Rawa” menghantui Barkley Cove, yang membuat Kya terisolasi dari orang-orang di lingkungan sekitarnya.Seiring waktu berlalu, Kya membuka diri ke dunia baru yang mengejutkan, serta tertarik pada dua pemuda dari kota, Tate Walker dan Chase Andrews. Tate mengajari Kya membaca, menulis dan berhitung, dan menjalin hubungan di masa remaja. Ketika Tate pergi untuk kuliah, hubungan mereka berakhir. Kemudian, Kya menjalin asmara dengan Chase, seorang pemain footbal lokal yang populer, yang berjanji akan menikahinya. Namun, ketika Chase ditemukan tak bernyawa, semua warga Barkley Cove menganggap Kya sebagai pelakunya.


Dibuka dengan adegan yang menjadi konflik utama kita akan di bawa pada plot cerita secara back to back past dan then. Mengenali karakter utama Kya yang mempunyai masa lalu yang berat dan membuatnya menutup diri dari dunia. 30 menit pertama kita sudah bisa mengetahui latar belakang karakter utama kita. Unsur thriller-misteri akan muncul sesekali. Isi film dominasi oleh bagian romansanya dengan hubungan pasang-surut antara Kya-Tate-Chase. namun sayangnya porsi yang mendominasi ini juga yang bisa sebagian kita akan merasa bosan, terlebih untuk kita yang sudah terbiasa dengan film-film bertema seperti ini. Alur yang sangat lambat dan ditampah plot romansanya yang sangat klise dan divisualkan dengan sesuatu yang tidak istimewa.


Untungnya ketika kita terjebak dengan plotnya yang sedikit membosankan kita masih bisa peduli dengan karakter utama kita Kya. Daisy Edgar-Jones berhasil memberikan nyawa pada karakter Kya. Perubahan karakternya dari yang menutup dari dunia, membuka hati, patah hati, dan pulih lagi adalah bagian terbaik film ini. 


Where the Crawdads Sing mencoba mencoba dengan konsep slowburnya ini belum terlalu tampil dengan ciamik. Twist yang dihadirkan cukup memberi efek kejutan, namun karena rasa antusias perhalahan sudah merosot menurun seiring berjalannya durasi film, twist tersebut tidak terlalu pengaruh yang berarti, terlebih untuk film sejenis ini twist tersebut sudah sangat biasa. Daisy Edgar-Jones menjadi penyealamat film ini.

Overall: 5,5/10

Subscribe to this Blog via Email :