Saturday, December 10, 2022

ULASAN: COME BACK HOME



Film Baru Donnie Yen biasanya selalu ditunggu dan dia juga terkenal senang bereksperimen dengan genre baru. Kali ini dia tampil sebagai tokoh protagonis yang bukan jago bela diri. Ekspektasi penonton tentu tinggi untuk tiap-tiap filmnya seperti saya. Come Back Home (judul awalnya Polar Search and Rescue) adalah film survival drama yang berfokus pada keluarga yang disutradarai oleh Law Chi Leung (yang juga bertindak sebagai penulis naskah). Donnie Yen menjadi produser selain bintang utama. Come Back Home didukung cast seperti Han Zue, Jia Bing, Tang Xu, Hou Tian Lai, Lin Chen Ha, Hu Ming dan Xu Guang Yu. Come Back Home tayang perdana di China pada 3 Oktober 2022 dan sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 7 Desember lalu.



Pada musim dingin, sekelompok keluarga dari Shenzhen berkendara ke Gunung Changbai di timur laut. Awalnya perjalanan itu menyenangkan, namun karena ulah sang ayah A De (Donnie Yen) yang emosional, bocah laki-laki Lele (Yuan Jinhui) berusia 8 tahun itu menjadi tersesat akibat ditinggalkan karena ingin memberikan ganjaran atas kenakalannya. A De dan istrinya Xuan (Cecilia Han) mencari bantuan dari pihak berwenang setempat, operasi pencarian dan penyelamatan segera diluncurkan. Waktu penyelamatan emas (48 jam) telah berlalu, tetapi anak tersebut belum ditemukan. Akankah keajaiban hidup terjadi?



Durasi 1 jam 42 menit terasa menyiksa Ketika menyaksikan film ini, ekspektasi saya Ketika menonton adalah aksi penyelamatan yang heroik dan hebat bukan film drama keluarga yang slow burning dan tidak jelas arahnya seperti di film ini. Ada beberapa hal fatal di film ini selain itu impresi yang ingin dicapai oleh sang sutradara juga tidak jelas. Bagian pertama yang terpenting di bagian Introduksi seharusnya berfokus ke pengenalan A De, kedua anak, dan istrinya namun malah sekedarnya saja sehingga kita ga bisa relate sama kedekatan A De dengan istri terlebih anaknya Lele yang diceritakan hilang yang akan jadi focus di sisa film ini. Di bagian kedua lah permasalahan ini dimulai, konfliknya sangat melelahkan dan bertele-tele, tujuannya mungkin menciptakan situasi sedekat mungkin dengan realita tapi yang ada malah bikin Lelah. Mulai dari sifat A De dan istrinya yang tidak bijaksana sama sekali dan cenderung egois, konflik terus menerus dengan ketua tim SAR dan para relawan, serta aksi penyelamatan yang tidak terstruktur dengan baik. Konfliknya makin dieskalasi dengan adanya campur tangan media yang mendiskreditkan A De sebagai ayah yang kurang bertanggung jawab. Hal ini diperparah dengan adanya plot layer bencana alam yang entah tujuannya apa, menambah dramatis tentu bukan malah membuat cerita jadi melenceng. Hingga penghujung cerita sang anak yang hilang baru diceritakan kondisinya yang padahal bisa dibuat lebih baik.



Karakter ceritanya tidak ada yang menonjol sama sekali akibat plot yang tidak terstruktur dengan rapi. Setting tempat bersalju dan idenya sudah baik namun eksekusinya jauh dari kata bagus Perjuangan mencari sang anak yang hilang malah tertutupi dengan layer plot lain yang membuat kita tidak fokus dengan esensi ceritanya. Come Back Home sebagai film bertema survival rescue sukses bikin kesal dan bete ketimbang mendidik ataupun membuat penonton berefleksi. Film ini punya potensi mengangkat isu yang biasa dialami ketika ada anggota keluarga yang terjebak dalam bencana di antara tim SAR dan media. Alih-alih mencapai tujuan tersebut, hasil akhirnya malah menyimpang jauh. Tidak ada pesan yang disampaikan yang sepertinya mengena ke penonton akibat skenarionya yang tidak koheren ini. Donnie Yen sepertinya lebih cocok di film-film aksi ketimbang drama keluarga seperti ini.


Overall : 5/10


(By Camy Surjadi)








Subscribe to this Blog via Email :