Tuesday, October 10, 2023

REVIEW: SAW X



Setelah penampilan Spiral yang mengecewakan tahun 2021 lalu, pengumuman kemunculan sekuel Saw yang baru bagaikan angin segar bagi para fansnya. Saw X adalah bagian kesepuluh dari seri film Saw adalah merupakan sekuel langsung dari Saw (2004) dan prekuel dari Saw II (2005). Film ini disutradarai dan diedit oleh Kevin Greutert dan ditulis oleh Peter Goldfinger dan Josh Stolberg. Saw X kembali dibintangi oleh Tobin Bell dan Shawnee Smith yang mengulangi peran mereka, bersama Synnøve Macody Lund, Steven Brand, Renata Vaca, dan Michael Beach. Sekuel ini terletak antara peristiwa dua film pertama. Awalnya dimaksudkan untuk menjadi sekuel kesembilan, plot film tersebut ditunda demi spin-off berjudul Spiral. Saw X dirilis secara teatrikal oleh Lionsgate pada 29 September 2023. Film ini sudah mendapat ulasan positif dari para kritikus; banyak yang menggambarkannya sebagai entri terkuat sejak film pertama dan memuji penampilan Bell.

John Kramer (Bell) menderita kanker otak stadium lanjut di mana ia hanya punya waktu beberapa bulan untuk hidup. John kemudian menghadiri pertemuan dukungan kanker, di mana dia bertemu Henry Kessler, yang mengaku juga mendapatkan diagnosis kanker stadium akhir namun di pertemuan berikutnya Henry yang tampak sehat, mengaku telah disembuhkan oleh pengobatan kanker eksperimental Norwegia yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Dr. Pederson (Donagh Gordon). John yang putus asa menghubungi putri dokter, Cecilia Pederson (Synnøve Macody Lund), yang merujuknya ke kliniknya di Mexico City. John diantar ke klinik oleh sopir taksi Diego (Joshua Okamoto), dan bertemu Cecilia dan timnya – Mateo (Octavio Hinojosa), Valentina (Paulette Hernández), dan Dr. Cortez – serta seorang wanita muda bernama Gabriela (Renata Vaca) yang mengaku telah disembuhkan oleh Cecilia, dan pasien lainnya, Parker Sears (Steven Brand), yang baru saja menjalani operasi. John juga bertemu Carlos (Jorge Briseño), seorang anak laki-laki yang tinggal di dekatnya, dan keduanya menjadi dekat ketika John memperbaiki sepedanya. Setelah John menjalani operasi, diberitahu Cecilia bahwa dia sekarang bebas kanker. John merasa gembira dan membelikan hadiah untuk Gabriela; Namun, setelah kembali ke klinik, dia kemudian menyadari bahwa seluruh operasi adalah scam/ penipuan. Sebagai pembalasan, dia menculik seluruh orang yang bertanggung jawab dalam operasi tersebut dan memasukkan mereka ke dalam perangkap maut yang menjadi ciri khasnya.

Setelah ajal menjemput John/Jigsaw pada bagian akhir dari Saw III, John hanya tampil lewat flashback namun kurang berfokus pada cerita yang berkualitas. Perbedaan dibandingkan dengan film-film Saw awal, adalah bahwa di sini John diposisikan sebagai “orang baik” yang menjadi korban scam/ penipuan. Film ini membuat kita bersimpati padanya dengan melihat kehidupan pribadi John. bagaimana memahami harapan dan impiannya untuk bisa mengalahkan kanker namun harus ditipu oleh orang-orang yang tamak. Saw X tidak sekedar sekuel langsung seperti film-film sebelumnya. Ini seperti kisah balas dendam horor yang membuat penonton bersorak dan bersimpati dengan sang pembunuh. Saw X mengambil langkah lebih jauh tidak hanya memanfaatkan fandom Saw tapi menjadikan apa yang menjadi spesialisasi John dalam merancang perangkap untuk menjadi seorang “pahlawan” terhadap manusia-manusia yang rusak. Ketika jebakan-jebakan khas jigsaw dimulai, jebakan-jebakan yang sama buruknya seperti di film-film Saw lain, dengan tingkat kebrutalan yang semakin meningkat untuk tiap jenis perangkap, kita diingatkan akan apa itu film Saw: sebuah tes ketahanan mental yang sepertinya adalah candu bagi para fans. Walau premise nya sederhana namun film ini berhasil membuat penonton bernostalgia dengan Kembali ke akar dan ciri khas franchise film ini.

Keputusan untuk membuat sekuel di antara film Saw yang sudah rilis dan kembali berfokus ke Jigsaw (Tobin Bell) merupakan hal yang tepat dan tak terduga. Ini juga bisa menjadi kesempatan menebus sekuel-sekuel yang off-track untuk menjadikannnya lebih ‘nyambung’ dan tidak sekedar film horor pembunuhan yang hanya berfokus pada adegan-adegan sadis. Saw X seperti menjadi film ‘comeback’ yang dinanti para penggemar. Saya rasa dengan bekal cerita yang bagus franchise Saw akan dapat hidup kembali.


8/10

Subscribe to this Blog via Email :