Monday, November 14, 2016

ULASAN: BILLY LYNN'S LONG HALFTIME WALK (2016)



Sebagai penikmat film, coba sebutkan satu kata yang terlintas dipikiranmu ketika mendengar nama Ang Lee ?. Kalau saya sendiri kata yang terlintas adalah ‘lambat’. Tentunya kata lambat disini bukanlah berkonotasi negatif. Malah sebaliknya, setiap film Ang Lee yang beralur lambat itu punya daya pikat yang akan membawa penonton hanyut didalam ceritanya. Life Of Pi adalah salah satu puncaknya dari sentuhan midas seorang Ang Lee beberapa tahun lalu yang bisa dimasukan salah satu film terbaik yang pernah ada. Setelah absen 4 tahun, sekarang Ang Lee hadir dengan film terbarunya berjudul ‘Billy Lynn’s Long Halftime Walk’. Film berdurasi 110 menit yang dibintangi Joe Alwin, Kristen Stewart, Garrett Hedlund, Vin Diesel dan Steve Martin.



Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Ben Fountain ini menceritakan seorang tentara muda Billy Lynn (Joe Alwin) berumur 19 tahun tiba-tiba menjadi pahlawan dan pujaan rakyat Amerika ketika aksi heroiknya menyelamatkan salah satu anggota timnya saat mendapat kepungan dari pemberontak saat bertugas di Iraq. Billy Lynn dan timnya-pun dipulangkan ke Amerika untuk diberi penghargaan. Dan film ini akan membawa kita dalam satu hari kegiatan Billy Lynn dan timnya yang terdiri dari sepuluh orang untuk menghadiri pres conference yang dibarengi dengan pertadingan sebuah klub football dan konser.



Selama kegiatan satu hari itulah kita akan melihat bagaimana Billy Lynn dan timnya yang dipimpin oleh Sersan David Dime (Garrett Hedlund) merasa terkikis dan berjarak dengan kehidupan sosial seperti sebelum berangkat ke medan perang. Diantara persimpangan, Billy Lynn ingin keluar dari militer atas permintaan kakaknya Kathryn Lynn (Krisrten Stewart) yang sangat menyayanginya atau tetap bersama teman-temannya kembali medan perang.



Seperti halnya yang sudah saya singgung diatas, Ang Lee yang sangat dikenal dengan alur ceritanya yang lambat akan masih kita temui dalam film ini. Bahkan unsur-unsur spritual yang ditampilkan dalam film ini sangat mengingatkan kita dengan Life Of Pi. Tetapi entah kenapa saya merasakan jika Ang Lee tidak mengerahkan seratus persen kemampuannya dalam film ini, beberapa adegan sangat tidak terasa Ang Lee. Dan entah mungkin improvisasi dalam pengambilan gambar secara close up saat salah satu karakter yang bedialog menghadap kamera terasa agak meganggu. Entah apa maksud pengambilan adegan seperti itu.



Hal yang cukup saya nikmati dalam film ini adalah akting-akting pemainnya, mulai dari Joe Alwin sampai Vin Diesel, terlebih Garrett Hedlund sebagai Sersan David Dime. Ditengah-tengah lambatny alur cerita, Ang Lee menyisipkan sedikit humor yang diwakilakn lewat karakter Albert yang diperankan oleh Chris Tucker.





Film ini mungkin hanya sekedar proyek santai bagi Ang Lee ditengah kembalinya dari hiatus yang mengakibatkan filmnya akan sangat membosankan dan terasa seperti perjalanan panjang seperti judul filmnya bagi sebagian penonton. Tetapi jika kamu bisa menikmati film Hulk versi Ang Lee yang sempat dinobatkan sebagai salah satu film terburuk superhero. Maka saya jamin, kamu akan sangat bisa menimati film ini sampai detik terakhir.

Subscribe to this Blog via Email :