Friday, September 22, 2017

ULASAN: KINGSMAN 'THE GOLDEN CIRCLE'






Dalam hal industri film hollywood, sudah seperti menjadi keharusan melanjutkan sebuah kesuksesan film pertama. Terlebih film tersebut memang memiliki konten genre yang memang sangat lebih mudah menggaet penonton lebih banyak. Hal ini yang dialami oleh sequel 'Kingsman: The Secret Service' yang menuai sukses besar yang kali ini memakai 'The Golden Circle' untuk sub judul film keduanya. The winning team di film pertama kembali mengisi posisinya masing-masing. Mathew Vaughn sebagai sutradara, lalu Taron Egerton, Collin Firth dan Mark Strong pada posisi pemain yang mejadi daya tarik di film pertama.



2 tahun setelah ending film pertama, Eggsy (Taron Egerton) melanjutkan tugasnya sebagai seorang Kingsman tanpa dibimbingi oleh sang mentor Harry Hart (Colin Firth) yang tewas terbunuh. Setelah Markas Kingsman di London dihancurkan oleh sekawanan penjahat. Eggsy lalu terbang ke Amerika Serikat demi menjalin kerja sama dengan organisasi Statesman yang dipimpin oleh Champaigne 'Champ' (Jeff Bridgess) yang beranggotakan Whiskey (Pedro Pascal), Tequila (Channing Tatum) dan Gingger Ale (Halle Berry). Mereka berafiliasi untuk membereskan semua kekacauan yang terjadi akibat ulah sang villain, Poppy (Julianne Moore).



Entah kebetulan atau tidak, jika kita perhatikan disetiap sebuah film action hampir mempunyai hampir plot yang sama, protagonis yang berakhir good ending di film pertama, akan memulai dengan sebuah kehancuran di pembukaan film kedua. Adegan penghancuran markas Kingsman sangat mengingatkan saya dengan film kedua xXx 'State Of Union', X-men 2 atau juga Avengers 2: Age Of Ultron. Untungnya walaupun sedikit merasa jenuh dengan kesamaan ini, Kingsman The Golden Circle masih mempunyai kelebihan yang lain selain action yang jauh lebih besar dari pada film pertama. Yaitu kekuatan karakter-karakter utama yang ada dalam film ini.



Sangat menyenangkan melihat interaksi antara Eggsy dan Merlin (Mark Strong) yang makin kuat, Juliane Moore yang meneruskan konsep villain utama yang nyentrik seperti Samuuel L Jackson di film pertama menjadi daya pikat tersendiri. Selain dari itu ? Film masih belum bisa melampaui film pertamanya. Kegilaan dan kejutan kenapa film pertama disukai akan sangat sedikit kita rasakan di Kingsman The Golden Circle.



Layaknya sebuah sequel dalam film apapun itu, tentu sudah dimaksudkan untuk bisa melampaui film pertamanya. Untuk kategori film action, sequel harus lebih massive dari pada film pertamanya. Tidak banyak film yang berhasil melakukan ini. Lalu bagaimana dengan sequel Kingsman: The Secret Service ini ?. Untuk kasus The Golden Circle, sepertinya akan terbelah dalam dua kubu yang cukup mencolok, yang pertama kubu yang menganggap film pertama masih yang terbaik dan kubu kedua sequel ini jauh lebih baik dari pada film pertama. Sedangkan untuk saya y




Subscribe to this Blog via Email :