Saturday, April 11, 2020

ULASAN: THE PEANUT BUTTER FALCON



Tidak bisa dipungkiri kalau kita semua setuju jika Shia Labeouf adalah salah satu aktor berbabakat hollywood. Ketika di usia yang masih belasan tahun, Shia sudah bermain dan beradu akting dengan aktor-aktor seperti Will Smith (I, Robot), Keanu Reeves (Constantine). Tidak hanya itu, Shia juga pernah bekerjasama dengan sutradara yang sudah mempunyai nama besar juga sempat memakai jasanya seperti Michael Bay (Trilogy pertama Transformers) David Ayer (Fury) bahkan Steven Spielberg (Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull). Sayangnya karena masalah kepribadian dan temperamen membuatnya sering jadi objek negatif media dan membuat kariernya naik-surut di hollywood. Untungnya Shia selalu bisa menemukan cara untuk bangkit lagi yaitu lewat berkarya. Tahun 2019 bisa dibilang salah satu tahun terbaik Shia. Karena di tahun itu ada dua film yang dia bintangi mendapat respon positif. Yang pertama The Peanut Butter Falcon dan yang kedua adalah Honey Boy. Dalam film Honey Boy, Shia bahkan menulis naskahnya sendiri. Hal itu tentu saja makin menguatkan dia sebagai salah satu aktor yangmempunyai talenta lain selain berakting yang membuat kariernya lebih panjang. Dan untuk film yang kita ulas kali ini adalah The Peanut Butter Falcon.



Zak (Zack Gottsagen), pria dengan down sindrom berusia 22 tahun yang tinggal di panti jompo karena tak memiliki siapapun lagi. Zak sangat menyukai gulat bebas yang sering dia tonton dan menginspirasinya bercita-cita menjadi seorang pegulat seperti sang idola, The Salt Water Neck (Thomas Haden Church). Hal yang membuatnya ingin melarikan diri dari panti untuk mengejar cita-cita tersebut. Setelah beberapa kali gagal, Zak akhirnya berhasil melarikan diri seorang diri untuk menuju ke tempat The salt Walter Neck untuk bisa berlatih gulat.



Dalam pelarian tersebut, Zak bertemu dengan Tyler (Shia LaBeouf), seorang nelayan yang juga dalam pelarian setelah terlibat masalah dengan nelayan lokal lainnya yang membuat Tyler diburu untuk dihakimi. Tyler yang hidupnya berantakan pasca meninggalnya sang kakak (Jon Bernthal) terpaksa harus melarikan diri yang akhirnya mempertemukannya dengan Zak. Dengan dua kepribadian yang berbeda mereka berdua melakukan sebuah perjalanan, petualangan dan menemukan arti sebuah ikatan pertemanan dan keluarga.



Film yang disutradarai oleh duo Tyler Nilson and Michael Schwartz yang juga menulis naskah merupakan film debut mereka berdua sebagai sutradara film panjang. Membawa nama-nama besar ikut terlibat dalam film dengan cerita yang sangat sederhana ini. Selain Shia LaBeouf ada Dakota Johnson (Suspiria, Bad Times at the El Royale), John Hawkes (Contagion, Lincoln), Jon Bernthal (The Punisher,The Walking Dead) dan Thomas Haden Church (Spider-man 3, John Carter)


The Peanut Butter Falcon menawarkan plot cerita yang tidak baru. Kita sudah banyak menjumpai film dengan cerita sejenis ini. Yang membuatnya istimewa adalah karakter-karakter dalam film ini, terutama 2 karakter utama Zak dan Tyler. Dua karakter yang sudah kalah sebelum bertarung dengan dunia karena situasi yang menempatkan pada posisi itu. Tetapi alih-alih makin terpuruk atau tenggelam dalam keadaan tersebut, mereka berdua mencoba untuk keluar pada kondisi tersebut yang mereka temukan pada seorang 'teman'.


Sutradara dan penulis Tyler Nilson dan Michael Schwartz juga menampilkan karakter Zak dan Tyler dalam film ini dengan amat baik. Jika Shia LaBeouf yang memerankan Tyler adalah emas dalam film ini, maka Zack Gottsagen yang memerankan Zak adalah berliannya. Kita tidak meragukan talenta Shia, tetapi melihat Zack yang memang benar pengidap down sindrom berakting dan mengimbangi Shia yang sudah sangat berpengalaman dalam berakting, memberikan pengalaman berbeda tersendiri bagi kita yang menonton yang jarang menjumpai hal ini. Dan disini kenapa duo sutradara layak diberikan pujian tersendiri yang bisa menemukan Zack Gottsagen untuk memerankan Zak. Penampilan Shia dan Zack yang sangat baik juga didukung oleh karakter-karakter lainnya yang memberikan lebih dari sekedar pemeran pendukung. Dakota Johnson, John Hawkes dan Thomas Haden Church juga berhasil manarik perhatian.


The Peanut Butter Falcon sebuah film biasa dengan cerita biasa dan dengan karakter-karakter dari orang-orang  biasa meninggalkan kesan yang tidak biasa pada penontonnya. Film yang ingin kamu tonton lagi ketika butuh sesuatu yang memotivasi. Dalam keadaan terburuk sekalipun ada hal sesuatu yang baik disana.

Overall: 9/10

The Peanut Butter Falcon saat ini bisa dionton lewat layanan streaming Klik Film yang bisa di download di playstore dan appstore.

Subscribe to this Blog via Email :