Thursday, June 10, 2021

ULASAN: IN THE HEIGHTS



In the Heights, film musikal garapan Jon M. Chu (Crazy Rich Asians, Now You See Me 2) mengisi salah satu slot summer movies tahun ini di tengah-tengah situasi masih pandemik. Jon M. Chu yang sebelum meledak dengan Crazy Rich Asians sudah kita kenal dengan film-film berbau musikal seperti dua film Step Up dan dua film dokumenter Justin Bieber. Jadi penunjukan Chu dalam film ini adalah sebuah keputusan tepat. Dalam In the Heighst Chu juga dibantu oleh Lin-Manuel Miranda yang sebelumnya sukses besar lewat drama panggung Broadaway-nya Hamilton (bisa ditonton di Disney Plus). Salah satu alasan kuat saya kenapa sangat tertarik menonton In the Heights karena Lin-Manuel Miranda. Cerita yang diaptasi dari hasil buah pemikirannya dan tanggung jawab musik dan lagu dipegang oleh sang kreator Hamilton ini. Konsep atau lagu-lagu musikal yang ada di Hamilton kembali bisa kita lihat di In the Heights ini.


Bercerita tentang komunitas hispanik di salah satu sudut kota New York yang bernama Washington Heights. Plot cerita akan berpusat pada 4 pemuda dalam hari-hari mereka mengejar impian masing-masing. Ada Usnavy (Antonio Ramos) yang ingin meninggalkan Amerika dan melanjutkan hidup di tanah asalnya Dominika. Vanessa (Melissa Barecca) yang ingin menjadi desainer di New York. Nina (Leslie Grace) ingin mengabdikan diri pada komunitasnya dibandingkan melanjutkan kuliahnya di Stanford yang sangat diinginkan oleh ayahnya. Lalu Benny (Corey Hawkins), pemuda yang jatuh cinta pada Nina yang juga bawahan dari ayah Nina. Plot cerita yang berpusat pada 4 pemuda itu juga diselingi oleh karakter-karakter lain dengan problematikanya masing-masing yang diiringi dengan lagu-lagu, tarian dan koregrafi yang ada sepanjang fim.

Dengan tema yang sebenarnya cukup berat mengenai kaum imigran, In the Heights hadir dengan penyampaian yang cukup ringan tanpa kehilangan esensinya. Ya memang terkesan jadi tipis dalam setiap konflik-konfliknya, namun hal itu bisa ditutupi pada porsi musikalnya yang luar biasa. Jon M Chu tahu persis untuk bagian ini. Pengalamannya lewat dua film Step Up yang mengandalkan koregrafi tarian sangat terlihat jelas dalam film ini. Tidak hanya koreografi tarian, namun juga pemilihan kostum dengan konsep streetwear dengan bermacam corak dan penuh warna sangat memanjakan mata penonton.

Sementara untuk lagu-lagu, seperti yang saya bilang diatas, salah satu alasan kuat saya mengapa sangat  ingin menonton In the Heights adalah adanya nama Lin-Manuel Miranda yang bertangung jawab untuk musik dan lagu-lagu yang ada dalam film ini. Refrensi-refrensi musik dalam Hamilton sangat kental terasa dalam film ini. Hal yang paling saya  sukai adalah pemilihan musik hip-hop yang dipakai musik atau lagu utama penyampaian cerita film ini. Untuk saya yang memang bukan penggemar film musikal/drama theater karena jenis musiknya, menjadi berubah saaat menonton Hamilton karena pemilihan jenis musiknya.

Untuk kesatuan plot cerita, In the Heigths memang tidak  mempunyai keistimewaan. Namun hal itu sepertinya disengaja untuk menghadirkan ceritanya seringan mungkin dan memaksimalkan emosi-emosi konflik plot yang ada dan menitikberatkan untuk bagian visual, musik, dan koreografi tarian yang luar yang biasa. Dan hal itu berhasil. 


Overall: 7,5/10

 

Subscribe to this Blog via Email :