Tuesday, October 12, 2021

ULASAN: DUNE (2021)






Sekali lagi saya merasakan momen "terkadang tidak tahu apa-apa itu adalah emas". Mungkin hal itu gambaran saya untuk film Dune. Film remake atau adaptasi terbaru dari novel klasik berjudul sama dengan filmnya hasil karya tulisan Frank Herbert yang rilis pada tahun 1965. Informasi yang saya ketahui dari latar belakang film ini adalah pernah menjadi sebuah film sebelumnya dengan sutradara David Lynch tahun 1984. Sekarang adaptasi novel mendapat versi terbaru yang didukung oleh teknologi-teknologi visual yang jauh lebih maju tentunya dibandingkan dengan versi tahun 1984. Yang berada di kursi sutradara versi Dune terbaru ini pun adalah sutradara yang cukup ambisius. Itu terbukti dengan banyaknya jajaran pemain dengan predikat bintang 5 yang berpatisipasi di film ini.


Sinopsis: 

Di masa depan manusia yang jauh, Adipati Leto Atreides (Oscar Isaac) menerima penatalayanan planet gurun berbahaya bernama Arrakis, juga dikenal sebagai Dune, satu-satunya sumber zat paling berharga di alam semesta, "rempah-rempah", obat yang dapat memperpanjang hidup manusia, menyediakan tingkat pemikiran manusia yang sangat tinggi dan memungkinkan perjalanan dengan kecepatan cahaya yang sangat tinggi. Meskipun Leto mengetahui bahwa peluang itu adalah jebakan rumit yang dibuat oleh musuh-musuhnya, Leto membawa selir keturunan Bene Gesserit, Lady Jessica (Rebecca Ferguson), putra dan pewaris tahtanya, Paul (Timothée Chalamet), serta beberapa penasihat Arrakis yang paling dipercaya. Leto mengambil alih operasi penambangan rempah-rempah, yang berbahaya karena kehadiran cacing pasir raksasa. Pengkhianatan yang pahit menuntun Paul dan Jessica ke Fremen, sebuah pedalaman padang gurun tempat tinggal penduduk asli Arrakis.


Ulasan:

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, menonton Dune versi Denis Villeneuve benar-benar pengalaman pertama saya menjamah universe Dune. Tidak pernah membaca novel ataupun menonton versi originalnya. Jadi paruh pertama film ini benar-benar menguras perhatian saya untuk coba mengingat semua karakter ataupun planet-planet yang lebih dari satu diperkenalkan. Bagaimana sangat luasnya universe Dune yang ada dalam plot cerita. Tetapi itu hanya sementara, perlahan berjalannya alur cerita kita sebagai penonton akan mulai teresap dalam cerita dan pelan-pelan akan mengingatkan dengan film atau serial tv yang memakai konsep cerita ini. Yap, sangat mudah bagi kita menghubungkan Dune dengan film atau serial tv yang kita tonton. Dune khalayakanya seperti Game of Thrones dengan universe yang jauh lebih megah dan luas. Dan saya langsung teringat membaca wawancara George RR Martin bahwa Dune adalah salah satu inspirasi terciptanya saga Game of Thrones. Hal itu yang awalnya saya cukup kebingungan pada paruh pertama lalu mulai bisa masuk pada ceritanya.


Setelah paruh pertama yang cukup butuh kesabaran ketika kita diperkenalkan universe Dune dimulailah momen-momen kita sebagai penonton mengalami cinema experience. Sebuah momen di manan kita tidak saja terserap dalam cerita namun juga disuguhkan sebuah visual yang hanya akan mendapatkan esensinya jika kamu menonton film ini di bioskop. Denis Villeneuve benar-benar memaksimalkan teknologi untuk mevisualisasikan Dune. Mulai sequence perperangan, kejar-kejaran di atas udara sampai penampakan sandworm adalah bagian-bagian terbaik dari film ini. Sekarang jadi masuk akal Villeneuve jadi kebakaran jenggot ketika mengetahui film ini akan ditayangkan secara bersamaan di layanan streaming HBO Max karena Villneuve ingin penonton merasakan cinema experience ketika menonton Dune untuk pertama kalinya.


Dengan durasinya yang cukup panjang yang bahkan dibagi menjadi dua part, Denis Villeneuve ingin memaksimalkan mengeksplorasi entitas-entitas dan universe Dune. Dan itu terlihat dengan apa yang disajikan pada bagian pertama ini. Dune versi Denis Villeneuve adalah sebuah perayaaan sekaligus pernyataan bahwa pengalaman nonton di bioskop tidak akan tergantikan dengan secanggih atau makin mudahnya mengakses film lewat streaming. Jadi sekali lagi, rasakan nonton film ini untuk pertama kali di bioskop. Kamu tidak akan menyesalinya.

Rating: 9/10



Subscribe to this Blog via Email :