Monday, November 22, 2021

ULASAN: SONGBIRD


Pandemic yang menyerang hampir seluruh bagian dunia pada awal tahun 2020 memang sempat membuat situasi serba dengan ketidakjelasan. Semua aktivitas dan kegiatan pada saat itu dihentikan, termasuk produksi film. Namun untungnya kejadian itu hanya sementara. Setelah situasi sudah sedikit membaik, produksi film kembali mendapatkan izinnya dengan aturan protokol yang ketat. Dan satu kesamaan yang banyak terjadi pada saat itu, para filmaker berbondong-bondong membuat film bertema pandemic. Mulai drama, horror, thriller sampai dengan komedi. Termasuk Songbird, film yang salah satunya diproduseri oleh Michael Bay.

Songbird mengambil setting pada saat sebuah virus menyerang yang membuat semua warga harus berada dalam rumah karena sangat mudahnya virus penyakit ini menular. Bagi warga yang melanggar aturan tersebut disamakan sebagai kriminal. Orang-orang yang bisa leluasa keluar adalah kurir pengantar paket kiriman yang memang mempunyai imunitas yang kebal terhadap virus. Dan plot cerita akan berputar pada seorang kurir Nico (KJ Apa) yang ingin mencoba menyelamatkan kekasihnya Sara (Sofia Carson) setelah neneknya yang berada satu atap dengannya meninggal karena virus. Berpacu dengan waktu, Nico dengan koneksi terbatas yang dia punya, Nico tidak hanya berhadapan dengan pihak berwajib, namun juga dikejar-kejar oleh pembunuh bayaran karena Nico mengetahui sebuah rahasia kotor keluarga yang menfaatkan situasi dan melakukan bisnis ilegal untuk kepentingan pribadi.

Songbird mempunyai plot cerita yang sederhana yang setting menjadi dasar utama cerita ini sangat dekat dengan penonton. Namun hal itu juga yang menjadi sisi lemah film ini. Kedekatan kita dengan setting cerita membuat hal-hal dramatisasi pada film ini tidak mempan kepada penonton. Naskah yang menjadi fondasi film ini terasa lemah yang mejalar pada tokoh atau karakter film ini yang juga tidak begitu kuat. Memang ada beberapa momen sequence thriller yang membuat tensi film naik, namun hal itu tidak bertahan lama. Menontonnya pada saat ini dimana situasi sudah membaik mungkin menjadi salah satu penyebab kenapa kita tidak bisa menikmati film ini sepenuhnya.

Lalu apa yang menjadi nilai lebih film ini? Untuk saya personal adalah nama produser Micahel Bay. Meskipun posisinya di sini sebagai produser, untuk penikmat film-film sutradara yang gemar dengan adegan ledakan ini, kita akan sangat bisa merasakan pengaruh Micahel Bay dalam film ini. Seperti pergerakan kamera, matahari terbenam sampai bagian sequence actionnya. Hanya saja untuk kali ini tidak ada ledakan.

Secara keseluruhan film ini memang tidak memuaskan dahaga kamu untuk menonton film yang menghibur. Tapi setidaknya film ini bisa kita samakan dengan film 2012 yang disutaradarai oleh Roland Emmerich itu. Film yang sama-sama bisa kita jadikan dokumentasi dan dituntjukan pada anak cucu nanti bahwa generasi kita pernah melewati situasi seperti itu.

Subscribe to this Blog via Email :