Friday, October 21, 2022

ULASAN: 6/45






Perseteruan antara Korut dan Korsel selalu menarik untuk disimak dan sudah banyak dibuat dalam berbagai genre film mulai dari serius hingga komedi. Kalau anda masih ingat drakor hits Crash Landing On You yang fenomenal itu maka Film berjudul 6/45 dengan genre komedi dari Korsel ini adalah versi nyelenehnya yang mengambil sebagian ide dari drakor tersebut. Film komedi terbaru tersebut sudah tayang per Rabu (19/10), di jaringan bioskop CGV. Film 6/45 ini dibintangi oleh Lee Yi-kyung (Descendants of the Sun [TV Series] - 2016) dan Go Kyung-pyo (Reply 1988). Jajaran aktor  Korea lainnya yang turut meramaikan film ini adalah Eum Mon-suk (The Fiery Priest [TV series] –2019), Park Se-wan (Collectors -2020), Yoon Byung-hee (Vincenzo [TV Series] – 2021), Kwak Dong-yeon (Vincenzo [TV Series] – 2021), hingga Lee Jun-hyeok (love in The Monnlight -2016). Park Gyu-tae dipercaya untuk menyutradarai film 6/45 itu selain itu ia juga menulis naskah untuk film ini. Ia juga dikenal sebagai penulis Bunt (2007) hingga Man on the Edge (2013). 6/45 tayang perdana di Korea Selatan pada 24 Agustus lalu dan meraih pendapatan box office Korea hingga US$13,6 juta.



Dikisahkan seorang tentara Korea Selatan yang bernama Park Chun-woo (Go Kyung-pyo) mendapatkan tugas untuk menjaga Garis Demarkasi Militer antara Korea Selatan dan Korea Utara. Suatu hari, Chun-woo menemukan tiket lotre. Tanpa disangka tiket lotre yang dimilikinya memenangkan hadiah uang sebesar 5,7 miliar won. Akan tetapi, kegembiraannya hanya berlangsung sebentar. Tiket lotrenya itu secara tidak sengaja tertiup angin hingga melintasi Garis Demarkasi Militer yang sudah masuk wilayah Korea Utara akibat keteledorannya. Chun-woo tentu saja tidak mau kehilangan hadiah itu maka ia bertekad untuk melintasi batas negara supaya tiket lotrenya itu kembali ke tangannya. Di sisi lain tiket lotre yang terbang tadi ditemukan oleh Ri Young-ho (Lee Yi-kyung) seorang tentara senior di Korut. Pertemuan antara tentara kedua negara yang bertikai itu menimbulkan perdebatan sengit karena tidak ada yang mau mengalah dan saling mengklaim tiket lotre tersebut. Hingga akhirnya dicapai kesepakatan mereka akan bekerja sama untuk pembagian hadiahnya. Akankah misi mereka berhasil? Anda harus saksikan sendiri misi mereka yang penuh kekonyolan gara-gara secarik kertas lotere dan bagaimana ideologi masing-masing negara mempengaruhi tindakan mereka.




Dari awal film ini dibuka tidak butuh basa-basi kita akan segera dikenalkan dengan kupon lotre yang jadi penyebab semua masalah di film ini. Adegan pembukanya langsung mengenalkan kita pada sang tokoh utama yang ketiban rejeki nomplok, Kyung-pyo. Setelah itu kita diberi gambaran soal kehidupan Kyung-pyo di pos militer dan kecerobohannya yang mengakibatkan kupon lotrenya terbang melewati garis demarkasi ke Korut. Dari sini kita dikenalkan dengan Yi-kyung yang akan menjadi sumber awal konflik. Di bagian pertama film ini kita diperkenalkan dengan semua karakter penting di film ini dengan apik. Character development dan dinamikanya sangat baik. Di bagian kedua efek komedinya ternyata semakin dieskalasi dengan rencana penukaran masing-masing tentara ke pihak lawan dan semakin banyak pihak yang terlibat karena mau ikut ambil keuntungan dari hadiah lotre tersebut. Hal ini sebenarnya sudah bisa tertebak namun scene di masing-masing pihak sungguh mengocok perut dan tidak terduga. Di Bagian kedua ini penuh adegan komedi nonstop yang pasti membuat penonton terpingkal-pingkal. Untuk konklusinya sendiri juga memuaskan karena kita masih diberi twist sekaligus pesan yang meaningful. Porsi komedi film ini begitu dominan dan tampak sudah dipikirkan dengan matang sehingga tidak ada yang misplaced. Selipan sindiran satir ideologi komunis korut dan budaya liberal korsel digambarkan dengan jenaka dan menghibur (seperti bagaimana di korut yang diam-diam mampu menghapal Gerakan tarian K-pop Korsel). Unsur romance yang sudah pasti ada di setiap film Korea juga digarap dengan brilian dan dijamin membuat penonton tersenyum-senyum Film ini betul-betul terapi hiburan buat para penonton karena adegan komedinya bakal bikin kita tertawa sampai rahang terasa pegal.



Sinematografi dan set desain film ini dibuat dengan cukup detil dan memberikan suasana militer yang kental terlihat dari set pos militer baik di pihak Korut maupun Korsel. Walau temanya kental dengan suasana militer namun akting para castnya dan vibe komedinya membuat kita merasa happy Ketika menonton film ini. Set lingkungan Korut yang begitu tertinggal dari kemajuan Korsel ditunjukkan dengan paradoks desa versus kota megapolitan. Semua cast yang merupakan pemain top memainkan porsi yang berimbang dan meyakinkan. Baik Kyung-pyo maupun Yi-kyung mampu beradu akting secara sama kuat dan menampilkan stereotype tentara Korut dan Korsel. Semua cast pendukung juga menambah semarak dan dinamika cerita lewat ciri khas karakter masing-masing. Soal adegan romantic tidak usah diragukan lagi, chemistry Kyung-pyo dan Se-wan yang polos dan malu-malu tapi mau sangat believable dan memang ciri khas di film-film korea.



6/45 dijamin memberikan hiburan buat penonton dari awal hingga akhir karena premisnya yang sederhana soal tiket lotre tapi dibalut satir komedi cerdas nan jenaka soal perseteruan Korut dan Korsel. Gyu-tae berhasil menampilkan kreatifitas mengolah topik perseteruan kedua negara menjadi sesuatu suguhan yang fresh dan berkesan buat penonton. Penonton akan dapat berempati terhadap situasi di Korut maupun Korsel karena sindiran dan komedi satirnya begitu mengena. Overall ini film komedi terbaik buat saya di tahun 2022 ini.



Overall : 8.5/10


(Camy Surjadi)











Subscribe to this Blog via Email :