Sutradara legendaris Park Chan Wook kembali menunjukkan kelasnya lewat film terbaru berjudul “No Other Choice”, sebuah thriller satir yang membungkus kritik sosial dan ekonomi dalam bungkus komedi gelap khasnya. Ceritanya mengikuti Man-Su (Lee Byung Hun), seorang kepala keluarga yang tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya. Tekanan ekonomi, desakan keluarga, serta ketakutan kehilangan aset membuat Man-Su perlahan kehilangan kendali. Dalam keputusasaan, ia mengambil langkah ekstrem: membunuh para pesaing yang berpotensi merebut posisinya.
Film ini tampil efisien namun kompleks. Park Chan Wook tidak bertele-tele dalam membangun ketegangan, tapi justru menaruh lapisan-lapisan makna dalam tiap adegan. Tone komedinya gelap, getir, sekaligus absurd—terutama saat Man-Su mencoba membunuh target pertamanya, Gu Bommu, di mana rangkaian peristiwa tragikomedi justru menimbulkan tawa getir. Kombinasi sound design dan dialog yang cerdas membuat sekuens ini menjadi salah satu momen paling memorable meski tak terlalu memengaruhi jalan cerita utama.
Secara visual, Park Chan Wook kembali menampilkan gaya sinematografi khasnya: transisi dissolving yang elegan, framing yang presisi, serta satu momen “magical shot” yang melibatkan bonsai dalam teknik shot-reverse shot penuh simbolisme menjelang klimaks. Adegan ini seolah mengungkap isi hati karakter tanpa sepatah dialog pun—sebuah signature Park yang sulit disaingi.
Performa Lee Byung Hun tak perlu diragukan. Ia memerankan Man-Su dengan emosi yang bergeser cepat—dari tenang, lucu, panik, hingga kembali datar—semuanya terasa natural. Namun, jangan lupakan Son Ye Jin sebagai sang istri. Karakter yang awalnya tampak polos ternyata menyimpan sisi manipulatif yang justru menjadi pemantik utama tindakan Man-Su. Chemistry dan dinamika keduanya menambah kedalaman psikologis film ini.
Diadaptasi dari novel karya Donald Westlake yang juga pernah difilmkan oleh Costa-Gavras dalam “The Ax”, versi Park Chan Wook memberikan tafsir baru. Ia tidak hanya berbicara soal “membunuh pesaing”, tetapi menyoroti keterpurukan manusia modern dalam sistem ekonomi yang menekan, serta bagaimana moral bisa terdistorsi oleh rasa takut kehilangan status. Ending-nya bahkan membuka ruang refleksi lebih luas daripada sekadar cerita kriminal.
No Other Choice adalah film yang kuat secara tema dan teknis, penuh sindiran tajam, serta relevan dengan situasi sosial saat ini. Park Chan Wook sekali lagi membuktikan bahwa ia masih “the GOAT” di ranah thriller satir.
Rating: 9/10