Wednesday, October 18, 2023

REVIEW: KILLERS OF THE FLOWER MOON





Ambisius mungkin satu kata yang mewakili setiap karya-karya dari seorang Martin Scorsese. Makin bertamahanya usia yang bisa disebut masuk usia senja rasa ambisius itu masih tak lekang oleh waktu. Durasi film terbarunya KILLER OF THE FLOWER MOON yang menyentuh 206 menit adalah durasi yang tak bisa ditawar lagi. Scorsese punya alasan kuat kenapa durasi filmnya tidak dipersingkat lagi. Mengurangi durasi akan mengkhianati esensi dari film tersebut. Lalu apakah film ini memang layak menita waktu 3,5 jam kita duduk di bioskop?


Pada pergantian abad ke-20, minyak membawa kekayaan bagi Bangsa Osage, yang dalam sekejap menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kekayaan penduduk asli Amerika ini menarik perhatian para penyelundup kulit putih, yang memanipulasi, memeras, dan mencuri uang Osage sebanyak yang mereka bisa sebelum melakukan pembunuhan. Berdasarkan kisah nyata dan diceritakan melalui romansa yang mustahil antara Ernest Burkhart (Leonardo DiCaprio) dan Mollie Kyle (Lily Gladstone). Killers of the Flower Moon adalah kisah kejahatan barat yang epik, di mana cinta sejati melintasi jalan dengan pengkhianatan yang tak terkatakan.


Lewat film berdurasi 3,5 jam ini Martin Scorsese membawa kita lebih dalam ke sudut pandang ketamakan dan keserakahan, namun juga menyelipkan romansa di tengah-tengah kebrutalan filmnya. Segala kritikan Scorsese akan film-film mainstream (baca: film-film superhero) jadi makin terasa masuk akal karena secara tidak langsung lewat film ini Scorsese bisa memberi gambaran bagaimana setiap aspek artistik dan entertaiment bisa berjalan berkesinambungan tanpa menghilangkan visi seorang sutrdara, alih-alih mengikuti template yang berulang.


Cerita sebagus apapun tentu tidak akan berjalan baik jika tidak disampaikan dengan sempurna oleh para pemainnya. Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro mampu memberikan aspek penyampaian sempurna tersebut. Leonardo DiCaprio yang memerankan Ernest Burkhart dengan segala kegamangannya dan ambiguitas moral jatuh makin dalam kubang keserakahan dan ketakaman pamannya William Hale yang manipulatif dan diperankan tidak ada yang lebih baik lagi dibandingkan dari aktor watak yang satu ini. Bisa dibilang peran Robert De Niro dalam film ini adalah salah satu yang terbaik.


Durasi 206 menit memang sedikit membutuhkan effrt lebih menonton lebih. Saya tidak kaget jika kamu sedikit harus sering menggerakan badan di 30 menit pertama akibat ngantuk karena memang salur pada 30 menit itu cukup lambat. Tapi setelah 30 menit ketika sudah masuk dalam cerita tidak ada lagi yang bisa menarik perhatian kamu selain layar bioskop. Perhatian hingga sudah mencapai konklusi atau epilog yang divisualkan dengan cara teatrikal yang membuat film ini adalah masterpiece hingga akhir dan bahkan membuat kamu sadar mengecek smartphone untuk melihat jam selama film berlangung.

8/10

Subscribe to this Blog via Email :