Wednesday, February 28, 2024

BONNIE, FILM REMAJA DENGAN BALUTAN MARTIAL ART



Bonnie, film drama laga remaja, produksi perdana dari Tawang Khan Production tayang di bioskop mulai 29 Februari 2024. Film ini berkisah tentang Bonnie (Livi Ciananta), remaja perempuan berbekal kemampuan bela diri dalam menghadapi berbagai problematika di hidupnya. Ketika persoalan besar dari masa lalunya datang menghantui, ia harus berani bersuara. Ide cerita ini berawal dari sutradara Agus H. Mawardy pada 2015 untuk membuat film bertema jagoan perempuan tapi bukan superhero. Skenario kemudian ditulisnya bersama Rita D.



Bonnie yang disutradarai oleh Agus H. Mawardy dan Marsha, serta diproduseri oleh Atmi S. dan Ali Masae ini merampungkan proses shooting selama kurang lebih satu bulan di Jakarta dan meluncurkan trailer resminya pada akhir Januari lalu dan siap dinikmati oleh penonton bioskop mulai 29 Februari 2024. “Setelah development dan persiapan yang cukup panjang, bangga dan senang sekali rasanya film Bonnie akhirnya akan berjumpa dengan penontonnya. Semoga persembahan kami ini dapat memberikan warna baru dan menambah ragam film drama laga di Indonesia yang terbilang masih cukup jarang,” tutur Ali Masae, produser.



Film Bonnie dibintangi sederet aktor, antara lain Livi Ciananta, Ariyo Wahab, Nadila Ernesta, Reza Hilman, Macho Hungan, dan Max Metino. “Awalnya saya sempat menganggap enteng proses persiapannya. Ternyata sungguh sangat berat!,” ucap Ariyo Wahab tentang mempersiapkan perannya untuk film Bonnie. “Tapi saya sangat beruntung karena tim produksi menyiapkan sebuah sistem yang sangat proper. Latihan fisik yang sangat berat dengan sistem yang sangat rapi ternyata sangat membantu dalam proses saya men-deliver karakter saya dalam film ini. Tidak hanya itu, drama yang kuat dalam film ini membuat adegan-adegan laga yang dilakukan jadi punya alasan yang kuat dalam merespon drama yang sedang terjalin,” lanjutnya. Adegan-adegan laga film Bonnie disutradarai oleh Fandy Fight dan didesain oleh All Star Team Indonesia dan melibatkan 1.200 stunt performers.



Dalam pembuatannya, film Bonnie memperkenalkan sebuah kolaborasi kerja yang berbeda, khususnya dalam penyutradaraan, di mana sutradara utama bekerja berdampingan dengan sutradara laga. “Belajar dari pengalaman bersama teman-teman stunt saat kami terlibat dalam film-film laga sebelumnya, kolaborasi ini dirasa sangat penting untuk menjaga kesinambungan dan ketepatan gambar ketika mengeksekusi adegan-adegan aksi dan drama dalam sebuah film laga,” ungkap Ical Labarani, salah satu pendiri Tawang Khan Production dan produser eksekutif film Bonnie tentang sistem penyutradaraan. “Saya berharap penonton terhibur dengan film Bonnie dan ikut tergerak, tidak hanya hanyut dalam drama yang menyentuh hati tapi juga ikut merasakan empati yang dirasakan Bonnie dan karakter-karakter di film ini saat melihat ketidakadilan dan penindasan,” lanjut Ariyo tentang harapannya akan film Bonnie.








Subscribe to this Blog via Email :