Monday, March 21, 2016

PENCARIAN GALIH DAN RATNA DIMULAI


              

              #JadiGalihdanRatna, Munculnya Gita Cinta dari SMA Ala Millennials
Layaknya romansa Romeo dan Juliet dari Inggris, Galih dan Ratna merupakan wujud penokohan sebuah cinta abadi dari sepasang kekasih, dan kisah cinta mereka akan kembali hadir di layar lebar.
Jakarta, Maret 2016. Gita Cinta dari SMA, sebuah film produksi tahun 1979 melahirkan sepasang kekasih ikonis yakni Galih dan Ratna, yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessy Gusman. Di tahun 2016 ikon Galih dan Ratna akan muncul kembali dalam remake film Gita Cinta yang akan diproduksi oleh rumah produksi East West Synergy berkolaborasi dengan Josh Pictures. Film ini nantinya akan disutradarai oleh sutradara berbakat Lucky Kuswandi yang sebelumnya telah menyutradarai film The Fox Exploits the Tiger’s Might yang masuk kompetisi Semaine de la Critique Festival Film Cannes.



“Menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk me-remake sebuah karya iconic dari generasi 80an di era Millennials ini,” Ujar Lucky. “Untuk itu kami mengajak para generasi Millennials untuk berkolaborasi ikut terlibat di film ini melalui program #JadiGalihdanRatna.”

Sendi Sugiharto yang bertindak sebagai produser film ini menambahkan program #JadiGalihdanRatna merupakan sebuah upaya menemukan bakat-bakat baru tanah air yang menjanjikan. Program ini juga merupakan sebuah cara untuk menemukan sosok yang mampu merepresentasikan tokoh Galih dan Ratna di era Millennials.



Berikut tata cara mengikuti program #JadiGalihdanRatna:

1. Berusia 15 - 23 Tahun
2. Follow akun instagram @FilmGalihdanRatna
3. Unggah foto atau video berdurasi 15 detik di instagram dengan tema ekspresi, gaya dan cara pada 4. saat ‘nembak’ atau menyatakan cinta kepada seseorang atau sebaliknya, ‘ditembak’.
5. Mention akun @FilmGalihdanRatna disertai hashtag #GalihdanRatna dan #JadiGalihdanRatna.

Peserta boleh mengirim lebih dari satu video atau foto dengan ekspresi dan gaya mereka sendiri. Peserta yang video atau fotonya unik, menarik dan juga mendapat banyak ‘like’ akan mendapat panggilan casting di Jakarta dan kota besar lainnya. Program ini dimulai 18 Maret hingga 18 April 2016 tanpa dipungut biaya apapun ?. Bagaimana ? teman-teman Gila Film ada yang tertarik untuk ikutan ?

Thursday, March 17, 2016

ADA SYIAR DALAM DRAMA KELUARGA SURGA YANG TERLUKA




Onasis Media Intertaiment (OMI), rumah produksi yang lebih dikenal memproduksi film-film televisi untuk pertama kalinya terjun memproduksi film layar lebar. Dan film layar pertama yang diberi judul "Surga Yang Terluka" film bergenre drama keluarga. Film ini sendiri membawa nama Christine Hakim, Meriza Febriani, Ade Firman Hakim sebagai pemeran utamanya.

Bagi Omi, cerita atau drama tentang keluarga selalu menarik. relasi dalam sebuah keluarga bisa menampilkan beragama cerita dari berbagai sudutu pandang. OMI melihat bahwa penting membangun pondasi nilai-nilai dalam keluarga. Memang sangat sederhana melihatnya, namun menjadi penting ketika melihat sebagai bangunan besar, yaitu kehidupan.



"Syiar itu tidak melul melalui khotbah. Film jauh berdampak menyebarkan nilai-nilai positif kepada penonton. Film ini secara sederhana ingin memperlihatkan nilai-nilai dalam keluarga yang sering terabaikan. Dan sering fatal dampaknya. Hampir masalah besar yang muncul awalnya selalu dari keluarga," jelas Christine Hakim saat hadir dalam acara syukuran akan dimulainya produksi Surga Yang Terluka.

Keterlibatan Christine Hakim dalam film "Surga Yang Terluka" tidak terlepas dari tokoh dan karakter yang ia perankan, yaitu seorang ibu dari kelas bawah yang berjuang membesarkan 3 orang anak. " Tokoh ibu ini yang sangat menarik. Boleh dibilang saya mest mengeksplorasi lagi peran-peran yang pernah saya mainkan supaya tidak stereotipe. Dan lawan main saya, anak-anak muda. Ini yang menarik," lanjut Christine Hakim.



Untuk kurs sutrdara dipercayakan kepada Amin Ishaq yang sebelumnya lebih banyak menyutrdarai sinetron. Totalitas keterlibatan sutradara  dalam menuangkan ide cerita menjadi skenario film juga mempermudah penulis skenario Henny Surya merealisasikan ide-ide produser dan Christne Hakim sendiri.



Film "Surga Yang Terluka" akan memulai produksinya minggu ketiga di bulan Mare 2016 ini. Lokasi pengambilan gambar juga dipilih tempat-tempat. menawan yang saat ini menjadi destinasi wisata., Yogyakarta dan Gunung Kidul. "Sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di Gunung Kidul. Area eksotiknya  sangat berlimpah. Ini yang mau kita juga eksplore. OMI berharap Gunung Kidul nantinya bisa menjadi tjuan wisata film setelah penonton menyaksikan Surga Yang Terluka. Titik-titik lokasi pengambilan gambar bisa dikenang seperti Bangka Belitung di film Laskar Pelangi," jelas produser Surga Yang Terluka, Faiz Alkaff.

Wednesday, March 16, 2016

5 SUTRADARA DENGAN 5 GENRE DLAM 1 GILA JIWA



Setelah menempuh perjalanan cukup panjang sejak tahn 2014, akhirnya film Gila Jiwa yang memiliki 5 plot cerita dan 5 genre berbeda, yaitu action, komedi, horor dan drama. dengan 5 sutradara yang berbeda pula yakni Julia Perez, Aming, Ade Paloh, Afgan SYahreza dan Ria Irawan. yang siap tayang pada 7 April 2016 nanti.

Dan menyambut ini, Firebird Films sebagai rumah produksi yang menaungi film secara resmi sudah merilis poster dan trailer Gila Jiwa.



"Sejalan dengan waktu, memang film Gila Jiwa mengalami beberapa perubahan. Tapi justru perubahan tersebut membuat film ini jadi lebih menarik, terutama dengan hadirnya lima genre berbeda mulai dari drama, komedi, action, horror dan musikal," ujar Faransyah Agung Jaya sebagai Eksekutif Produser.

Film ini dibintangi oleh Hery Purnomo, Jovial Da LOpez, Joshua Suherman, Shadira Marini, Bagas Aldy, Feby SYah, Nouvo Herman & Augie Herman, Nagra Pakusadewo dan didukung oleh aktor dan aktris yang tidak asing lagi seperti Tya Arifin, Dea Annisa, Fauzi Baadila, Ayushita, Aimes Saras, Mongol, Agus Kuncoro, Trio Macan, Lukman Sardi, Tio PAkusadewo, Vicky Burki, Andre Hehanusa, Ade Irawan dan masih banyak lagi.



Gila Jiwa mengangkat kisah 4 orang remaja yang terobsesi menjadi pembuat film dengan alur dan cerita yang anti-mainstream dibanding dengan film Indonesia kebanyakan. 4 orang remaja ini adalah Omo yang berobsesi menjadi aktor sekaligus produser, Alex yang ingin menjadi seorang pembuat filmhandal dengan gaya tutur cerita anti mainstream, Ruben yang memiliki obsesi kalau film harus ada kebebasan berekspresi dan primadona, sedangkan Dea terobsesi ingin menulis cerita yang selalu diawali dan diakhiri dengan Cinta.



"Gila Jiwa adalah film remaja yang unik dan berbeda dari yang lain dan kami berharap lewat film ini bisa memberi warna yang berbeda terhadap perkembangan film dalam negeri," ungkap Ria Irawan sebagai salah satu sutradara..

Gila Jiwa mulai tayang 7 April 2016 di bioskop-bioskop lokal.







FESTIVAL FILM PENDEK & TEMU KOMUNITAS DI MALANG FILM FESTIVAL 2016


 



Malang Film Festival menjadi sebuah wadah para filmmaker seluruh Indonesia untuk menempatkan karya-karya film kreatifnya. Memasuki tahun yang ke dua belas, Malang Film Festival tetap konsisten dalam menyediakan wadah untuk apresiasi film pendek pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia. Antusias para filmmaker untuk berkarya di dunia perfilman pendek setiap tahunnya. Terlihat semakin meningkat dan terbukti tahun ini mengalami peningkatan jumlah film masuk di Malang Film Festival 2016.

"aku sudah 2 tahun ikut Malang Film Festival, menurutku cukup menarik dalam hal pengadaannya, karena festival ini merupakan sebagai wadah bagi filmmaker khususnya pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan membuka pemikiran kreatif mengenai bagaimana membuat film dan menikmati film itu sendiri",Ucap Arya Artana salah satu peserta Malang Film Festival asal Bali.

Antusiasme pelajar dan mahasiswa tahun ini meningkat pesat, terbukti tahun 2015 Malang Film Festival menerima 197 film, namun pada tahun ini terkumpul sebanyak 278 film dari open karya yang dibuka sejak 1 November 2015 sampai 14 Februari 2016. “Semoga ini sebagai momentum meningkatnya film-film pelajar dan mahasiswa Indonesia.” Pertegas Afid (Direktur Malang Film Festival 2016)


Sebagai wadah apresiasi karya film pendek fiksi dan dokumenter, Malang Film Festival mengadakan roadshow di berbagai kota dengan tujuan untuk memperkenalkan sekaligus mengajak para filmmaker untuk ikut antusias dalam mengirimkan filmnya di Malang Film Festival 2016. Roadshow yang diadakan di kota Kediri, Solo, Surabaya, Bali, Malang, Blitar dan Jakarta.

Seni tidak mempunyai batas untuk berimajinasi, maka dari itu karya yang dimasukkan ke dalam Malang Film Festival baik fiksi maupun dokumenter tidak mempunyai batasan khusus. “seni itu sangat beragam, film itu sebuah medium, dan medium bisa disatukan mejadi sebuah bentuk karya yang baik, berkaryalah dengan cara yang kita percaya, dan buatlah orang lain percaya dengan cara kita berkarya.” Ucap Wilhy Bara (Programmer Kompetisi Malang Film Festival).

Malang Film Festival 2016 menyediakan ruang bagi masyarakat untuk menikmati film-film fiksi dan dokumenter pendek pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia, datanglah untuk menyaksikan hasil kreatifitas film pemuda bangsa di Malang Film Festival pada tanggal 6 hingga 9 April 2016.



Friday, March 4, 2016

MENANG DI WINTER FILM AWARDS FILM FESTIVAL, TUYUL KEMBALI TAYANG DI BIOSKOP





Berita baik datang dari salah satu film horror lokal kita yang release tahun lalu “Tuyul”. Baru saja Tuyul yang diikutkan ajang Winter Film Awards Film Festival di New York, Amerika Serikat bulan Februari 2016 yang menjadi satu-satunya wakil Asia dan yang lebih mengejutkan Tuyul berhasil mendapatkan piala Best Horror Feature dalam ajang tersebut.



Dalam acara press confrence yang langsung diadakan oleh Reene Pictures yang dihadiri oleh cast dan kru film “ Tuyul “ seperti Gandhi Fernando selalu pemeran utama dan produser film ini bersama Laura Karina, Billy Christian sang sutradara, Citra Prima dan Karina Nadila yang juga bermain dalam film “Tuyul” bagian pertama ini.



“ Nggak nyangka akan menang, makanya saya nggak berangkat e New York dan minta diwakilkan saja sama teman saya yang tinggal disana. Ternyata menang Best Movie, tau gitu saya berangkat.,” ungkap Gandhi Fernando.



Imbas baik dari dari prestasi yang diraih oleh film “Tuyul” , CGV Blitz selaku salah satu exhibitor di Indonesia ingin berpatisipasi ingin berpatisipasi dalam mengapresiasi prestasi yang telah diraih film Tuyul dan memberikan kesempatan untuk filmnya dapat ditayangkan kembali ke bioskop agar dapat di tonton kepada masyarakat yang belum sempat menonton filmnya saat tayang tahun 2015 yang lalu.

Lokasi-lokasi bioskop yang akan menanyangkan film Tuyul adalah Grand Indonesia (Jakarta), Bekasi Cyber Park (Bekasi), BEC Mall ( Bandung), Miko Mall (Bandung), Plaza Balikpapan (Balikpapan), Festive Walk (Karawang), Grage City Mall (Cirebon) dan J-Walk (Yogyakarta).



Selain Winter Film Awards di New York, Tuyul juga terseleksi dalam ajang Puerto Rico Horror Film Festval pada Oktober 2015 lalu. “Ya Oktober lalu tayang di negara Puerto Rico 2 layar dan sold out tiketnya. Mereka sangat antusias film horror dengan kultur yang berbeda. Mereka juga minta part 2 nanti ditayangkan disana”, tambah Gandhi.





Tuyul Part 2, lanjutan dai kisah pertamanya direncanakan untuk di rilis tahun 2017, tetapi sebelum merilis Part 2, rumah produksi Reene Pictures akan bekerja sama dengan Vidio.com untuk memproduksi web series kisah Tuyul dengan jumlah 10 episode. Rencana produksi adalah bulan Aprildan rilis di vidio.com pada bulan Juni 2016. Di rencanakan karakter Dinda Kanya Dewi, Gandhi Fernando dan Citra Prima kembali diangkat dalam serialnya. Kita tunggu bagaimana hasil dari web series ini.

DREAMS, FILM DEBUT FATIN SEBAGAI PEMERAN UTAMA YANG MERAMAIKAN PERFILMAN NASIONAL


Film Dreams, sebuah film keluarga yang menceritakan perjalanan panjang perjalanan film ini dimulai sejak awal tahun 2015 dan sedikit lagi akan dapat dinikmati oleh masyarakat. Alhamdulillah, film Dreams akan segera tayang serentak di bioskop pada tanggal 10 Maret 2016.

Film keluarga yang dibintangi oleh Fatin Shidqia Lubis ini merupakan film pertama Fatin sebagai pemeran utama. Selama pembuatan film ini Fatin mengaku sangat bersemangat karena ini merupakan hal baru baginya. Penggambilan gambar dilakukan di sekitar Jakarta ini, Fatin harus berhadapan dengan para aktor film lainnya seperti Mathias Muchus, Ardina Rasti, Jhody Bejo, dan Morgan Oey. Fatin mengaku, “Seperti mimpi rasanya… it’s like a dreams!” 


Sony Music Entertainment Indonesia secara khusus menyiapkan album original motion pictures soundtrack. Terdiri dari 10 lagu yang terdapat di dalam film. Dua single di antaranya lagu yang dibawakan oleh Fatin berudul “Away” dan “Percaya” menjadi trending topic di media social saat diluncurkan dan saat ini berhasil mencapai lebih dari 2 juta viewers di Youtube. Album soundtrack (OST) kini dapat dibeli secara digital dan secara fisik melalui toko online. 


Film berdurasi 96 menit yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto ini akan menggambarkan sosok Fatin dari no one to someone. “Saya yakin, film ini juga mampu menginspirasi generasi muda yang berani meraih dan mewujudkan mimpi serta cita-citanya,” ucap Guntur bersemangat. 

“Ini adalah film keluarga yang tidak hanya bercerita semangat untuk mewujudkan cita-cita, namun juga berisi persahabatan dan ikatan keluarga khususnya antara ayah dan putrinya. Selain itu kehadiran film ini dapat menjadi ‘kado’ yang dinanti untuk seluruh penggemar Fatin” ujar Widya Wardhani Ichram, Produser Film Dreams. 



~Sinopsis

FATIN, remaja muda berhijab yang mempunyai suara emas ini diam-diam ingin mengikuti sebuah kompetisi menyanyi, Indonesia Dreams, yang ternyata mendapat dukungan dari para sahabatnya. Hal itu membuatnya semangat demi impiannya menjadi seorang penyanyi yang dikenal masyarakat. Semua kejadian yang terjadi pada Fatin, ia tuangkan di dalam buku diary yang ia beri judul, “Dreams”. 

Sementara itu ayah Fatin, BAHAR (Mathias Muchus), adalah orang nomer satu yang mendukung hobi menyanyi Fatin. Namun dukungan itu kandas, ketika Bahar tahu bahwa Fatin melakukan kelalaian yang memberikan akibat, Fatin mulai melupakan kampusnya. Bahar marah besar, berkali-kali ia mengingatkan Fatin, “apa saja boleh dilakukan, asal jangan menganggu kuliah”.

Di sisi lain, KROSBOI, band rock, teman kampus Fatin, jadi ikut-ikutan bimbang akibat kejadian ini. Pasalnya, mereka adalah tim sukses yang mempunyai andil besar dalam mensukseskan Fatin. Apalagi ketika muncul hambatan dari KARINA (Ardina Rasti) pesaing Fatin, yang selalu menjatuhkan mental Fatin. Tanpa diduga, situasi ini membawa cerita kepada perkenalan karakter RAMA (Morgan Oey), blogger terkenal yang diam-diam mendukung Fatin. Fatin semakin bersemangat ketika ia melihat ada peluang untuk unjuk diri di acara kompetisi tersebut. 

Usaha maksimal dikerahkan, atas dorongan dari Rama, Kiki (Nimas Dewantary), Krosboi dan, Fatin akhirnya bangkit kembali dari keterpurukan. Lagi-lagi muncul kendala, Bahar, kejadian buruk menimpanya, masjid yang sudah dirawatnya akan dibongkar. Bahar uring-uringan dan semakin marah ketika mengetahui Fatin lebih memprioritaskan kompetisi daripada kuliah, Fatin kesal, ia kabur dari rumah. 


Apa yang akan terjadi pada Fatin? Apakah ia akan tetap mewujudkan mimpinya? Lalu bagaimana hubungan Fatin dengan Bahar? Akankah Bahar akan tetap menjadi pendukung setianya Fatin?