Tema Film Horor Supernatural memang tidak ada habisnya dan selalu jadi komoditi yang dicari oleh para adrenaline junkies. Setelah The Nun 2 yang kurang oke dari segi cerita, saat ini di bioskop sedang tayang The Exorcist: Believer, mendengar namanya kita sudah pasti dibuat penasaran apakah ini sekuel atau remake atau reboot, mengingat Hollywood punya kebiasaan untuk mendaur ulang atau melanjutkan sekuel yang tidak perlu. Film ini ternyata adalah kelanjutan sekuel dari film horor legendaris The Exorcist yang rilis 1973, disutradarai oleh David Gordon Green dan ditulis oleh Peter Sattler dan Green. The Exorcist diangkat dari novel populer bertajuk sama karya William Peter Blatty rilisan 1971. Jika diurutkan ini adalah film keenam dalam franchise The Exorcist. Film ini dibintangi oleh Ellen Burstyn yang mengulangi perannya sebagai Chris MacNeil, Leslie Odom Jr., Ann Dowd, Jennifer Nettles, Norbert Leo Butz, Lidya Jewett, dan Olivia Marcum. Jason Blum lewat Blumhouse Production yang terkenal dengan koleksi film horornya adalah sosok di balik pemilihan judul ini untuk diangkitkan dan Ini adalah judul pertama dari trilogi film baru dari franchise The Exorcist yang direncanakan untuk diproduksi.
Sejak kematian istrinya yang sedang hamil dalam gempa bumi Haiti 12 tahun lalu, Victor Fielding (pemenang Tony dan nominasi Oscar® Leslie Odom, Jr.; One Night in Miami, Hamilton) telah membesarkan putri mereka, Angela (Lidya Jewett) sendirian. Tapi ketika Angela dan temannya Katherine (pendatang baru Olivia ONeill), menghilang di hutan, hanya untuk kembali tiga hari kemudian tanpa mengingat apa yang terjadi pada mereka, hal itu memicu serangkaian peristiwa yang akan memaksa Victor untuk menghadapi titik nadir. Dalam ketakutan dan keputusasaannya, ia mencari satu-satunya orang yang masih hidup yang pernah menyaksikan hal seperti itu sebelumnya: Chris MacNeil (Ellen Burstyn), mantan aktris yang pernah mengalami posisi Victor pada 50 tahun lalu. Pertemuannya dengan Chris akan menjadi pertaruhan akankah Victor bisa mengembalikan Putrinya Angela seperti sebelumnya.
Beban berat berada di pundak produser Jason Blum (yang didapuk sebagai produser Film Horor paling prolific saat ini) dan sutradara David Gordon Green, David bukan terbilang baru karena dia pernah terlibat dlm trilogy Halloween terbaru yang cukup sukses, soal gimana caranya menghadirkan suasana horor seperti film pertama 50 tahun lalu (1973) yang mengguncang penikmat film hingga mampu menjadi fenomena pop culture dan tonggak baru perfilman horor. Untuk proyek ini sayangnya terkesan kurang all out dan tidak menampilkan inovasi baru. First act film ini berhasil menampilkan pengenalan karakter Victor dan Angela serta Chemistry ayah-anak yang tersampaikan dengan baik. Peristiwa menghilangnya Katherine (Olivia Marcum) dan Angela cukup membuat penonton merasakan kegelisahan yang sama. Memasuki Second Act barulah kita diperlihatkan fenomena double possession yang ingin diperkenalkan sebagai pembeda dari film terdahulu tapi malah bikin bingung. Green berusaha mengedepankan kengerian dan keseraman tanpa mengandalkan jump scare lewat makeup dan prostetik. Penampakan Angela dan Katherine setelah dirasuki roh jahat cukup mengerikan dan disturbing, proses transformasi mereka diperlihatkan cukup detil ditambah dengan soundtrack ikonik, Tubular Bells, yang digunakan dari film 1973. Di bagian third act atau final act untuk ritual pengusiran setan (eksorsime) menggunakan beberapa tokoh dari aliran Kristen dan katolik yang saya rasa mengaburkan konteks eksorsisme itu sendiri ditambah character development masing-masing tokoh agama sangat kurang dan kita tidak bisa percaya kalau mereka memang memiliki kemampuan itu.
Salah satu benang merah dari film pertama yaitu Chris Macneill (Ellen Burstyn) malah disia-siakan dan tidak dimanfaatkan maksimal. Perjalanan spiritual Victor seharusnya dapat digali lebih baik dan memperkaya cerita sesuai tema film ini. Penampilan Leslie Odom adalah satu-satunya hal yang positif dari film ini. Untuk sebuah sekuel Franchise Horor paling terkemuka sepanjang masa, sekuel ini kurang greget, dari segi makeup masih okay lah, Hollywood memang jagonya untuk urusan ini, tetapi dari segi cerita terasa kurang developed terutama jika ingin menitikberatkan sisi religi dan perjalanan iman sang tokoh utama Victor. Secara keseluruhan The Exorcist: Believer bisa menjadi obat rindu bagi para penggemar The Exorcist karena Green membawakan cerita yang disesuaikan dengan masa kini. Film ini terasa antiklimaks di akhir yang akan membuat penonton merasa bingung dan harus menginterpretasikan sendiri apa yang baru saja terjadi. Jujur hanya penampilan Leslie Odom dan Lidya Jewett) yang menolong film ini. Secara box office perlu dilihat apakah review negatif para kritikus akan mempengaruhi performance box office film ini mengingat orang-orang akan tetap penasaran dengan film ini. Akan tetapi butuh usaha cukup keras untuk meneruskan rencana trilogi The Exorcist yang baru ini dan masi perlu dilihat perkembangannya apakah masih diteruskan atau berakhir di film ini.
7/10