Tuesday, August 19, 2025

REVIEW FILM TINGGAL MENINGGAL: HUMOR ABSURD, SATIR, DAN SENTILAN EMOSIONAL


Tinggal Meninggal hadir sebagai debut film panjang Kristo Immanuel yang berani sekaligus unik. Dengan gaya khasnya yang nyeleneh, absurd, namun tetap menyelipkan sisi emosional, Kristo berhasil menghadirkan karya yang tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga menyentil penonton lewat pesan-pesan yang subtil.

Sejak awal, alur ceritanya sebenarnya masih bisa ditebak, tetapi Kristo pintar menjaga atensi dengan celetukan kocak, momen awkward, hingga teknik breaking the fourth wall yang memberi kesegaran tersendiri. Premisnya sendiri dibangun dengan humor getir yang terasa natural, menjadikan film ini punya warna berbeda dibanding komedi lokal kebanyakan. Salut juga untuk Imajinari yang berani mengeksekusi ide “seaneh” ini ke layar lebar—karena biasanya konsep semacam ini hanya berhenti di film pendek.

Salah satu elemen paling menonjol adalah bit jokes bernuansa agama yang meski agak riskan, justru menjadi salah satu bagian paling ngena. Di sisi lain, ada Mario “Mahi Mahi” Caesar yang tampil sebagai scene stealer lewat perannya sebagai kolega penuh curiga namun cerdik dalam rekayasa.

Meski begitu, film ini terasa masih butuh sedikit “ledakan” ekstra agar tidak tampak canggung di beberapa bagian. Namun bisa jadi rasa canggung itu memang disengaja, agar penonton ikut merasakan apa yang dialami karakter Gema. Beberapa ganjalan mungkin ada, tetapi tidak sampai mengganggu keseluruhan pengalaman menonton.

Secara keseluruhan, Tinggal Meninggal adalah tontonan segar yang patut diapresiasi karena keberaniannya. Kristo membuktikan dirinya bukan hanya sekadar komika dengan persona lucu, tetapi juga seorang storyteller yang punya visi.

Rating: 7,5/10