Wednesday, September 26, 2018

ULASAN: JOHNNY ENGLISH STRIKES AGAIN




Setelah pertama kali Johhny English hadir tahun 2003, lalu disusul sequelnya Johnny English Reborn 8 tahun kemudian (2011) dan 7 tahun berikutnya hadirlah film ketika dari Johnny English Strikes Again. Sejak film pertama kita tahu, Johnny English adalah parodi dari film-film James Bond dengan mengandalkan komedi slapstick yang didalangi aktor utamanya Rowan Atkinson yang kita kenal perannya sebagai Mr. Bean dalam serial 90-an. Meskipun dalam dua film sebelumnya tidak pernah mendapat respon positif dari kritikus, tetapi hal itu sepertinya tidak berlaku untuk penonton umum. Itu terbukti dari peraihan box office-nya yang masih menguntungkan di dua film sebelumnya.


Seperti halnya James Bond dalam setiap filmnya mempunyai Bond girl, Johnny English mempunyai Johnny Girl dalam setiap serinya. Jika pada film pertama ada Natalie Imbruglia, lalu pada film kedua ada Rosamund Pike, maka untuk film ketiga ada Olga Kurylenko yang secara kebetulan juga pernah menjadi salah Bond Girl di Quantum Of Solace (2008). Selain Johnny Girl, agen mata-mata terburuk yang dimiliki Inggris ini juga kembali didampingi oleh sidekick loyal sejak film pertama Angus Bough (Ben Miller).


Sebuah serangan siber menyebabkan seluruh identitas mata-mata aktif untuk Inggris terbongkar. Ditengah masa pensiunnya, Johnny English (Rowan Atkinson) bersama sidekicknya Angus Bough kembali dipanggil untuk menjalankan misi rahasia karena hanya ia satu-satunya mata-mata yang identitasnya belum diketahui. Johnny ditugaskan untuk menemukan dalang di balik peretasan yang dilakukan. Namun sebagai mata-mata tua yang tergolong gagap teknologi, Johnny dihadapkan dengan tantangan berupa teknologi yang lebih modern. Mau tak mau, ia harus berusaha menaklukkan tantangan supaya misinya bisa berhasil.


David Kerr sutradara yang lebih banyak berkecimpung sebelumnya untuk serial tv, melakukan debut layar lebarnya lewat Johnny English Strike Again ini tidak banyak melakukan perubahan berarti. Film ini masih setia dengan dua film sebelumnya dengan penceritaannya. Sang agen terburuk yang tiba-tiba sangat dibutuhkan, menjalani misi, lalu gagal, mendapatkan solusi dan lalu menyelesaikan misi dengan ending yang tidak perlu disebutkan. Untuk menonton film ini tidak perlu menonton dua film sebelumnya. Film yang sangat mengandalkan daya magis dari Rowan Atkinson mengocok perut penonton. Kehadiran aktor watak Emma Thompson sebagai perdana menteri dalam film cukup memberi warna tersendiri.


Seperti dua film pertamanya, komedi slapstick yang cukup kental masih menjadi kekuatan dan kelemahan sekaligus. Untuk separuh film kamu masih bisa tertawa dengan adegan-adegan komedinya, tetapi seiring berjalannya durasi film kamu akan merasa kebal dengan komedi yang ditampilkan. Hal yang memang bisa terjadi dengan film-film komedi slapstick yang durasinya lebih dari satu jam. Maka salah satu saran yang bisa saya berikan jika kamu ingin menonton film ini, turunkan selera humor cerdas kamu serendah mungkin. Tidak ada salahnya sekali-sekali untuk tidak menjadi pintar agar bisa menikmati sebuah hiburan. Dua film sebelumnya yang masih berhasil dari pemasukan menjadi bukti sahih masih banyak penonton yang masih terhibur dengan Johnny English series.

Overall 6/10

(By Zul Guci)

Subscribe to this Blog via Email :