Seperti halnya James Bond dalam setiap filmnya mempunyai Bond girl, Johnny English mempunyai Johnny Girl dalam setiap serinya. Jika pada film pertama ada Natalie Imbruglia, lalu pada film kedua ada Rosamund Pike, maka untuk film ketiga ada Olga Kurylenko yang secara kebetulan juga pernah menjadi salah Bond Girl di Quantum Of Solace (2008). Selain Johnny Girl, agen mata-mata terburuk yang dimiliki Inggris ini juga kembali didampingi oleh sidekick loyal sejak film pertama Angus Bough (Ben Miller).
David Kerr sutradara yang lebih banyak berkecimpung sebelumnya untuk serial tv, melakukan debut layar lebarnya lewat Johnny English Strike Again ini tidak banyak melakukan perubahan berarti. Film ini masih setia dengan dua film sebelumnya dengan penceritaannya. Sang agen terburuk yang tiba-tiba sangat dibutuhkan, menjalani misi, lalu gagal, mendapatkan solusi dan lalu menyelesaikan misi dengan ending yang tidak perlu disebutkan. Untuk menonton film ini tidak perlu menonton dua film sebelumnya. Film yang sangat mengandalkan daya magis dari Rowan Atkinson mengocok perut penonton. Kehadiran aktor watak Emma Thompson sebagai perdana menteri dalam film cukup memberi warna tersendiri.
Seperti dua film pertamanya, komedi slapstick yang cukup kental masih menjadi kekuatan dan kelemahan sekaligus. Untuk separuh film kamu masih bisa tertawa dengan adegan-adegan komedinya, tetapi seiring berjalannya durasi film kamu akan merasa kebal dengan komedi yang ditampilkan. Hal yang memang bisa terjadi dengan film-film komedi slapstick yang durasinya lebih dari satu jam. Maka salah satu saran yang bisa saya berikan jika kamu ingin menonton film ini, turunkan selera humor cerdas kamu serendah mungkin. Tidak ada salahnya sekali-sekali untuk tidak menjadi pintar agar bisa menikmati sebuah hiburan. Dua film sebelumnya yang masih berhasil dari pemasukan menjadi bukti sahih masih banyak penonton yang masih terhibur dengan Johnny English series.
Overall 6/10
(By Zul Guci)