Sunday, July 14, 2019

ULASAN: CRAWL




Film yang bercerita tentang petualangan manusia bertahan hidup dari bencana alam ataupun hewan predator selalu menarik karena keduanya merupakan kondisi yang sangat mungkin dialami oleh setiap individu tergantung lokasi di mana ia berada. Nah apa jadinya jika kedua aspek bahaya tersebut dipadukan menjadi satu dalam film, dalam hal ini ancaman buaya dan banjir sekaligus, hal inilah yang menjadi premis yang ingin dibawakan dalam film Crawl. 


Bergenre disaster-horror, Crawl sendiri bercerita soal seorang gadis bernama Haley Keller (Kaya Scodelario) yang berusaha mencari keberadaan ayahnya, Dave (Barry Pepper) setelah mendapat kabar dari kakak perempuannya Beth (Moryfydd Clark) bahwa ayah mereka mungkin berada dalam situasi berbahaya mengingat peringatan badai besar disertai banjir (Hurricane Level 5) sedang melanda Florida. Status evakuasi yang diumumkan pemerintah setempat membuat Haley bergegas menuju rumah masa kecil mereka tempat ayah mereka kemungkinan besar berada. Walau sudah ditetapkan larangan melintas menuju area yang akan dituju akibat kondisi badai besar yang makin memburuk, Haley tetap menerjang dengan fokus utama mencari dan menyelamatkan ayahnya. Sesampainya di rumah mereka, Haley akhirnya menemukan anjing mereka, Sugar dan ayahnya yang terluka parah di ruang bawah tanah. Bersamaan dengan itu banjir mulai memasuki rumah mereka, tetapi Haley akhirnya sadar bahwa banjir hanyalah masalah kecil dibanding dengan penemuan sekawanan buaya dari rawa yang sudah memasuki ruang bawah tanah mereka lewat gorong-gorong dan sedang mengintai mereka. Berpacu dengan waktu yang semakin terbatas, akankah Haley dan ayahnya bisa meloloskan diri dari banjir dan ancaman buaya-buaya yang kelihatannya mustahil tersebut? Film ini disutradarai oleh Alexandre Aja yang sudah dikenal lewat penyutradaraan film-film horor-thriller seperti The Hills Have Eyes (2006), Mirrors (2008), Piranha 3D (2010), dan Horns (2013). Sementara di kursi produser adalah Sam Raimi yang merilis film ini lewat Rumah Produksinya Ghost House Pictures.


Dibandingkan film-film sejenis yang mengusung bencana alam, Crawl memiliki kelebihan cerita dan kondisi yang lebih bisa diterima logika. Plotnya sederhana, peletakan adegan klimaksnya pas dan tidak berlebihan, pemakaian unsur konflik atau ancaman berlapis (banjir dan buaya) sukses membuat penonton terjaga sampai akhir film. Kekurangannya mungkin hanya pada pengembangan karakter yang kurang dan lebih berfokus kepada aksi Haley bersama ayahnya dalam upaya lolos dari maut. Untungnya suguhan aksi yang ditampilkan dalam film bisa menutupi kekurangan tersebut. Premis yang diusung Crawl memang memiliki magnet tersendiri, karena dari trailer penonton sudah diberi teaser gambaran bahaya yang dihadapi oleh tokoh protagonis sehingga membuat rasa penasaran di benak penonton. Suasana mencekam berhasil diciptakan lewat setting lokasi dan pencahayaan yang tepat. Haley sebagai tokoh protagonis senantiasa ditempatkan dalam posisi sulit dan terjebak sepanjang film namun selalu bisa menemukan solusi dengan cara yang masuk akal. Walau hampir semua sebagian besar film ini mengandalkan CGI namun situasi badai dan banjir digambarkan dengan cukup realistis, demikian pula dengan buaya yang ada dalam film ini. Adegan yang melibatkan buaya dalam film ini murni menggunakan CGI dan bukan animatronik dibantu efek praktikal dari para kru yang bertujuan agar pergerakan buaya benar-benar luwes dan menggambarkan interaksi antara para tokoh manusia dengan buaya secara utuh. Dengan mengusung gaya gore, efek luka yang dialami para pemain dalam film ini turut menambah level realisme dari film ini, seperti ketika tangan dan kaki Haley diterkam oleh buaya atau ketika Dave mengalami patah tulang demikian pula ketika para buaya menyerang polisi dan penduduk yang sedang merampok toko kelontong.



Kaya Scodelario, yang sudah kita kenal lewat trilogi The Maze Runner tampil meyakinkan sebagai Haley karakter gadis pemberani dan cekatan yang tidak mudah menyerah. Sementara Barry Pepper cenderung tampil biasa dan agak kurang dalam menciptakan chemistry antara ayah dan anak dengan Haley, hubungan antara mereka hanya ditampilkan lewat flashback dan interaksi Haley dengan kakaknya Beth. Dengan cerita yang hanya berfokus pada dua cast utama semestinya dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi karakter Haley dan Dave lebih mendalam misalnya dengan menampilkan cerita ketika mereka masih bersatu dalam satu keluarga bersama ibu mereka dan Beth ketimbang hanya menampilkan flashback dan mengandalkan penjelasan lewat dialog antara Haley dan Dave. Background Haley sebagai perenang yang ulung ditampilkan cukup baik namun seharusnya bisa lebih mengeksplor sisi lain yang menunjukkan Haley sebagai wanita mandiri dan tangguh karena ini bisa menjadi modal penting untuk memperkaya karakternya.



Alexander Aja nampaknya paham menciptakan momen-momen mencekam dan memacu adrenalin sepanjang film. Tone horor dipadukan dengan baik bersama aspek bencana dalam film. Penonton senantiasa diberi kejutan baru yang tidak berulang dalam momen-momen penting di film ini. Salah satu adegan klimaks ketika Haley berusaha melawan buaya dalam kamar mandi merupakan adegan yang paling seru dan menarik. Alexander Aja mahir membuat penonton percaya bahwa situasi yang sulit dan hampir mustahil tetap bisa diatasi oleh karakter protagonis dengan cara yang logis. Lewat film ini Alexander berupaya menampilkan dari dekat seperti apa rasanya bagi orang yang mengalami secara langsung berada dalam badai topan Hurricane Level 5 dan separah apa kerusakan yang ditimbulkan lewat perspektif Haley dan Dave. Unsur ancaman buaya hanyalah tambahan untuk membuat daya jual film ini meningkat.



Lewat film ini Alexander mengusung pesan bahwa skill bertahan hidup wajib dimiliki siapapun dan ini tercermin lewat karakter Haley sebagai wanita yang kuat, berani, dan tidak mudah menyerah serta Dave yang senantiasa mendukung Haley. Demikian pula dengan isu lingkungan seperti banjir dan badai topan yang mengajak kita untuk berempati bahwa kita wajib melindungi keluarga dan hal yang kita sayangi dengan sekuat tenaga. Film ini termasuk film yang kreatif dan seru untuk ditonton, karena memadukan dua hal yang belum pernah ada sebelumnya. Asalkan masuk akal, potensi kreatif film bergenre disaster masih sangat terbuka lebar.


Overall: 7/10
(By Camy Surjadi)


Subscribe to this Blog via Email :