Merasa tidak cocok dengan tim yang dibentuk oleh Jane Marke, Xander Cage akhirnya memutuskan membentuk bekerjasama dengan tiga orang agen yang terdiri dari Adele Wolff (Ruby Rose), Nicks (Kris Wu) dan Tennyson (Rory McCann) dalam misi mencari keempat targetnya dan membangun senjata bernama Pandora’s box. Terasa familiar dengan konsep perekrutan timnya dibentuk Xander Cage seperti yang dilakukan oleh Dominic Toretto diseri Fast and Furious ?. Jika iya berarti saya tidak sendiri.
Apa yang ditawarkan oleh seri ketiga film ini ?. Jika kamu mengharapkan kembalinya Vin Diesel akan mengembalikan formulanya seperti film pertama maka kamu salah besar. Segala sesuatu dalam film ini terlalu berlebihan. Action demi action yang tidak habis-habisnya. Jika di film pertama kita masih merasa elemen spionase, jangan harap akan merasakan hal itu di film ketiga ini. Semua itu diperburuk dengan plot cerita yang membuat film keduanya terasa lebih baik. Kehadiran pemain-pemain asal Asia diseri ini seperti hanya hanya untuk mendompleng nilai komersilnya saat tayang di negara-negara bagian asia.
Return Of Xander Cage sebuah film action tanpa isi yang memang diasukan dalam kategori menghibur. DJ Caruso, sutradara yang kita kenal lewat Distrubia dan Eagle Eye seakan masih belum bisa bangkit setelah gagal dalam beberapa film terkahirnya. Apa yang dihadirkan dalam Return Of Xander Cage seperti hanya batu loncatan. Pastikan tidak memasang ekspetasi apa-apa pada film ini ketika ingin menontonnya. Jika kamu butuh hiburan tanpa harus melibatkan otak untuk bekerja banyak, film ini adalah film yang tepat.