Film dokumenter tentang salah satu seniman Penduduk Asli Australia yang paling terkenal,GURRUMUL, juga akan ditampilkan pada festival tahun ini. Sutradara dan penulis film dokumenter tersebut, Paul Damien Williams, akan menghadiri festival dan menyapa penggemar film di Jakarta dan Mataram dengan dukungan dari mitra berkelanjutan festival ini, Qantas.
Judul-judul film Australia lainnya yang akan diputar termasuk drama keluarga Storm Boy, filmthriller fiksi ilmiah alien Occupation, dan film fitur dokumenter tentang paduan suara perempuan Penduduk Asli Australia The Song Keepers. Kembali tayang karena permintaan khalayak ramai, susunan film pada festival kali ini juga mencakup karya alumni Australia asal Indonesia, termasuk karya film klasik modern Ada Apa Dengan Cinta? dan Ada Apa Dengan Cinta 2 dari produser Mira Lesmana, yang juga merupakan Sahabat FSAI tahun ini.
Penonton juga berkesempatan untuk menonton film pemenang penghargaan karya Kamila Andini,The Seen and Unseen.“Warga Australia dan Indonesia berbagi kecintaan terhadap karya visual, terutama film,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Mr Gary Quinlan.
“Film adalah salah satu media terbaik untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih besar tentang negara dan budaya lain. Festival Sinema Australia Indonesia 2019 menawarkan jendela unik ke Australia kontemporer". FSAI 2019 didukung oleh Australia now ASEAN, sebuah inisiatif Pemerintah Australia untuk merayakan inovasi, kreativitas, dan gaya hidup Australia di Asia Tenggara sepanjang 2019. Tiket untuk semua pemutaran film tersedia secara gratis di fsai2019.eventbrite.com.