Sunday, October 5, 2025

REVIEW FILM GOOD BOY, HOROR DARI SUDUT PANDANG SEEKOR ANJING YANG NGGAK BIASA!

 

Premis Unik dan Eksperimen Berani

“Yak, sodara-sodara…” — begitu kira-kira reaksi banyak penonton ketika tahu GOOD BOY menampilkan kisah horor dari sudut pandang seekor anjing!
Film debut dari Ben Leonberg ini awalnya viral sebelum rilis karena konsepnya yang terdengar aneh tapi menarik: horor yang dilihat langsung dari mata seekor hewan peliharaan. Dan ternyata, hasil akhirnya benar-benar segar sekaligus menyeramkan dengan cara yang berbeda dari film horor kebanyakan.

Ceritanya berpusat pada Indy, seekor anjing yang diwariskan turun-temurun di satu keluarga. Saat tiba di pemilik barunya, Indy diajak ke sebuah pondok terpencil yang belakangan diketahui ternyata “berpenghuni” sesuatu yang misterius. Dari sinilah ketegangan dimulai — dan kita, sebagai penonton, melihat semuanya lewat mata si Indy.

POV yang Bikin Tegang dan Menegangkan

Eksperimen paling menonjol dari GOOD BOY adalah cara sutradaranya mempertahankan POV (point of view) si anjing sepanjang film. Kamera diletakkan selevel dengan tinggi badan Indy, menghadirkan pengalaman visual yang sempit, terbatas, dan terkadang menyesakkan.
Efek claustrophobic ini justru jadi keunggulan utama film — membuat penonton merasa ikut “terjebak” dalam situasi yang sama dengan sang anjing.

Pendekatan ini juga menciptakan sensasi imersif yang jarang ditemukan di film horor lain. Penonton dibuat gelisah bukan hanya karena ancaman entitas misterius, tapi juga karena rasa khawatir terhadap keselamatan si Indy yang polos dan tak berdaya. It’s both scary and emotional.

Sound Design yang Efektif

Selain aspek visual, GOOD BOY juga menunjukkan perhatian besar pada sound design.
Setiap suara kecil — langkah kaki, gesekan pintu, desir angin — diperkuat sedemikian rupa hingga membangkitkan ketegangan dan menstimulasi pendengaran penonton.
Pendekatan ini membuat kita seolah benar-benar punya kepekaan seperti seekor anjing, yang dikenal mampu menangkap suara dengan frekuensi lebih tinggi dari manusia.

Menonton film ini di bioskop dengan sistem suara yang bagus jelas akan meningkatkan pengalaman secara signifikan. Setiap bisikan dan bunyi samar terasa lebih hidup dan bikin merinding.


Horor dengan Makna yang Dalam

Meski tetap menyediakan beberapa jumpscare yang efektif, GOOD BOY bukan sekadar tontonan pengaget.
Film ini menyimpan makna mendalam tentang keberlanjutan hidup, loyalitas, dan hubungan antara manusia dan hewan.
Melihat cerita dari kacamata anjing membuat pesan moralnya terasa lebih kuat dan menyentuh — seolah kita diajak memahami dunia dari perspektif yang selama ini kita abaikan.

Ben Leonberg berhasil memadukan rasa takut dan empati dalam satu pengalaman yang tidak biasa.
Setelah menonton, bukan cuma rasa tegang yang tersisa, tapi juga perenungan.

Kesimpulan

GOOD BOY adalah salah satu kejutan paling menyenangkan dari deretan film horor tahun ini.
Eksperimen visualnya berani, teknisnya matang, dan pesannya menyentuh.
Film ini menegaskan bahwa horor nggak selalu harus datang dari darah dan monster, tapi juga bisa dari cara pandang baru terhadap sesuatu yang sederhana — seekor anjing dan dunia di sekitarnya.

GOOD BOY akan dirilis secara reguler mulai tanggal 8 Oktober 2025 secara terbatas.
Kalau kamu penggemar horor yang mencari sesuatu yang beda, film ini wajib banget masuk daftar tontonmu.
Dan ingat: tonton di bioskop dengan sound system yang bagus biar pengalaman imersifnya maksimal.

Rating: 9/10

Subscribe to this Blog via Email :