Showing posts with label Salma Hayek. Show all posts
Showing posts with label Salma Hayek. Show all posts

Friday, December 23, 2022

ULASAN: PUSS IN THE BOOTS 'THE LAST WISH'



Universe negeri dongeng Far-Far Away belum selesai. Meskipun cukup berjarak cukup lama yaitu 11 tahun dari film pertama, film sequel dari spin-off Shrek ini menjadi salah satu yang dinantikan di penghujung tahun ini. Terlebih memang di tahun ini, terutama untuk penonton Indonesia tidak banyak film animasi yang terlalu spesial tahun ini. Beberapa bahkan tidak bisa kita tonton di bioskop seperti Lightyear dan Strange World. Push in the Boots: The Last Wish mejanjikan sesuatu yang berbeda, selain memberikan rasa nostalgia pada penggemar origin filmnya, sequel ini juga memberikan nuansa baru pada visual yang belum ada di fim-film franchise Shrek sebelumnya.

Melanjutkan setelah kejadian film pertama, Puss in Boots (Antonio Banderas) melanjutkan petualangan solo dan liarnya yang sering berhadapan dengan maut. Sudah berkali-kali menantang bahaya Puss akhirnya harus menghadapai fakta bahwa dari sembilan nyawanya, kini hanya tersisa satu. Di tengah-tengah kekhawatiran itu, Puss juga harus melarikan diri dari seekor serigala yang dipanggil Wolf/Death (Wagner Moura) yang mengejarnya. Puss akhirnya memutuskan pensiun dan hidup sebagai kucing rumahan. Namun, saat mengetahui adanya Bintang Jatuh di dalam hutan angker yang bisa mengabulkan semua keinginan, Puss, dibantu secara bersyarat oleh Kitty Softpaws (Salma Hayek) dan Perrito (Harvey Guillen), mereka bertiga berusaha mencari bintang itu untuk meminta seluruh nyawanya yang telah hilang dikembalikan. Namun semua itu tentu tidak mudah. Tidak hanya mereka bertiga yang mengincar 'bintang jatuh' tersebut.


Layaknya seperti film-film franchise Shrek sebelumnya, sequel Puss in the Boots pun meiliki plot cerita yang mudah diikuti. Namun untuk sequel ini sendiri Paul Fisher dan Tommy Swerdlow yang menulis naskahnya menyelipkan unsur drama yang cukup kuat pada plot cerita. Tidak sekadar komikal dan komedi sepanjang film seperti yang pertama yang membuatnya cepat terlupakan. Unsur drama pada sequel ini terbaik setelah film Shrek kedua dari keseluruhan franchise Shrek. Yang menjadi daya lebih bagaimana Paul dan Tommy bisa membagi beberapa  porsi pendalaman karakter selain Puss yang kehilangan rasa percaya dirinya. Porsi keluarga Goldilocks dan Tiga Beruang dengan aksen britishnya salah satu yang menarik perhatian dalam film ini. Dan drama yang cukup kuat itu dikombinasikan dengan keseruan petualangan pencarian bintang jatuh itu sendiri dengan sebuah final act yang mengingatkan dengan sequence final act The Good, The Bad & The Ugly. 


Selain plot cerita, visual animasi Puss in the Boots: The Last Wish juga berbeda dengan franchise Shrek lainnya. Konsep animasi yang terinspirasi dari Spider-Man: Into the Spider-Verse yang sudah diaplikasikan oleh Dreamworks dan berhasil lewat The Bad Guys (2022) kembali dicoba pada sequel ini. Dan lagi-lagi berhasil. Memberi kesan uni pada saat menonton seperti membaca buku dongeng yang bergerak.


Berbeda dengan animasi-animasi Disney beberapa tahun terakhir yang terlalu memaksakan menyelipkan pesan-pesan tertentu yang tidak terlalu berpengaruh pada isi cerita, Dreamworks masih konsisten dan fokus dengan menyajikan animasi yang menghibur dan kuat secara cerita. Setidaknya itu berhasil pada dua film terakhir mereka yang setiap menyebutkan judul kita akan mengingat isi ceritanya, alih-alih meributkan isu atau pesan yang tidak punya kolerasi pada isi cerita seperti bebebrapa film animasi Disney terakhir.

Overall: 9/10

Tuesday, August 3, 2021

ULASAN: HITMAN'S WIFE'S BODYGUARD





Setelah musim panas tahun 2020 yang sepi dari film-film box office akibat pandemik, tahun ini film-film box office perlahan mulai mengisi. Kehadiran Hitman’s Wife’s Boyguard yang merupakan sekuel Hitman’s Bodyguard (2017) merupakan angin segar yang mengobati kerinduan penonton akan gaya komedi khas Ryan Reynolds sekalian pemanasan sebelum film Free Guy Agustus nanti. Film ini kembali disutradarai oleh Patrick Hughes dengan screenplay oleh Tom O’Connor, Brandon Murphy, dan Philip Murphy. Nama- nama beken seperti Antonio Banderas, Frank Grillo, dan Morgan Freeman turut meramaikan jajaran cast kali yang tentu bikin kita makin penasaran bakal seperti apa aksi mereka di film ini. Film ini dirilis 16 Juni 2021 yang lalu di US oleh Lionsgate dan tadinya akan segera dirilis di Indonesia namun akibat kurva penderita COVID-19 kembali tinggi semua bioskop harus ditutup kembali, sepertinya akan lama sampai kita bisa menyaksikan kembali di bioskop, Sebagai Informasi film ini menjajaki puncak box office di US dengan meraih 11.6 juta USD di minggu pertamanya dan menggeser A Quiet Place Part II.



Pasangan aneh sekaligus mematikan di dunia pengawal Michael Bryce (Ryan Reynolds) dan pembunuh bayaran Darius Kincaid (Samuel L. Jackson) kembali ke misi lain yang mengancam jiwa. Bryce harus melindungi istri Darius, penipu internasional terkenal Sonia Kincaid (Salma Hayek), dalam usahanya menyelamatkan Darius. Ketiganya tanpa disangka masuk dalam plot global yang melibatkan rencana jahat seorang maniak Aristotle (Antonio Banderas). Walaupun lisensi sebagai pengawalnya masih di-suspend dan berada dalam pengawasan, Michael tetap dipaksa untuk terlibat oleh Sonia dan Darius, Michael pun harus kembali mempertaruhkan nyawanya meskipun ia telah sedang berada dalam liburan akibat berbagai masalah dan tekanan yang sudah dilaluinya.



Selama 116 menit durasi film ini, perasaan fun, happy, dan seru menjadi satu. Paduan aksi dan komedi dalam film ini terasa pas dan sangat menghibur. Di cerita ini peran dominan dipegang oleh karakter Michael dan Sonia, sementara Darius lebih santai namun tetap mendukung jalannya cerita keseluruhan. Tambahan karakter Bobby O’ Neill (Frank Grillo) dan Karakter kejutan yang diperankan Morgan Freeman menambah semarak film ini. Tetap ada konflik dalam film kedua ini namun terasa kurang ‘believeable’ bila dibandingkan dengan film pertamanya karena di kisah kali ini diceritakan ada seorang teroris biliuner Aristotle Papadopoulos (Antonio Banderas) yang ingin mengacak-acak Uni Eropa akibat Negara Yunani dikenai sanksi ekonomi . Lalu film ini juga memiliki subplot Sonia yang ingin sekali memiliki anak karena itu ia ingin menyelamatkan Darius yang sebetulnya tidak terlalu signifikan dan dapat digantikan dengan cerita lain. Kita tahu dari awal film ini tidak perlu ditanggapi dengan serius karena 70% isinya komedi, 30% aksi yang berisikan kejar-kejaran, tembak-menembak, dan ledakan di negara-negara Eropa seperti Kroasia, Italia, Inggris, dan Slovenia. Cukup nikmati saja kegilaan ketiga karakter ini dalam menyelesaikan misinya menghentikan Aristotle





Cast kejutan yang juga membawa twist dalam cerita, penggunaan Morgan Freeman cukup tepat mengingat dia aktor watak yang tidak diragukan. Frank Grillo agak underused dan cenderung tampil sebagai stereotipe karakter polisi yang klise. Demikian pula untuk Antonio Banderas yang kurang memiliki kharisma sebagai karakter antagonis sehingga cenderung mudah dilupakan, karakternya nampak tidak memiliki yang terlibat semuanya adalah aktor yang berpengalaman, Salma hayek, Ryan Reynolds, dan Samuel L. Jackson mampu menampilkan chemistry yang baik sebagai trio karakter yang gila dan tak takut mati. Morgan Freeman hadir sebagai karakter kedalaman emosi dan identitas yang kurang solid. Sinematografi film ini cukup baik dan ingin membawa penonton ke negara-negara di Eropa dari petualangan ketiga karakter utama sepanjang film. Efek ledakan dan pembunuhan terlihat berlebihan namun ini karena tone film ini yang lebih ke black comedy.



Hitman’s Wife’s Bodyguard benar-benar film yang menghibur di kala pandemi, membuat kita lupa sejenak kesulitan dan suasana pandemi di dunia nyata. Ceritanya memang sengaja dibuat nyeleneh khas gaya Ryan Reynolds dengan tujuan menghibur penonton. Film ini mencoba menyindir film-film bertema spionase yang ada dengan gaya komedi yang bertujuan untuk tidak membuat penonton bosan dengan plot yang klise. Humor-humor sarkastik dan vulgar memang sengaja ditampilkan sebagai ciri identitas film ini yang cukup melekat dan dinantikan oleh penonton. Jika anda suka dengan film yang pertama maka sekuelnya ini tidak boleh dilewatkan.