Dua aktor muda berbakat, Gandhi Fernando dan Dianda Sabrina, dipertemukan dalam drama romantis terbaru berjudul I Love You My Teacher. Serial ini digarap oleh Creator Media dan Kuro Films, tayang eksklusif di My Telkomsel mulai 7 November 2025. Dengan durasi satu menit per episode dan total 20 episode, serial ini menjadi gebrakan baru di dunia konten digital Indonesia. Mengusung format vertikal yang mirip dengan video di media sosial seperti TikTok atau Instagram Reels, serial ini dirancang agar mudah dinikmati lewat layar ponsel, menghadirkan kisah emosional dan dekat dengan realita.
Format vertikal yang masih tergolong baru di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi. Gandhi Fernando, yang juga terlibat dalam proses kreatif, menyebut bahwa membuat cerita berdurasi pendek namun tetap menarik membutuhkan strategi khusus. Setiap episode harus memiliki clickbait atau cliffhanger agar penonton terus mengikuti jalan cerita. Bersama sutradara Joel, Gandhi berupaya membuat penonton “hook” sejak episode awal karena durasi singkat membuat perhatian penonton sangat terbatas. Serial ini bukan sekadar kisah cinta antara guru dan murid, tetapi juga mencerminkan pergeseran cara masyarakat menikmati drama di era digital, di mana durasi singkat tetap bisa menyampaikan emosi dan kedalaman cerita.
Dalam I Love You My Teacher, Gandhi berperan sebagai Malik, seorang guru pengganti yang tanpa sengaja menjalin hubungan dengan Ana (Dianda Sabrina), muridnya sendiri. Hubungan mereka berkembang menjadi kisah rumit antara cinta, batas moral, dan perasaan bersalah. Dianda menilai cerita ini tidak hanya tentang romansa, tetapi juga tentang timing, boundaries, dan pemahaman emosional. Bagi Dianda, ini merupakan pengalaman pertamanya bermain di drama vertikal. Awalnya ia diajak Gandhi untuk membuat konten TikTok, namun proyek tersebut berkembang menjadi serial OTT berdurasi pendek yang disyuting kurang dari seminggu namun tetap padat secara emosional.
Proyek ini ternyata berawal dari ide iseng Gandhi yang kemudian berkembang menjadi karya serius. Ia menyadari potensi besar format vertikal dalam industri hiburan karena cocok dengan gaya konsumsi cepat generasi digital masa kini. Baik Gandhi maupun Dianda mengaku memiliki kepribadian berbeda dengan karakter mereka, namun chemistry kuat terbangun selama proses reading dan syuting. Melalui serial ini, keduanya tidak hanya menantang diri dalam format baru, tetapi juga menjadi bagian dari eksperimen kreatif dalam dunia drama digital Indonesia yang semakin dinamis.
.jpeg)
















