Saturday, April 6, 2024

DUA HATI BIRU MERAMAIKAN MOMEN FIM LEBARAN




Film "DUA HATI BIRU" meraih sambutan hangat dari masyarakat setelah meluncurkan trailer dan poster resminya. Pada 4 April 2024, Gala Premiere di Epicentrum XXI menjadi sorotan dengan kehadiran para produser, sutradara, penulis, dan pemeran film tersebut. Chand Parwez Servia, produser film, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme yang besar dari masyarakat terhadap kelanjutan kisah "Dua Garis Biru", sambil berharap film ini menjadi wadah refleksi dan diskusi hangat, terutama saat momen libur Lebaran.

"DUA HATI BIRU" merupakan kelanjutan kisah keluarga kecil Bima, Dara, dan Adam, yang akan mengeksplorasi berbagai tantangan dan lika-liku kehidupan berkeluarga. Produser dan sutradara, Gina S. Noer dan Dinna Jasanti, berharap film ini dapat menjadi ruang bagi banyak cerita yang membawa harapan dan mempererat hubungan keluarga. Mereka menekankan bahwa proses produksi film ini didasarkan pada kerja kolaboratif yang kuat, menghasilkan kisah keluarga yang hangat dan mengharukan.

Pemeran utama, Angga Yunanda, Nurra Datau, dan Farrell Rafisqy, akan membawa penonton ke dalam intimnya hubungan keluarga, sementara Keanu Angelo, yang memerankan sahabat Bima dan Dara, memberikan sentuhan entertaining dengan perannya yang menggambarkan pentingnya komunikasi dalam keluarga. "DUA HATI BIRU" dijadwalkan rilis pada 17 April 2024 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, dan akan melakukan tur promosi selama periode libur Lebaran, memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menikmati film ini sambil merayakan semangat kebersamaan keluarga.

Thursday, April 4, 2024

SIKSA KUBUR, FILM HORRO TERBARU JOKO ANWAR YANG SIAP MERAMAMIKAN MOMEN LEBARAN 2024

                 

Film persembahan rumah produksi Come and See Pictures dari sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan, “Siksa Kubur” akan menghangatkan keluarga Indonesia di bioskop mulai 11 April 2024, tepat di momen Lebaran. Bukan sekadar horor biasa, “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga.

Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. 


Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Niniek L Karim, Jajang C. Noer, Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, Tony Merle, Mian Tiara, Henry Manampiring, Widuri Puteri dan Muzakki Ramdhan.


“Siksa Kubur” tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor yang akan membuat kita mengingat dosa dan berzikir di bioskop tapi secara mendalam juga berbicara tentang apa yang sudah diperbuat di dalam hidup dan mempertanyakan diri sendiri tentang apa yang salah. Dengan cerita luar biasa yang berfokus pada karakter dan ceritanya, membuat “Siksa Kubur” sebagai film horor yang merasuk jiwa dan menjadi pengingat pentingnya hadir untuk anggota keluarga.


“Dengan tayangnya film “Siksa Kubur” di momen lebaran, semoga bisa memberikan bahan renungan bagi kita semua. Selama ini mungkin saja kita menormalisasi dosa, dengan menonton “Siksa Kubur” kita diajak untuk me-reset lagi. Mempertanyakan kembali, apakah benar kita beragama dan percaya dengan Tuhan, kalau masih menormalisasi dosa. Mari tanyakan pada diri kita masing-masing,” kata sutradara “Siksa Kubur” Joko Anwar.


“Selama ramadan, kita menahan hawa nafsu dan memerangi segala sesuatu yang membuat kita berdosa. Di hari kemenangan, mungkin kita lupa terhadap itu. Jadi “Siksa Kubur berupaya untuk mengingatkan kembali,” tambah Joko. Lewat konsep penceritaan yang tidak menggurui, “Siksa Kubur” juga bisa mengajak penonton setelahnya untuk berdiskusi dan ngobrol bersama keluarga. Nilai universalitas yang ada di film juga membuat “Siksa Kubur” pun bisa dinikmati oleh seluruh kalangan penonton.


Pemeran Adil, Reza Rahadian, mengatakan alih-alih menjustifikasi penonton, cara bertutur film “Siksa Kubur” justru mengajak penonton untuk bertanya terhadap diri sendiri. Ia berharap setelah menonton “Siksa Kubur” para penonton juga bisa berefleksi bersama keluarga mereka. “Film ini juga berbicara tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti. Ketika ditonton bersama keluarga saat lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif bukan saja secara personal tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orangtua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Jadi ini menjadi refleksi bagi bersama untuk keluarga,” kata Reza Rahadian.

“Siksa Kubur” tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada lebaran tahun ini, mulai 11 April 2024.



Saturday, March 23, 2024

KELUAR MAIN 1994, FILM KOMIKA DARI ARIEF BRATA DENGAN LATAR BELAKANG MAKASSAR YANG KENTAL


Film asli dari Makassar, "Keluar Main 1994", menggelar acara Pemutaran Perdana di Jakarta yang dihadiri oleh para pemain utama dan kru film. Mereka yang hadir antara lain, Arif Brata (pemeran Ibo), Arie Kriting (pemeran Kaka Frengky), Alisa Safitri (pemeran Vivi), Andi Jerni (pemeran Hanih), serta kru film seperti Liani Kawati (Produser, Eksekutif Produser), dan Mohammed Sabeq (Penulis Skenario, Casting Director & Asisten Sutradara). Usai Pemutaran Perdana bersama dengan media, para pemain dan kru terlihat antusias tak sabar menunggu penayangan film ini secara resmi di bioskop pada 28 Maret mendatang. 

Bukan sekadar menyoroti karya dari Makassar, namun film ini juga membawa suasana nostalgia yang kuat dari era 90-an, serta mengingatkan akan keseruan gelaran Piala Dunia yang diadakan pada 1994 silam. Seperti yang diungkapkan dua pemain di film ini, Arie Kriting. "Tahun 1994 itu pertama kalinya saya nonton Piala Dunia. Waktu itu masih sempat lihat dua pertandingan terakhir sang legenda Maradona. Di Indonesia sepak bola menjadi semakin populer dan penggemarnya di mana-mana. Film ini pun menggambarkan moment di masa itu. Di mana euphoria terhadap sepak bola mencapai puncaknya. Semoga dengan menonton film ini, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang pada masa itu.," ungkapnya.

Melengkapi sensasi nostalgia, bumbu drama keluarga di film ini pun menjadi poin yang tak kalah penting bagi penonton. Yaitu tentang anak yang berusaha untuk mengejar cita-citanya sebagai pemain sepak bola, meski tak direstui orangtuanya. Arif Brata, sebagai pemeran utama di film ini pun memberikan pandangannya mengenai perselisihan yang kerap terjadi antara orangtua. dan anak tentang dukungan meraih cita-cita yang bukan di bidang akademik. "Masa sekolah sangat menentukan tujuan hidup seorang anak, dan dukungan orangtua sangat penting untuk membersamai proses itu. Syukurlah di titik ini semua orang tercinta Brata mendukung Brata yang bekerja di dunia entertainment. Dan Brata pun akan melakukan hal yang sama untuk anak Brata, karena semua bakat, tidak hanya akademik, sama bernilai dan berharganya. Semoga dari Ibo, penonton bisa belajar tentang bagaimana menyelaraskan antara harapan orangtua dan cita-cita anak," ujarnya.

Bagi yang ingin menyaksikan film "Keluar Main 1994", film ini akan resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 28 Maret 2024. Film ini dapat menjadi pilihan hiburan yang tepat untuk ngabuburit sebelum berbuka puasa, yang akan menghibur dan menghadirkan tawa bagi para penontonnya. Film yang disutradarai oleh Ihdar Nur ini mengangkat tema penting mengenai dilema antara minat bakat anak dengan harapan orang tua terhadap masa depan mereka. Kisah Ibo, seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, namun harus berjuang melawan tekanan orang tua yang menginginkannya fokus pada pendidikan, akan mengundang penonton untuk merenung dan berempati.

Wednesday, February 28, 2024

BONNIE, FILM REMAJA DENGAN BALUTAN MARTIAL ART



Bonnie, film drama laga remaja, produksi perdana dari Tawang Khan Production tayang di bioskop mulai 29 Februari 2024. Film ini berkisah tentang Bonnie (Livi Ciananta), remaja perempuan berbekal kemampuan bela diri dalam menghadapi berbagai problematika di hidupnya. Ketika persoalan besar dari masa lalunya datang menghantui, ia harus berani bersuara. Ide cerita ini berawal dari sutradara Agus H. Mawardy pada 2015 untuk membuat film bertema jagoan perempuan tapi bukan superhero. Skenario kemudian ditulisnya bersama Rita D.



Bonnie yang disutradarai oleh Agus H. Mawardy dan Marsha, serta diproduseri oleh Atmi S. dan Ali Masae ini merampungkan proses shooting selama kurang lebih satu bulan di Jakarta dan meluncurkan trailer resminya pada akhir Januari lalu dan siap dinikmati oleh penonton bioskop mulai 29 Februari 2024. “Setelah development dan persiapan yang cukup panjang, bangga dan senang sekali rasanya film Bonnie akhirnya akan berjumpa dengan penontonnya. Semoga persembahan kami ini dapat memberikan warna baru dan menambah ragam film drama laga di Indonesia yang terbilang masih cukup jarang,” tutur Ali Masae, produser.



Film Bonnie dibintangi sederet aktor, antara lain Livi Ciananta, Ariyo Wahab, Nadila Ernesta, Reza Hilman, Macho Hungan, dan Max Metino. “Awalnya saya sempat menganggap enteng proses persiapannya. Ternyata sungguh sangat berat!,” ucap Ariyo Wahab tentang mempersiapkan perannya untuk film Bonnie. “Tapi saya sangat beruntung karena tim produksi menyiapkan sebuah sistem yang sangat proper. Latihan fisik yang sangat berat dengan sistem yang sangat rapi ternyata sangat membantu dalam proses saya men-deliver karakter saya dalam film ini. Tidak hanya itu, drama yang kuat dalam film ini membuat adegan-adegan laga yang dilakukan jadi punya alasan yang kuat dalam merespon drama yang sedang terjalin,” lanjutnya. Adegan-adegan laga film Bonnie disutradarai oleh Fandy Fight dan didesain oleh All Star Team Indonesia dan melibatkan 1.200 stunt performers.



Dalam pembuatannya, film Bonnie memperkenalkan sebuah kolaborasi kerja yang berbeda, khususnya dalam penyutradaraan, di mana sutradara utama bekerja berdampingan dengan sutradara laga. “Belajar dari pengalaman bersama teman-teman stunt saat kami terlibat dalam film-film laga sebelumnya, kolaborasi ini dirasa sangat penting untuk menjaga kesinambungan dan ketepatan gambar ketika mengeksekusi adegan-adegan aksi dan drama dalam sebuah film laga,” ungkap Ical Labarani, salah satu pendiri Tawang Khan Production dan produser eksekutif film Bonnie tentang sistem penyutradaraan. “Saya berharap penonton terhibur dengan film Bonnie dan ikut tergerak, tidak hanya hanyut dalam drama yang menyentuh hati tapi juga ikut merasakan empati yang dirasakan Bonnie dan karakter-karakter di film ini saat melihat ketidakadilan dan penindasan,” lanjut Ariyo tentang harapannya akan film Bonnie.








PASAR SETAN, BUKAN LAGI MITOS NAMUN INSPIRASI DARI KISAH NYATA



Film horor terbaru persembahan IDN Pictures “Pasar Setan” yang diproduseri Susanti Dewi dan disutradarai Wisnu Surya Pratama, siap meneror di bioskop pada tanggal sakral tahun kabisat, 29 Februari 2024, di bioskop. Sebagai film horor ketiga dari IDN Pictures setelah kesuksesan "Inang" dan "Qorin", "Pasar Setan" juga menandai debut penyutradaraan Wisnu dalam film panjang.



Tamara dan tim vlogger-nya memutuskan untuk menjelajahi Pasar Setan, hutan terlarang yang telah menjadi legenda urban dan kisah horor lokal. Namun, ketika mereka mendalami lebih dalam ke dalam Pasar Setan, mereka menghadapi berbagai kengerian, di antaranya adalah sulitnya keluar dari tempat itu, serta ancaman dari Nyi Salimah. Pertanyaannya, siapakah yang akan selamat keluar dari Pasar Setan, dan siapakah yang akan terperangkap di sana selamanya?



"Pasar Setan" menampilkan Audi Marissa dalam peran comebacknya setelah enam tahun absen dari layar lebar, juga merupakan debutnya dalam genre horor. Selain Audi, film ini juga diperkuat oleh Roy Sungkono, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Pangeran Lantang, Shindy Huang, Agni Pratistha, Epy Kusnandar, Fangtatis, dan Fajar Gomez. Selain itu, film ini juga menandai comeback Agni Pratistha di layar lebar. Di dalamnya, pasangan suami-istri Roy Sungkono dan Michelle Tahalea bermain bersama untuk pertama kalinya, dengan karakter yang berlawanan.



Audi Marissa, yang memerankan karakter Tamara, juga menambahkan bahwa salah satu alasan ia tertarik untuk bergabung dalam proyek ini adalah karena keunikan ceritanya, yang terinspirasi oleh kisah nyata tentang mitos yang telah menjadi legenda di kalangan pendaki gunung, serta isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. "Cerita dari film 'Pasar Setan' sangat menarik karena mengangkat kisah yang jarang dieksplorasi dalam film, dan disajikan dengan cara yang segar dan berbeda. Selain aspek horor, film ini juga membahas isu-isu sosial yang penting," kata Audi Marissa.










Friday, February 16, 2024

PEMANDI JENAZAH, HORROR SELANJUTNYA KOLABORASI HADRAH DAENG RATU DAN LELE LAILA YANG TEMBUS EJUTA PENONTON?



Film horor yang paling dinanti tahun ini, "Pemandi Jenazah", telah menggelar Gala Premiere di XXI Epicentrum, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para pemain film, sutradara, produser, dan tamu undangan lainnya, termasuk deretan selebriti ternama. Dekorasi menyeramkan menghiasi seluruh area bioskop, menciptakan suasana mencekam yang selaras dengan tema film. Para tamu undangan tampak antusias dan penasaran dengan film "Pemandi Jenazah".


Film "Pemandi Jenazah", menceritakan sosok Lela, anak dari Bu Siti yang berprofesi sebagai Pemandi Jenazah” di kampungnya. Hidup Lela berubah saat secara mendadak Bu Siti meninggal dunia. Kematian Bu Siti memaksa Lela untuk siap memandikan jenazah ibunya sendiri, mengubur sendiri perasaan sedihnya dan menjalankan proses pemandian jenazah untuk pertama kali dalam hidupnya, jenazah ibunya sendiri. Dalam proses pemandian ini Lela menemukan kejanggalan dari jenazah ibunya, Lela berfirasat bahwa kematian ibunya tidak lazim.


Sementara itu, terjadi beberapa kematian dalam waktu singkat di desa tempat Lela tinggal, satu-persatu Lela menemukan kejanggalan dalam tiap jenazah yang dia mandikan. Lela kemudian bertekad untuk mengungkap misteri yang terjadi. "Selain respon penonton yang sangat bagus di Gala Premiere, kami juga bersyukur tiket Midnight Show film ini sold out di beberapa kota. Ternyata respon calon penonton bagus sekali dan banyak yang menantikan film ini," ujar Clarissa Eunike, salah satu Produser film Pemandi Jenazah.


Sutradara film Pemandi Jenazah, Hadrah Daeng Ratu, mengungkapkan, penasaran dengan respon dari penonton film ini." Saya berharap, bukan hanya suasana mencekam yang bisa di dapat oleh penonton. Tapi kita juga bisa lebih reflektif dalam menyikap kematian” ujar sutradara yang sebelumnya sukses dengan film Sijjin dan Makmum ini. Pemeran tokoh Lela, Aghniny Haque berharap, penonton dapat merasakan apa yang dia rasakan saat syuting film ini. “Saya berharap penonton dapat menikmati chemistry kami dan roller coster cerita di dalam filmnya " jelasnya.



Selain Aghniny Haque film ini juga diperankan oleh Djenar Maesa Ayu, Ibrahim Risyad, Amara Sophie, Nola B3, Mian Tiara dan Ruth Marini, Pemandi Jenazah dapat disaksikan mulai 22 Februari di seluruh bioskop Indonesia.






Wednesday, February 14, 2024

REVIEW: MADAME WEB



Sony sepertinya masih sangat percaya diri dengan spin-off yang berangkat dari universe Spider-man. Setelah Venom, Morbius, dan sekarang hadirlah Madame Web. Jika kamu sangat asing dengan karakter ini meskipun mengikuti atau membaca komik-komik Marvel, hal itu sangatlah wajar karena karakter Madame Web sendiri bukanlah karakter reguler yang muncul di komik-komik Spider-Man sendiri, namun mempunyai potensi yang menarik untuk diangkat dan dibuatkan film tersendiri.

Cassandra Webb (Dakota Johnson), seorang yaitm-piatu yang bekerja sebagai paramedis di Manhattan. Dipicu oleh kejadian yang hampir merenggut nyawanya, Cassandra tiba-tiba mendapatkan sebuah kekuatan  melihat masa depan, lalu menyadari bahwa dia dapat menggunakan kekuatannya tersebut untuk mengubahnya. Seiring belajar mengontrol kekuatan tersebut, Cassandra harus melihat kembali masa lalunya, yang disaat bersamaan juga harus menyelamatkan dan melindungi tiga remaja perempuan yang secara tak langsung terhubung dengan dirinya dan musuhnya yang ternyata memiliki keterkaitan dengan masa lalunya.


Premis atau modal cerita yang cukup menarik, tetapi sayangnya untuk keseluruhan plot cerita terasa banyak bolong sana-sini meskipun dari sisi narasi film ini masih bisa mampu menarik perhatian penonton hingga film selesai. beberapa bolong sana-sini yang dimaksud seperti mulai dari motif villain utama yang sangat dangkal atau tidak kuat, performa cast dalam akting yang sangat di bawah rata-rata, hingga sangat minimalisnya dalam sequence action yang saangat berbanding terbalik dengan spin-off Spider-Man lainnya seperti Venom dan Morbius.


Di luar segala hal kelemahan-kelemahan yang ditemui, fan service yang dimunculkan setidaknya memberi daya gigit tersendiri seperti kemunculan Ben Parker (Adam Scott) yang merupakan paman dari Peter Parker hingga Mary Parker (Emma Roberts) yang merupakan ibu dari sanga superhero manusia laba-laba yang kita kenal Peter Parker/Spider-Man.


Secara keseluruhan, Madame Web tampil sedikit lebih baik dari narasinya dibandingkan spin-off Spider-Man sebelumnya Morbius, namun tidak maksimal memanfaatkan potensi dari premisnya yang cukup menarik yang sangat besar punya peluang untuk mendapatkan sequel karena masih banyak yang dieksplorasi dari 4 karakter utama wanita dalam film ini.

Overall: 5/10