Thursday, March 24, 2022

ULASAN: THE LOST CITY





Jika tidak memasukan All About Steve (2011) yang gagal, terkahir kali Sandra Bullock bermain dalam film genre romance ada di tahun 2009 lewat film The Proposal yang sukses besar. 13 tahun berselang Sandra Bullock kembali  pada genre ini setelah tahun-tahun sebelumnya lebih banyak berrmain film serius yang membuat namanya makin kokoh dalam deretan akris list-A. Dalam film romance yang dikombinasikan dengan petualangan ini Sandra Bullock mendapat lawan main yang juga sudah sering bermain dalam komedi yaitu Channing Tatum. Selain itu juga ada Brad Pitt dan Daniel Radcliffe yang ikut terlibat.



Loretta Sage (Sandra Bullock) seorang novelis yang masih belum lepas dari duka atas meninggalnya sang suami sedang kesulitan menyelesasikan novel terbarunya di saat editor, fans dan bahkan Alan Caprison (Channing Tatum) yang menjadi model cover karakter novelnya tidak sabar menunggu kelanjutan novel yang dia tulis. Tanpa diketahui Loretta, Abigail Fairfax (Daniel Radcliffe) seorang jutawan mengamati tulisan Loretta lebih dalam dan merasa Loretta bisa membantunya menemukan mahkota dari sebuah negeri yang hilang. Fairfax pun menculik Loretta. Alan yang melihat penculikan tersebut memutuskan ingin menolong Loretta dan membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar model cover yang diremehkan oleh Loretta. Dengan bantuan Jack Trainer (Brad Pitt) mereke berdua menyusul ke sebuah pulau terpencil tempat Loretta disekap.


Terinspiransi dengan Romancing the Stone (1984), film yang menggabungkan romansa dengan petualangan pencarian harta karun ini seperti yang diperlihatkan di trailer dipenuhui adegan komedi yang kental sebagai jualan utamanya. Komedi yang hampir ada dalam keseluruhan durasi film. Untuk beberapa saat komedinya terasa efektif, namun seiring berjalannya durasi komedi itu jadi terasa hambar yang terlalu dipaksakan. Itu bisa kita deteksi dari suasana bioskop di mana suara tawa makin berkurang dari pertengahan ke akhir.


Terlepas dari komedi yang memang bersifat relatif pada penonton lainnya, The Lost City mempunyai plot cerita yang menarik. Penampilan Channing Tatum dan Sandra Bullock yag umurnya terpaut jauh itu dapat dileburkan dengan chemistry mereka yang solid. Pengalaman mereka yang sudah sering membintangi film-film romance terlihat jelas di sini. Penampilan mereka lah yang membuat kamu betah dengan film ini. Selain mereka berdua, penampilan Brad Pitt juga berhasil mencuri perhatian. Tawa paling keras akan kamu dapatkan saat dia muncul. Sayangnya performa yang kuat dari cast lainnya itu tidak dapat imbangi oleh villain utama yang diperankan oleh Daniel Radcliffe. Penampilan Radcliffe di sini hampir tidak ada bedanya denagn penampilannya di film Now You See Me 2. Ada hanya untuk dilupakan.


Secara keseluruhan The Lost City mungkin belum bisa masuk dalam list film romance terbaik yang pernah kamu tonton. Tetapi film ini masih mampu menghibur di tengah-tengah film action yang sedang tayang di bioskop saat ini.

Overall: 6/10

Wednesday, March 23, 2022

ULASAN: THE BAD GUYS




DreamWorks Animation kembali mencoba membangun franchise. Setelah sukses dengan franchise seperti Shrek, Kungfu Panda, Madagascar dan The Boss Baby. Kini DreamWorks Animation mencoba mengangkat ide cerita dari adaptasi buku anak-anak berjudul The Bad Guys karangan dari Aaron Blabey. Potensi adaptasi buku ini menjadi franchise sangat besar karena bukunya sendiri memiliki 15 volume. Sekarang tinggal menungu respon apakah film pertama ini bisa diterima dengan baik oleh penonton atau tidak. Disutradarai oleh Pierre Perifel yang juga merupakan debutnya di film panjang. Naskahnya sendiri ditulis Etan Cohen (Tropic Thunder, Idiocracy) dan Hilary Winston.



The Bad Guys menceritakan satu kelompok kejahatan yang paling terkenal ‘The Bad Guys’. Sebuah kelompok yang menjadi dalang setiap pencurian-pencurian besar yang bertahun-tahun selalu berhasil menghindari penangkapan dan menjadi penjahat yang paling dicari oleh pihak kepolisian. Namun hanya menunggu waktu saja ketika akhirnya mereka tertangkap, Mr. Wolf (Sam Rockwell), Mr. Snake (Marc Maron), Mr. Shark (Craig Robinson), Mr. Piranha (Anthony Ramos) dan Mrs.Tarantula (Awkwafina). Didasari sebuah kesempatan yang tidak terduga ketika tertangkap, The Bad Guys membuat kesepakatan bahwa mereka akan menjadi orang baik sebagai imbalan kebebasan mereka.



Dibuka dengan adegan pembuka yang mengingatkan dengan adegan pembuka Pulp Fiction, penonton akan langsung dibawa dengan berkenalan dengan 5 anggota The Bad Guys. Dari narasi yang disampaikan Mr. Wolf kita sudah bisa mengetahui bagaimana problematika yang dihadapi karakter-karakternya. Mereka menjadi korban persepsi atau generilisasi negatif karena rupa mereka. Perbuatan yang baik adalah sesuatu yang mustahil. Setidaknya itulah anggapan publik. Sebuah sindiran dan pesan yang hendak disampaikan oleh filmnya dan cukup relevan. Kenyataannya kita memang hidup dalam lingkaran seperti itu. Pesan yang cukup kuat dan serius namun disampakan dengan pengemasan komedi dan aksi.


Kental dengan elemen-elemen 'heist movie', The Bad Guys seperti Ocean Eleven versi animasi. bahkan persona dari karakter Mr. Wolf semacam tribut untuk karakter Danny Ocean (George Clooney) di Ocean Eleven. Elemen 'heist movie' itu dikombinasikan dengan komedi yang  efektif dan sering mengocok perut. Film heist movie tidak lengkap dengan twist-twist dibalik sebuah rencana juga bagian menarik dari animasi ini. Penonton sudah tahu akan adanya twist, tapi apa dan bagaimana, cukup menggelitik penonton untuk menebak-nebak.


Plot cerita tentang penjahat yang ingin berbuat baik memang  sudah pernah kita temui lewat Despicable Me, Megamind atau Wreck-it Ralph. Tapi mengemasnya  dalam konsep heist movie? Mungkin belum banyak. Dan ketika arus animasi pada saat ini lebih banyak berjenis 3D, hadirnya The Bad Guys dengan animasi 2D memberi daya segar tersendiri pada penonton. 

Overall: 7,5/10

Wednesday, March 16, 2022

ULASAN: AMBULANCE



Michael Bay kembali. Sang Bayhem yang mempunyai ciri khas dengan adegan ledakan yang sebagian besar filmnya mendapat sentimen buruk dari para kritikus. Dari total 14 film yang pernah dia sutradarai sejak tahun 1994, hanya satu film yang mendapat respon fresh di situs rottentomatoes.com. Namun bagaimana dengan penonton umum? Walalupun sering mendapat kritik pedas, namun sebagian besar film-film dia meninggalkan kesan tersendiri bagi penonton. Dan sekarang 5 tahun sejak Tranformers: The Last Knight yang dia sutradarai tayang di bisokop (6 Underground hanya tayang di OTT), Bay kembali dengan film terbaru action-thriller berjudul Ambulance yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, Yahya Abdul-Mateen II dan Eiza Gonzalez.

Will (Yahya Abdul-Mateen II) seorang veteran perang yang mengalami kesulitan ekonomi untuk biaya operasi sang istri. Atas dasar desakan secepatnya mendapatkan dana tersebut Will menemui saudara angkatnya Danny (Jake Gyllenhaal), saudara yang sudah lama tidak dia jumpai. Tanpa diketahui Will, di hari yang sama Danny sudah merencanakan perampokan bank yang melibatkan Will dalam rencana tersebut. Dan kemudian cerita berjalan cukup cepat saat perampokan itu berubah menjadi kacau. Danny dan Will melarikan diri dengan sebuah mobil ambulance yang di dalamnya ada seorang polisi yang kritis karena tertembak dan Cam (Eiza Gonzalez), perawat yang sedang bertugas. Dan kejar-kejaran ambulance dengan polisi sepanjang film pun terjadi.

Ambulance mempunyai tempo cerita yang cukup cepat. Sekitar 5 menit pertama setelah pengenalan karakter Will (Yahya Abdul-Mateen II) kita akan langsung dibawa menuju konflik utama film ini. Tanpa perlu banyak basa-basi. Adegan berganti dengan cepat yang diselingi adegan-adegan ciri khas Michael Bay seperti slow motion, kamera berputar, sampai terik matahari. Lalu adegan kejar-kejaran yang memacu adrenalin terjadi hampir seluruh durasi film. Pengenalan karakter yang minim di awal justru terjadi dalam sequence action sedang naik-naiknya. Dan disinilah Bay cukup piawai menyelipkan drama. Kita bisa memahami kenapa Will mau ikut terlibat dalam perampokan yang lebih dari sekadar kebutuhan ekonomi.

Saya mengakui jika saya adalah salah satu fans Michael Bay, namun saya juga salah satu yang berpendapat bahwa tidak ada yang menarik atau daya lebih dari premis cerita ataupun judul Ambulance. Semua terkesan biasa saja. Premis yang ditawarkan oleh Ambulance sudah sering kita temui. Namun ini Bay. Tidak mungkin ini film yang biasa-biasa sja, dan itu terbukti. Bay seperti sangat bersenang-senang dalam film ini. Selain action yang seru, elemen-elemen komedi yang dimasukn di tengah-tengah ketegangan juga berjalan dengan efektif. Komedi receh yang tidak terduga. Hampir setiap komedi yang muncul dalam Ambulance membuat saya tertawa. 

Secara keseluruhan memang tidak ada yang luar biasa dari sisi cerita, bahkan dramanya juga sangat tipis-tipis. Tapi ini Bay yang mempunyai jejak rekam menytradarai film-film action penuh ledakan yang menguatkan pada sisi hiburannya. Dan buat saya sendiri itu berhasil.  Ambulance buat saya sendiri adalah sebuah perayaan sinema, Kita datang di bioskop untuk dibuat takjub dan lupa realita sesaat. Inilah pengalaman sinema.

Monday, March 14, 2022

ULASAN: DOG




Jika ditanya kepada saya, film hollywood seperti apakah yang tidak pernah hasilnya jelek? Maka saya akan menjawab film tentang persahabatan manusia dan hewan. Terutama hubungan antara manusia dengan hewan anjing. Formula generik yang sudah berulang-ulang dibuat namun selalu berhasil menghibur. Setidaknya itu pengalaman yang saya temukan pada film-film sejenis. Dan film Dog juga tidak jauh dari itu. Dibintagi oleh Channing Tatum yang merangkap jabatan sebagai produser dan sutradara bersama Reid Carolin.


Briggs (Channing Tatum), seorang Tentara Angkatan Darat AS yang dalam masa pemulihan cidera otaknya sangat menginginkan kembali menjalani tugas negara. Briggs memohon dan mendesak atasannya agar kembali menugaskannya. Menyerah karena desakan Briggs, atasannya pun menugaskan Briggs yang sekaligus menjadi pembuktian bahwa Briggs telah sembuh. Briggs diberi tugas khusus untuk mengantar Lulu, anjing militer berjenis Belgian Malinois datang ke upacara pemakaman pawang Lulu sebelumnya  yang juga teman Briggs saat di lapangan. Tugas yang seharusnya mudah itu ternyata berjalan tidak sesuai rencana.



Film bertema persahabatan manusia dan hewan menang sudah banyak kita tonton. Namun mengemasnya dengan konsep "road movie" seperti film ini baru pertama kali saya tonton dan cukup segar secara ide. Bisa dimaklumi bagaimana terlihat ambisusnya Channing Tatum terlibat dalam film ini. Naskah yang ditulis oleh duet sutradaranya Reid Carolin terasa sangat solid dan kuat. Memang beberapa adegan terasa flat dan lambat, namun itu lebih kepada untuk membangun karakter Briggs dan Lulu itu sendiri yang lebih banyak ditunjukan dalam bentuk visual dari pada dialog. Dan Channing Tatum layak mendapatkan apresiasi untuk perannya di sini. Sepanjang film berakting dengan lawan main yang membalas dengan gonggongan tentu itu sesuatu hal yang tidak mudah saat produksinya.


Meskipun secara ide segar memasangkan manusia dan hewan dalam road movie, namun secara keseluruhan naskahnya memang terasa generik. Dan disinilah Reid Carolin memainkan perannya sebagai penulis naskah. Reid sangat menekankan sisi cerita pada dramanya dan itu berhasil. Sangat banyak momen-momen drama yang memancing haru penonton. Membangun drama dari Briggs dan Lulu yang sama-sama veteran perang dan mengidap PTSD, bagaimana keduanya mencoba keluar dari situasi tersebut dan semua itu ditampilkan dengan adegan sederhana yang menyentuh perasaan penonton. 


Secara keseluruhan film Dog memang bukanlah masterpiece, tapi masih mampu memikat penonton dengan dramanya yang kuat mengenai perjalanan emosional kehilangan dan kesetiaan kedua karakternya.

Overall: 7,5/10

Thursday, March 3, 2022

ULASAN: THE BATMAN





Untuk memerankan sesosok bocah kelelawar dari Gotham, Robert Pattinson jelas punya beban berat. Setelah Ben Affleck yang tidak banyak diberi kesempatan oleh studio, RobPatz, sapaan untuk aktor tersebut menjadi hal yang harus diperhatikan, apalagi film The Batman kali ini adalah film solo. Namun ternyata, dengan durasi film 2 jam 56 menit, RobPatz sukses menampilkan sosok Batman dengan aksi vigilantenya dan menjadi lambang rasa takut di kota Gotham yang kelam.



The Batman dibintangi oleh Robert Pattinson sebagai Batman, Zoe Kravitz sebagai Selina Kyle atau Cat Woman, serta Andi Serkis sebagai Alfred dengan Collin Farrel, Paul Dano, Jeffrey Wright, John Turturro dan Barry Keoghan sebagai pemeran pendukung. Film ini disutradarai oleh Matt Reeves yang lebih dulu sukses dengan Cloverfield (2008) dan Planet of The Apes (2014). 


Dikisahkan, Batman sedang mengintai kota di malam Halloween, dengan vandalisme yang terjadi di Gotham, lambang Batman yang ditayangkan ke langit sudah membuat beberapa penjahat takut, mereka seperti merasa selalu diawasi oleh vengeance, sebutan untuk Batman. Pada malam tersebut juga, calon walikota Gotham mati terbunuh dengan mengenaskan, seluruh wajahnya dilakban dan ditulis dengan spidol merah : no more lies. Batman yang akrab dengan Jim Gordon (Jeffrey Wright) diajak ke TKP untuk melihat petunjuk kasus pembunuhan, membuat beberapa polisi yang lain marah, termasuk kepala polisi. Tapi ternyata, pembunuh tersebut memang menginginkan Batman berada di TKP karena ia selalu meninggalkan surat TO THE BATMAN yang berisi teka-teki. Dengan keji, pembunuh terus membunuh beberapa orang penting di Gotham. Penelusuran untuk menangkap The Riddler membawa Batman bertemu Seline (Zoe Kravitz), Falcone (John Turturro), serta Penguin (Collin Farrel).

 

Untuk film solo dengan durasi hampir 3 jam, Batman terasa pas dengan cerita yang padat, tidak ada scene yang membosankan, malahan penonton seperti dipaksa harus duduk diam dan menikmati Batman menelusuri Gotham untuk menemukan The Riddler. Gotham yang kelam juga ikut memberikan rasa frustrasi, vandalisme yang terjadi di fasilitas kota, kereta bawah tanah yang menyeramkan serta banyaknya penjahat yang berkeliaran. Dengan tone film yang gelap, The Batman sukses memberikan campuran antara The Dark Knight (2008) dan Joker (2019).



Hubungan antara Batman dan Cat juga tidak di plot romantis, namun ke hubungan ke saling membutuhkan. Mereka punya tujuan yang sama, untuk menemukan dalang dibalik pembunuhan di kota. Jim, tetap menjadi polisi yang mendukung Batman dengan aksinya, entah kenapa, mereka benar-benar terlihat seperti teman yang sangat akrab walaupun keduanya tidak saling memperlihatkan, beberapa kali para polisi menyebut mereka sahabat. Dan terakhir, hubungan Alfred dan Bruce, tidak seperti film Batman yang sebelumnya dengan Alfred-Bruce yang terlihat seperti ayah-anak, disini Bruce begitu dingin ke Alfred, luka karena ditinggal ayah-ibunya belum sembuh. Namun, sang sutradara tidak luput untuk memfokuskan development hubungan mereka sehingga ada adegan percakapan mereka yang membuat hati hangat di film yang kelam ini.

 

Setelah memuji penampilan Robert Pattinson yang berhasil menghidupkan Batman dari era Christian Bale, sepertinya bukan hal yang berlebihan untuk memuji The Riddler yang diperankan oleh Paul Dano. Penampilannya sebagai villain sangat patut diacungi jempol, bagaimana tidak? Kegilaannya serta tujuan dari glorious purpose untuk unmasked the truth para petinggi Gotham benar-benar membuat tercengang. Nggak Cuma sekedar membunuh, The Riddler membuat pusing baik Batman dan para polisi, dengan meninggalkan banyak teka-teki dan kode untuk dipecahkan.



Overall, film The Batman sukses dan membawa nostalgia dari era The Dark Knight. Kelam, mencengangkan, menakutkan namun sama sekali tidak membosankan. Seluruh aspek dalam film ini dari plot, aktor sampai soundtrack benar-benar pas dan cocok. 3 jam waktumu sangat worth it untuk dihabiskan bersama Batman! Melihat bagaimana sesosok vigilante dengan otak Sherlock Holmes untuk mengungkap kasus. Film ini juga menjadi pembuka untuk sekuel selanjutnya yang sudah dikonfirmasi oleh Matt Reeves! Selamat menonton.

Overall: 9/10

(By Vanda Deosar)