Wednesday, January 31, 2024

BONNIE, FILM ACTION PERTAMA INDONESIA DI TAHUN 2024



Tawang Khan Production akhirnya meluncurkan poster dan trailer resmi film perdananya, Bonnie. Film drama laga remaja yang direncanakan tayang mulai 29 Februari 2024 ini disutradarai oleh Agus H. Mawardy dan Marsha. Film Bonnie yang berkisah tentang sosok perempuan dengan ilmu beladiri menghadapi segala problematika, dibintangi oleh sederet aktor, antara lain Livi Ciananta, Ariyo Wahab, Nadila Ernesta, Reza Hilman, Macho Hungan, dan Max Metino.



Adegan trailer Bonnie dengan sosok Bonnie (Livi Ciananta) dengan kilas balik ingatan pada orang tuanya dan perkelahian antar gangster di masa kecilnya. Bonnie yang beranjak remaja dan berbekal kemampuan bela diri berusaha beradaptasi dengan pergaulannya yang keras dan tawuran antar sekolah. Trailer semakin seru ketika pertarungan demi pertarungan harus Bonnie hadapi dengan bantuan Gaga (Reza Hilman) dan Macho (Macho Hungan). Skenario film Bonnie ditulis oleh Rita D. dan Agus H. Mawardy. Adegan laga film ini disutradarai oleh Fandy Fight dan didesain oleh All Star Team Indonesia.



Agus H. Mawardy, salah satu sutradara dan penulis film Bonnie, menyampaikan, “Film bertema laga di Indonesia masih terbilang sedikit dan saya ingin menjadi salah satu warna di sana. Ide untuk membuat film bertema jagoan perempuan tapi bukan superhero muncul ketika saya berada di Thailand. Cerita film Bonnie sudah saya bangun sejak tahun 2015an dan hanya saya tulis di handphone sampai akhirnya Bonnie mempertemukan saya dengan Tawang Khan Production di akhir tahun 2022. Perempuan di dalam film-film saya adalah sebuah simbol kekuatan dan penyeimbang kehidupan.”



Ical Labarani, salah satu pendiri Tawang Khan Production dan produser eksekutif film Bonnie, menambahkan alasannya memilih memproduksi film bergenre drama laga ini, “Bonnie kami pilih sebagai film perdana karena film ini tentang perempuan yang mengingatkan kepada seorang ibu, makhluk terkuat di muka bumi, perempuan. Selain itu, karena kami berangkat dari film action dan menguasai bidang itu. Saya sendiri sejak tahun 2010 sudah bergelut di dunia action sehingga sangat suka dan cinta dengan dunia action ini.”




Bonnie di bioskop tanah air mulai 29 Februari 2024. 










Monday, January 29, 2024

REVIEW: THE MARSH KING'S DAUGHTER



Banyak kisah novel fiksi yang sukses diangkat menjadi film layar lebar (https://ew.com/books/best-adaptations/), Adaptasi mulai dari sastra klasik hingga pop modern seringkali menyebabkan perdebatan sengit antara "mana yang lebih baik, film atau buku?". Namun solusinya sebetulnya menikmati materi novel dan adaptasi filmnya sepadan dengan waktu yang dihabiskan karena keduanya cenderung saling menambah (bukan mengurangi) pengalaman yang didapatkan. Daisy Ridley sang aktris berbakat dan menjadi terkenal akibat perannya sebagai karakter Jedi, Rey di Star Wars akan berperan sebagai tokoh utama wanita di filmnya yang berjudul The Marsh King's Daughter.


The Marsh King's Daughter adalah sebuah film thriller psikologis Amerika tahun 2023 yang disutradarai oleh Neil Burger dan ditulis oleh Elle Smith dan Mark L. Smith, film ini berdasarkan novel tahun 2017 berjudul sama karya Karen Dionne. Film ini juga dibintangi oleh Ben Mendelsohn, Garrett Hedlund, Caren Pistorius, Brooklynn Prince, dan Gil Birmingham. Helena muda (Brooklyn Prince) tinggal bersama keluarganya di tengah hutan. Namun, mereka sebenarnya bukanlah keluarga dalam artian sebenarnya. Ayahnya Jacob Holbrook (Ben Mendehlson) dikenal sebagai Marsh King yang ternyata menyekap ibunya Beth (Caren Pistorius) jauh sebelum Helena lahir. Marsh King dikenal kejam dan pada akhirnya masuk penjara setelah membunuh orang saat Beth akan kabur Bersama Helena. Pada masa sekarang Helena (Daisy Ridley) sudah berkeluarga dan hidup tenang dengan suaminya Stephen Pelletier (Garrett Hedlund) dan anak perempuannya Marigold (Joey Carson). Ia berusaha menyembunyikan masa lalunya dari teman dan suaminya yang tidak tahu masa lalunya. Kemudian suatu hari Helena mendengar kabar kalau ayahnya kabur dari penjara, dan kejadian ini membuat ia harus memberi tahu Stephen hal yang sebenarnya. Bagaimana Nasib Helena dan keluarganya serta apakah sang ayah akan meneror kembali hidupnya akan terjawab ketika anda menonton film ini.


Pada babak awal film, The Marsh King’s Daughter berhasil membuat penggambaran kedekatan yang sangat baik bagaimana hubungan antara Jacob dan Helena sebagai ayah dan anak yang sering menghabiskan waktu di hutan dan sang anak tampak menyukai kehidupan yang menyatu dengan alam. Psikologi hubungan Jacob dan Helena sebetulnya sangat menarik. Cuma sepertinya kurang dimanfaatkan maksimal terutama di bagian akhir film. Ketegangan dimulai Ketika twist pertama ditampilkan bahwa Jacob bukanlah ayah biasa yang kita pikirkan dan apa sebenarnya yang menimpa Helena dan Beth. Cerita lalu dilanjutkan ke masa sekarang di mana Helena diceritakan sudah membangun kehidupan baru Bersama anak dan suaminya. Di saat masa-masa yang kita kira tenang film ini digiring masuk ke tahap Kedua di mana Jacob diceritakan berhasil kabur ketika terjadi proses pemindahan tahanan. Paruh kedua film menggambarkan Helena yang menjadi paranoid dan khawatir Jacob akan mengganggu ia dan keluarganya. Rangkaian-rangkaian flashback turut membantu penonton memahami dan merangkai cerita apa yang dialami Helena. 


Untuk film yang berfokus soal trauma masa lalu yang diakibatkan oleh figur orang tua, figur Jacob masih terlalu ‘soft’ dan come backnya Jacob tidak berdampak semengerikan yang dibayangkan. Pada bagian akhir cerita, adegan di mana Helena harus menghadapi Jacob Nampak tidak ditulis dengan persiapan matang sehingga endingnya jadi tidak mengena, semua ketrampilan yang diperoleh Helena sewaktu kecil bersama Jacob hanya sedikit diutilisasi Ketika menghadapi Jacob. Sisi positif film ini adalah penggambaran kehidupan di kota kecil, visual kehidupan di daerah hutan rawa-rawa di kota Michigan yang memberi suasana berbeda untuk film ini.


The Marsh King’s Daughter sebetulnya punya potensi menjadi kisah thriller psikologis yang menarik soal bagaimana orang yang kita percaya ternyata pada kenyataannya tidak seperti yang kita bayangkan. Masalah trust issue dan konflik orang tua dan anak dapat banyak digali tapi sayangnya semuanya terasa nanggung dan kurang maksimal. Tidak ada yang salah dengan aktor dan aktris yang dipilh sebagai cast di film ini, semua sudah berperan sesuai porsinya hanya sayang treatment cerita dan adaptasinya tidak begitu dikembangkan dengan baik. Kalau anda kangen melihat akting Daisy Ridley boleh coba menonton film ini tapi jangan berekspektasi terlalu tinggi.

Overall: 7/10

(By Camy Surjadi)








Tuesday, January 23, 2024

SETELAH PULUHAN TAHUN BERAKTING, DIMAS ANGGARA MELAKUKAN DEBUTNYA SEBGAI SUTRADARA FILM



Film panjang debut sutradara Dimas Anggara, “#OOTD” akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 25 Januari 2024. Film yang diproduksi NIH Pictures Indonesia, diproduseri oleh Delly Malik dan Herry Sobiran ini dibintangi oleh Jihane Almira, Rangga Nattra, Asmara Abigail, Givina Lukita, Jolene Marie, Derby Romero, Shelomita Diah, Widyawati, dan Indra Brasco.



Film “#OOTD” berkisah tentang Nare (Jihane Almira), mahasiswi desainer fesyen di Birmingham, Inggris, yang jatuh hati pada Bagas (Rangga Natra). Bagas adalah seorang fotografer yang diperkenalkan ke Nare oleh temannya, Luni (Asmara Abigail). Kisah cinta tumbuh di antara Nare dan Bagas. Tapi, takdir punya caranya sendiri. Memaksa Nare memilih antara impian dan cinta. Tragedi yang menyelinap di balik senyuman dan desain Nare.



Melalui film ini, penonton akan disuguhkan kisah drama romansa yang penuh plot twist. Mulai dari pengkhianatan hingga toxic relationship. Film ini juga mengingatkan pada penonton tentang pentingnya hubungan anak dan orangtua yang saling terbuka. Jalinan kisah romansa yang pilu ini kian menarik dengan sinematografi arahan sinematografer peraih Piala Citra FFI 2016 Faozan Rizal. Penonton juga akan dimanjakan dengan kolaborasi 19 desainer ternama Indonesia yang merancang berbagai fesyen di film ini.


“Film “#OOTD” ini mengangkat tentang perasaan yang dikhianati, perasaan dicintai, di-ghosting, dan berada di hubungan yang toxic. Saya pikir ini adalah tema yang juga akan sangat relate dengan anak muda sekarang. Semoga cerita ini bisa mewakili perasaan teman-teman yang juga tengah berjuang untuk keluar dari rasa sakit dalam hubungan romansanya saat ini, dan sosok Nare bisa menginspirasi kalian,” kata produser Delly Malik.


Sutradara “#OOTD” Dimas Anggara menambahkan, lewat film ini ia ingin menyampaikan pesan tentang setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing. Di samping itu, dengan berkolaborasi bersama para desainer ternama Indonesia ia juga ingin menunjukkan bahwa karya fesyen Indonesia memiliki nilai tinggi di mata internasional.



Bekerja sama bersama para profesional industri film, termasuk sinematografer Faozan Rizal, menurut Dimas juga memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat untuknya sebagai sutradara yang bertransformasi dari seorang aktor. “Di film ini semuanya adalah pejuang. Setiap karakter memiliki perjuangannya masing-masing. Kami juga ingin menunjukkan, produk Indonesia itu sangat kaya di mata internasional. Tapi kita terkadang kurang menyadari hal itu. Karena ketika kita menggunakan produk lokal di luar negeri, mereka sangat melirik kita,” kata Dimas. Pemeran Nare, Jihane Almira juga mengungkapkan bekerja sama dengan Dimas sangat menyenangkan karena memiliki energi yang sama. “Cara Dimas menyutradarai itu yang aku suka. Dia orangnya chill, dan energinya cocok denganku. Tidak terlalu memerintah tapi bisa sampai,” kata Jihane. Ikuti terus perkembangan film “#OOTD” di media sosial resmi Instagram @ootd.film dan @Nihpictures. Film “#OOTD” mulai tayang di seluruh bioskop 25 Januari 2024.