Maryam bercerita tentang seorang anak bernama Maryam yang sejak lahir sudah “ditaksir” oleh Jin Ifrit. Kehadiran makhluk gaib ini menjadi teror yang tidak berhenti, karena Ifrit mampu menyerupai wujud Maryam dan memanipulasi orang-orang terdekatnya. Premis ini menjadikan film terasa intens, apalagi masih mengusung tema individu yang memiliki “kelebihan” bisa melihat setan.
Dari sisi teknis, Maryam menawarkan pengalaman menonton yang cukup solid. Teknik kamera dengan banyak close-up, ditambah editing yang rapi, membuat perhatian penonton selalu terpaku. Ada sensasi tertentu yang tercipta, seakan-akan kita ikut terjebak dalam ruang horor Maryam. Detail pada dialog dan ayat berbahasa Arab juga menambah lapisan keotentikan. Bagi sebagian orang, ini mungkin langsung mengingatkan pada film Qodrat. Bedanya, film ini tidak menampilkan banyak adegan aksi, melainkan menggantinya dengan momen gore yang disturbing, menjadi atraksi tersendiri bagi penggemar horor.
Salah satu highlight ada pada sekuens kesurupan di kelas. Adegan ini sebenarnya punya potensi lebih kuat jika digarap lebih berani (mungkin ada versi deleted scene?). Selain itu, beberapa momen self-harming juga berhasil menciptakan rasa tidak nyaman, menegaskan ancaman Jin Ifrit terhadap Maryam.
Dari sisi akting, para pemeran pendukung juga tampil maksimal. Dua teman Maryam yang hobi nyinyir berhasil mencuri perhatian lewat energi dan dialog tajam mereka. Para figuran pun all-out, terutama saat menjadi korban Ifrit, meskipun hanya lewat ekspresi wajah. Semua ini membuat atmosfer film terasa hidup.
Namun, tetap ada rasa “hampa” yang menyelinap di balik teknis dan akting yang sudah bagus. Mungkin karena kurangnya dinamika, padahal ada sosok komika Rahmet Ababil yang sebenarnya bisa saja memberikan sedikit humor untuk mencairkan suasana. Jika itu memang pilihan estetika, ya masih bisa dimaklumi.
Secara keseluruhan, Maryam adalah horor lokal dengan treatment berbeda yang cukup efektif menghadirkan intensitas. Meski tidak sempurna, film ini tetap menawarkan pengalaman menonton yang menggigit, terutama bagi penonton yang suka horor psikologis bercampur gore.
Rating: 7/10